Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Lifestyle
  • Sustainable Living
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
reading kindle in coffee shop while enjoy coffee and cheese cake

Super senang saat lihat komentar bahwa banyak yang terbantu dengan artikel Kindle yang pernah aku tulis sebelumnya. Selain itu aku juga baru tau ternyata teman-temanku cukup banyak yang tertarik untuk punya Kindle. Jadi di artikel ini aku ingin update plus minus pengalaman aku setelah pakai Kindle selama kurang lebih 5 bulan. Di artikel kali ini aku juga enggak hanya fokus kepada merek Kindle-nya, tetapi plus minus membaca dengan buku elektronik secara garis besar. Kalian tim buku cetak, atau buku elektronik, nih?

---
 
Plus Membaca dengan Kindle

- Sangat amat memudahkan saat membaca buku. Bisa dalam posisi tidur atau duduk, berkat bentuk Kindle yang sangat mudah untuk digenggam dan ringan.

- Aku terkadang suka membaca beberapa halaman buku sebelum tidur saat lampu sudah dimatikan, dan hal ini mustahil dilakukan dengan buku biasa. Karena Kindle Paperwhite punya fitur backlight, jadi aku tetap bisa membaca buku di ruangan gelap.

- Kecepatan membaca menjadi lebih cepat. Aku bisa baca banyak sekali buku di tahun 2020, faktor utamanya karena membaca dengan Kindle.

- Saat membaca dengan Kindle, kita jadi lebih tau waktu karena ada jam di device-nya. Kadang aku pribadi suka baca di ruangan yang enggak ada jam, dan sering lupa waktu. Menurutku ini penting terlebih kalau sedang baca di sela-sela istirahat kerja.

- Fitur kamusnya sangat membantu ketika membaca buku bahasa Inggris.

- Membeli buku digital juga menurutku mudah sekali apalagi apabila beli langsung di Kindle Store.

- Definitely for a minimalist, or someone with limited space.
 

Minus Membaca dengan Kindle

- Aku jadi lebih sering membaca dalam posisi tidur atau dalam ruangan gelap, dan ini sebetulnya enggak baik untuk kesehatan mata.

- Ada pernah baca sebuah hasil survey yang mengatakan bahwa saat membaca dengan Kindle, orang dewasa lebih sedikit menyerap isi buku dibandingkan saat membaca dengan buku cetak. Setelah beberapa bulan menggunakan Kindle, aku cukup setuju dengan hal ini. Saat membaca dengan buku cetak, tanpa aku sadari aku menandai lebih bayak kalimat dibandingkan saat membaca dengan Kindle (padahal bukunya sama). Saat membaca dengan Kindle, kecepatan aku membaca juga menjadi lebih cepat dan kurang diresapi.

- Lebih mudah mensortir bagian-bagian buku yang sudah kita highlight di buku cetak dibandingkan Kindle. Walaupun, Kindle sendiri ada fitur "my clippings", yaitu buku yang berisi kumpulan-kumpulan bagian yang kita highlight, tetapi bentuknya agak berantakan. Sedangkan di bagian notes, untuk melihat semua bagian yang kita highlight harus melalui proses yang agak rumit menurutku pribadi.

- Walaupun sudah menggunakan layar e-ink, membaca dengan e-book reader rasanya tetap berbeda dibanding membaca dengan buku cetak. Bukan hanya tentang sensasi membalik buku, memegang tekstur kertas, tetapi juga tentang lampu di layar.

- Karena menggunakan Kindle, aku juga jadi terbiasa membaca dengan posisi tidur, dengan kondisi ruangan gelap dan sebetulnya ini enggak boleh dilakukan (dan ini bisa jadi plus minus).
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
kemasan kardus dan botol studio tropik probiome dibalut dengan warna biru

Tahun baru skincare baru! Kebetulan sekali serum dan pelembap wajah habis di akhir tahun kemarin, jadi bisa coba skincare baru. Namun saking banyaknya skincare yang baru dirilis, aku jadi bingung mau coba yang mana. Terutama dari merek lokal, banyak sekali pilihan yang menarik.

Namun, akhirnya aku pilih Studio Tropik Probiome Skin Tonic karena tertarik dengan teksturnya yang terlihat milky seperti susu. Mengingatkan aku dengan produk-produk Jepang seperti Hatomugi dan kelihatannya segar sekaligus melembapkan ketika diaplikasikan ke wajah, hehe. Sedangkan untuk komposisinya sendiri aku kurang familiar karena ini pertama kalinya aku mencoba produk dengan kandungan probiotik. Ini juga pertama kalinya aku coba produk Studio Tropik, lo.

Kalau kamu juga masih baru tentang merek ini, kita kenalan dulu, yuk.

Studio Tropik Brand Asal Mana?

Studio Tropik merupakan merek lokal Indonesia yang dirilis sekitar bulan Agustus tahun 2017 dan berfokus sebagai merek skincare yang ditujukan untuk para pecinta makeup. Skincare mereka dapat membantu makeup kita tampil lebih maksimal. Dua produk pertama Studio Tropik adalah Flawless Priming Water dan Original Priming Water yaitu face mist yang berfungsi sebagai base makeup supaya hasil makeup-nya lebih dewy dan halus. Nah, katanya nih produk-produk mereka juga punya standar: nggak diuji ke hewan, lulus uji klinis dan dermatologis, tanpa paraben, sudah terdaftar di BPOM, vegan (kecuali produk Probiome Skin Tonic), dan tanpa alkohol.

kemasan botolnya terbuat dari plastik

Fungsi dan Komposisi

Jadi, Probiome Skin Tonic ini merupakan salah satu produk yang dirilis tanggal 12 Desember 2020 lalu. Skin Tonic ini merupakan jenis produk terbaru dari Studio Tropik yang sebelumnya masih fokus mengeluarkan face mist/setting spray.

Studio Tropik Skin Tonic ini ada dua jenis:
↪ Herbitus Skin Tonic
↪ Probiome Skin Tonic

Herbitus lebih ditujukan untuk kulit kemerahan dan berjerawat, sedangkan Probiome lebih cocok untuk kulit yang sangat dehidrasi. Nah, karena jenis kulitku normal-kombinasi, jadi aku pilih varian Pribiome Skin Tonic.

Skin Tonic sendiri menggabungkan manfaat toner dan essence dalam satu botol, selain itu teksturnya juga kental dengan kandungan bahan aktif yang tinggi. Skin Tonic ini juga bisa digunakan sebagai dasar sebelum menggunakan skincare lain. Skin Tonic ini akan mempersiapkan kulit supaya dapat menyerap manfaat skincare lain dengan lebih maksimal.

Manfaat Studio Tropik Probiome Skin Tonic (aku kutip dari situs Studio Tropik):
⤻ Menghidrasi kulit, menyeimbangkan microbiome dan mengoptimalkan kondisi kulit
⤻ Mencegah TEWL (Transepidermal Water Loss) sehingga membuat efek kulit lebih sehat dan kenyal
⤻ Mengunci kelembapan maksimal pada kulit dari lapisan luar hingga ke dalam
⤻ Menenangkan kulit
⤻ Anti-aging
⤻ Meningkatkan elastisitas kulit

di dalam kardus ada penjelasan lengkap mengenai produknya

Kandungan utama Studio Tropik Probiome Skin Tonic (mengutip dari situs Studio Tropik):
⃗ BifidaLacto Probiotics
Bifida ferment lysate + Lactobacillus - Menghidrasi kulit, menyeimbangkan microbiome, dan mengoptimalkan kondisi kulit. Bersifat anti-aging dan memperkuat skin barrier.
⃗ Polyglutamic Acid (PGA)
Mempertahankan hidrasi kulit untuk mencegah TEWL (Transepidermal Water Loss) sehingga membuat efek kulit lebih sehat dan kenyal.
⃗ Quadruple HA
4 jenis Hyaluronic Acid dengan ukuran molekul yang berbeda. Dapat melembapkan kulit secara menyeluruh dari lapisan luar hingga ke dalam. Berfungsi untuk membantu mengunci kelembapan maksimal kulit
⃗ Crystal Iceplant
Ekstrak tanaman yang menenangkan dan kaya antioksidan.
⃗ Collagen
Mampu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi kerutan halus di wajah.

Aku sertakan juga komposisi lengkap Studio Tropik Probiome Skin Tonic ini, ya (masih mengutip dari situs Studio Tropik):

Aqua, Butylene glycol, Caprylic/ capric triglyceride, PEG-40 hydrogenated castor oil, Propylene glycol, Bifida ferment lysate, Lactobacillus/collagen/mesembryanthemum crystallinum leaf extract ferment lysate, Betaine, Panthenol, Polyglutamic acid, Sodium hyaluronate, Hydrolyzed hyaluronic acid, Sodium acetylated hyaluronate, Hydroxypropyltrimonium hyaluronate, Gylcerin, Ethylhexyglycerin, 1,2-hexanediol, Hydroxyethyl cellulose, BHY, Styrene/acrylates copolymer, Citric acid, Phenoxyethanol, Chlorphenesin, Caprylyl glycol.

di kardus juga ada penjelasan lengkap dan komposisi lengkap

Harga dan Ketersediaan

Untuk ukuran 100 ml, Studio Tropik Probiome Skin Tonic dibanderol dengan harga Rp180.000.
Aku sendiri beli Probiome Skin Tonic di Tokopedia Studio Tropik. Aku agak jarang lihat produk ini mendapat promo, jadi beli dengan harga normalnya saja.

Menurutku harganya memang agak tinggi dibanding produk lokal lain. Namun aku pribadi suka konsepnya dan rasanya ini akan awet dipakai sampai jangka waktu yang lama. Hmm, kalau menurut kalian gimana?

Kemasan

Aku suka dengan kemasan kardus luarnya karena disegel dengan rapat! Untuk kemasan botolnya mempunyai bahan plastik. Sayangnya, stopper di botolnya enggak menyatu dengan tutup botol, jadi harus dibuka manual setiap ingin pakai produknya. Karena stopper-nya agak sulit dibuka dan aku enggak sabar, jadi aku stoppernya sudah aku buang dan enggak aku pakai lagi. Jadi sekarang kalau ingin dibawa travelling, produknya haus aku pindahkan ke tempat lain supaya enggak bocor.


ada stopper terpisah di bagian mulut botol

Cara Pemakaian

Dari Studio Tropik sendiri merekomendasikan 3 cara berbeda untuk menggunakan Skin Tonic ini:
1. Langsung diaplikasikan menggunakan tangan dengan cara ditepuk-tepuk.
2. Dioleskan menggunakan kapas.
3. Menggunakan metode Chizu Saeki yaitu menempelkan kapas yang telah dibasahi Skin Tonic, dan ditempelkan ke wajah selama 10 menit.

Kalau aku pribadi selama ini hanya coba pakai cara pertama, yaitu langsung ditepuk ke wajah dengan tangan. Sejauh ini aku suka cara ini karena produknya jadi lebih hemat dan manfaat melembapkannya pun terasa maksimal tanpa efek eksfoliasi.

Biasanya aku pakai 5 tetes apabila kondisi kulit sedang normal, dan 2 layer masing-masing 5 tetes (jadi total 10 tetes) apabila kondisi kulit sedang terasa kering.

Wangi

Aku enggak mencium wangi apapun saat menggunakan produk ini.

Tekstur dan Warna
Menurutku saat pertama melihat tekstur dan warnanya, seketika aku sudah percaya bahwa produk ini bisa melembapkan kulitku. Haha. Terasa seperti mengaplikasikan susu ke kulit! Tekstur aslinya cair dan memang terasa seperti susu. Sangat mudah diaplikasikan dan menurutku cukup mudah menyerap ke kulit.

teksturnya cair dan sangat mudah diratakan dengan cara ditepuk-tepuk

Performa
Last but not least, bagaimana hasilnya ke kulitku? Sejauh ini setelah menggunakan Studio Tropik Probiome Skin Tonic selama 2 minggu, aku suka dengan produk ini! Aku sangat suka dengan teksturnya yang seperti susu. 5 tetes sudah terasa cukup melembapkan kulit. Sedangkan apabila digunakan 2 layer masing-masing 5 tetes, kulit akan terasa sangat kenyal! Aku pernah coba pakai kurang dari 5 tetes, tetapi hasilnya kurang melembapkan.

Aku juga suka karena produk ini enggak menimbulkan tekstur kasar (seperti komedo di area hidung). Biasanya apabila menggunakan produk yang terlalu kental/rich, bagian hidungku akan mudah terasa kasar. Sejauh ini juga aku engga merasa produk ini menimbulkan iritasi atau jerawat. Namun aku menghindari menggunakan produk ini terlalu banyak di area kelopak mata karena sedikit mengiritasi mataku.

Sejauh ini efek yang paling terlihat memang dia sangat melembapkan kulit. Untuk efek lain seperti mencerahkan, memperbaiki tekstur kulit, membuat kulit terlihat glowing, aku belum merasakan. Sepertinya untuk mendapatkan manfaat itu harus digabung dengan skincare lain.

Menurutku produk ini juga sangat cocok digunakan dengan metode 7 skin yang pernah aku bahas di artikel ini.

Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
bungkus sabun dari kertas coklat dengan gambar ilustrasi buatan nadhira farah

Penasaran sekali untuk coba produk ini karena biasanya aku hanya dengar sabun lerak digunakan sebagai pembersih rumah tangga (bukan perawatan tubuh), dan akhirnya kali ini berkesempatan untuk coba! Kali ini Demi Bumi kembali berkolaborasi dengan Seven Cactus Soapworks (salah satu merek favoritku). Sebelumnya aku pernah coba sabun Kopi dari Demi Bumi dan beberapa kali coba shampoo bar dari Seven Cactus. Semua sudah pernah aku tulis review-nya jadi bisa langsung kalian cek. :)

Bagi yang belum familiar dengan Demi Bumi dan Seven Cactus Soapworks, yuk aku perkenalkan lagi kedua merek lokal ini.

Demi Bumi merupakan salah satu merek lokal yang fokus menjual produk-produk ramah lingkungan dan membantu kita menjalani gaya hidup less waste. Demi Bumi menyediakan sikat gigi bambu, reusable cup, reusable silicon bag, dan lainnya. Selain menjual merek mereka sendiri, Demi Bumi juga menjadi reseller beberapa merek seperti Segara Naturals.

Sedangkan Seven Cactus Soapworks adalah soap artisan yang fokus menjual produk perawatan tubuh dari bahan natural dan handmade, seperti sabun dan sampo. Seven Cactus juga sudah sering mengadakan soap making class, lo.

Nah, produk yang akan aku ulas kali ini juga merupakan kolaborasi keduanya dan ilustrator sekaligus desainer grafis Nadhira Farah.

Fungsi dan Komposisi

Demi Bumi Shampoo & Sabun Lerak ditujukan sebagai sabun badan sekaligus shampoo bar yang terbuat dari buah lerak dan diproses secara alami. Shampoo dan soap bar ini ditujukan untuk jenis kulit dan rambut berminyak.

Info tentang sabun lerak (dikutip dari situs Demi Bumi):
Buah lerak sendiri sudah digunakan sejak dulu sebagai bahan untuk membersihkan debu, lemak, dan kotoran karena buah ini mengandung saponin dan dapat mengeluarkan busa. Buah lerak baru bisa dipanen setelah pohon mencapai umur 9 tahun, lo. Namun, satu pohon bisa dipanen hingga 90 tahun! Sabun buah lerak ini juga diklaim organik, enggak menimbulkan alergi, dan anti mikroba.

Komposisi sabun mandi lerak ini tentu berbeda dengan komposisi sabun lerak batangan yang biasa dipakai untuk membersihkan peralatan rumah tangga.

Komposisi shampoo & sabun lerak batangan Demi Bumi:
- Saponifikasi minyak kelapa (coconut oil)
- Minyak kelapa sawit (palm oil)
- Minyak zaitun (olive oil)
- Air distilasi
- Buah lerak

deksripsi yang tertera di bungkus sabun

dijelaskan di bungkus bahwa sabun ini bebas dari sls, pewarna, pewangi, pengawet, dan lainnya

Harga dan Ketersediaan

Demi Bumi Shampoo dan Sabun Lerak bisa kamu beli di:
- Situs resmi Demi Bumi
- Tokopedia Demi Bumi

Untuk harga shampoo dan sabun lerak batangan ini Rp60.000 untuk 2 batang dengan berat 60 gram. Menurutku harganya cukup mahal dibanding sabun natural dari merek lain.

Kemasan

Cinta sekali dengan kemasan produk-produk Demi Bumi! Mulai dari kemasan pengiriman, sampai kemasan produknya semua ramah lingkungan dan enggak pakai plastik. Bahkan sekarang mereka memberikan stempel "jangan pakai plastik kurir" di kemasan pengiriman supaya dari pihak ekspedisi enggak membungkus paketnya dengan plastik.

di paket pembungkus ada stempel "jangan pakai plastik kurir"

sebagai pengganti stiker perekat, demi bumi menggunakan teknik cut out supaya bungkus dapat tertutup dengan rapi

karena tanpa perekat, bungkus dilipat dengan teknik origami

Cara Pemakaian

Sama seperti sabun batang lain, baik saat digunakan sebagai shampoo atau sabun mandi, produk ini dibasahi dengan air, lalu gosok hingga berbusa. Lalu aplikasikan busa tersebut ke rambut dan ke kulit. Aku pribadi suka menggunakannya dengan bantuan net foam supaya sabunnya enggak cepat habis.

Wangi

Sabun ini enggak menggunakan pewangi tambahan. Menurut aku sabun ini enggak ada wanginya sama sekali.

Tekstur

Menurutku sabun mandi lerak ini merupakan salah satu sabun dengan tekstur yang paling padat yang pernah aku coba (selain sabun Bali Soap). Sabun ini juga enggak mudah meleleh saat terkena air, tetapi busa yang dihasilkan cukup banyak. Selain itu teksturnya juga agak licin, sehingga lantai kamar mandiku jadi ikut licin setelah selesai mandi. :')

dalam satu bungkus terdiri 2 batang sabun berbentuk kotak dengan berat 60 gram

Performa

Sebetulnya, aku pribadi sedikit kurang yakin dengan produk-produk yang berfungsi ganda. Dari beberapa sumber yang aku lihat, pH kulit kepala dan rambut berbeda dengan pH kulit badan. Jadi aku biasanya memilih untuk menggunakan produk yang berbeda untuk kepala dan rambut.

Namun, karena penasaran bagaimana hasilnya apabila shampoo dan sabun lerak batangan ini dipakai untuk membersihkan area kepala, akhirnya aku pakai juga sebagai shampoo. Sesuai ekspektasi, aku kurang suka dengan hasilnya karena membuat rambutku menjadi kaku dan kasar. Aku hanya pakai beberapa kali saja karena sedih melihat hasilnya, hehe. Namun, perlu diberikan catatan bahwa jenis rambutku ini sangat kering. Mungkin hasilnya bisa berbeda apabila digunakan di rambut dengan jenis berminyak karena di kemasan pun ditulis bahwa sabun ini lebih cocok untuk rambut dan kulit berminyak.

Lalu untuk membersihkan wajah, aku juga kurang cocok menggunakan sabun lerak batangan ini. Aku menemukan beberapa jerawat timbul. Jadi, aku pun enggak melanjutkan memakai sabun ini untuk membersihkan wajah. Oh iya, perlu diberikan catatan juga bahwa tipe kulit wajahku itu normal, ya.

Terakhir, untuk fungsinya sebagai sabun mandi lerak, aku merasa hasilnya cukup oke. Aku merasa dia bisa membersihkan minyak-minyak di kulit dengan baik, tetapi enggak membuat kulit terasa kering seperti ditarik setelah busanya dibilas.

ukuran satu kotak sabun hampir 1/3 telapak tangan

Oh iya, karena teksturnya cukup padat dan keras, jadi sepenglihatanku sabun ini cukup awet. Satu batang 60 gram kira-kira bisa digunakan hingga 1,5 minggu untuk mandi 2x sehari. Jadi 2 sabun mandi lerak ini bisa bertahan kira-kira 3-4 minggu tergantung penggunaan. Jangan lupa gunakan loofah supaya sabunnya lebih awet, ya.

Jadi kesimpulannya apabila digunakan hanya sebagai sabun untuk area tubuh, menurut aku sabun ini oke untuk dicoba, karena cukup awet, mudah berbusa, dan enggak membuat kulit kering seperti ditarik. Sabun ini juga cocok untuk dicoba apabila kamu suka sabun yang enggak punya aroma wangi.

Sebagian keuntungan penjualan sabun ini juga akan dialokasikan untuk memperkenalkan gaya hidup ramah lingungan, lo.

tertulis di kemasan bahwa sebagian keuntungan akan digunakan untuk edukasi mengenai gaya hidup berkelanjutan
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Siapa nih yang baca webtoon atau nonton drama Korea True Beauty (Secret Angel)? Aku juga baca webtoon-nya dan suka sekali karena ceritanya lucu! Terutama karakter Lim Ju Kyung yang cantik tapi tingkah lakunya suka aneh.

Karena webtoon ini juga aku jadi ingat masa-masa kuliah dulu saat aku suka sekali eksperimen gaya-gaya makeup. Saat itu juga sedang ngetren gaya makeup ulzzang yang menurutku gaya makeup-nya mirip dengan makeup yang dipakai Ju Kyung.


Apabila kamu belum familiar dengan cerita webtoon True Beauty, jadi ceritanya itu ada cewek bernama Lim Ju Kyung yang selalu di-bully oleh teman-temannya di sekolah. Karena enggak mau mengalami hal yang sama, sebelum masuk SMA, Ju Kyung intensif belajar makeup dari internet. Akhirnya berkat makeup, Ju Kyung berhasil menjadi cewek yang cantik dan jadi selebriti di media sosial. Bahkan banyak yang enggak mengenali saking bedanya penampilan Ju Kyung saat pakai makeup dan bare face. Dia juga sudah enggak di-bully lagi di sekolah. Tetapi Ju Kyung akhirnya punya dua sisi berbeda dan dia enggak pernah memperlihatkan wajah aslinya tanpa makeup ke teman-temannya.

Cerita Ju Kyung ini pastinya sangat relate dengan banyak orang, sih terutama di Korea sendiri mungkin ya. Makanya cerita True Beauty sangat terkenal.

Begitulah, akhirnya setelah sekian lama, aku coba-coba eksperimen gaya makeup baru karena webtoon True Beauty. Kemarin aku sempat nonton beberapa makeup tutorial yang menurutku hasil sebelum dan sesudah makeup-nya cukup membuat pangling, dan salah satunya aku ikuti untuk makeup kali ini. Jadi, untuk makeup kali ini aku memang enggak ikuti warna dan gaya makeup Ju Kyung, hanya terinspirasi bagian transformasinya saja.

Ini dia tutorialnya. Menurutku ini salah satu tutorial yang paling sederhana dibanding lainnya, terutama untuk bagian makeup mata. Haha.



Aku makeup kali ini dengan alat yang super terbatas dan seadanya. Jadi aku coba pakai trik, seperti menjadikan mascara sebagai eyeliner. Lalu untuk concealer aku pakai foundation yang full coverage. Namun, untungnya semuanya bekerja dengan baik. Haha.

Berikut nama-nama produk yang aku pakai:
- Moonshot Micro Setting Fit Cushion
- Estee Lauder Double Wear Foundation
- Just Miss Brow Pencil
- Moonshot Brow Shaper Mascara 
- The Balm Instain Swiss Dot
- VOV Mineral Illuminated Shimmer Blusher 01 Blending Coral
- Benefit They're Real! Mascara Black
- Mizzu x Endi Feng Be Addicted Eyeshadow Palette
- NYX Wanderlust City Set 03 Paris Eyeshadow Palette
- The Balm Bahama Mama
- Shu Uemura Eyelash Curler
- The Balm Mary-Lou Manizer
- Wardah Exclusive Matte Lip Cream 11 Oh So Nude
- Moonshot Cream Paint Tintfit 505
- Revlon Kiss Cloud Blotted Lip Color 011 Spun Sugar
- Benefit Love Tint

Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
hasil jadi kue bolu keju rice cooker

Sudah dari beberapa waktu lalu aku ingin makan kue bolu panggang tetapi mau pesan via ojek online masih takut karena COVID-19. Kemudian, beberapa waktu lalu juga aku sempat lihat di video N Rizki yang membuat cheese cake menggunakan rice cooker. Dari situ aku jadi terinspirasi untuk buat kue bolu menggunakan rice cooker juga. Walaupun, hehe, rice cooker dia dan aku memang berbeda. Rice cooker yang N Rizki gunakan punya mode untuk memasak kue, sedangkan punyaku hanya rice cooker biasa.

Namun, aku enggak patah semangat. Aku cari-cari resep di YouTube dan ternyata ada juga yang berhasil memasak kue bolu dengan rice cooker biasa seperti punyaku! Akhirnya, aku coba dan hasilnya adalah seperti foto di atas. Bagaimana menurut kalian? Kelihatannya cukup berhasil, ya? Namun, baca terus sampai habis karena ada cerita yang agak sedikit lucu dan menyedihkan di akhir.

Yuk, mulai!
Pertama, aku sudah siapkan semua bahannya. Kebetulan resep yang aku ikuti menggunakan takaran sendok makan sehingga lebih mudah untuk diikuti apalagi untuk aku yang enggak punya timbangan kue.

bahan bahan membuat bolu keju rice cooker

Bahan-bahan yang aku gunakan adalah:

- 7 sendok makan gula pasir
- 2 butir telur
- 1/2 sendok teh SP
- Sedikit perisa vanilla bubuk
- Sedikit soda kue
- 4 sendok makan tepung terigu protein rendah
- 4 sendok makan mentega yang sudah dicairkan
- 1/3 batang keju cheddar yang sudah diparut

Cara membuat (hanya 5 tahap!)

1. Masukkan gula pasir, telur, SP, dan vanilla bubuk. Aduk menggunakan mixer dengan kecepatan tinggi, selama 3 menit hingga adonan mengental dan berwarna putih.

campur gula, telur, vanilla, dan sp ke dalam wadah

adonan pertama kue, sebelum ditambah tepung, margarin, dan keju

2. Campur tepung terigu dan sejumput soda kue.
3. Masukkan campuran tepung terigu dan soda kue ke dalam adonan secara bertahap, sambil diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan rendah.
4. Setelah tercampur rata, masukkan mentega ke adonan secara bertahap, sambil diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan rendah.
5. Terakhir, masukkan keju ke adonan secara bertahap, sambil diaduk menggunakan mixer dengan kecepatan rendah.

proses menuang adonan ke loyang

Selesai! Sisihkan adonan, dan oleskan sedikit margarin ke seluruh permukaan loyang rice cooker.
Kemudian tuang adonan ke loyang dan masukkan ke rice cooker. Atur rice cooker ke mode "cook".

Setelah beberapa menit, rice cooker akan kembali ke mode "warm". Mengacu pada resep yang aku ikuti, kita harus kembali mengubah ke mode "cook" sampai 6 kali. Namun, entah kenapa rice cooker aku enggak bisa dikembalikan ke mode "cook". Akhirnya, aku ganjal dengan serbet supaya tetap berada di mode "cook" :'). Haha.

CATATAN PENTING!
Ternyata, cara mengganjal dengan serbet seperti yang aku lakukan itu salah dan mohon jangan ditiru, ya. Saat rice cooker kembali ke mode "warm", kita harus tunggu sekitar 3-4 menit untuk kembali mengaktifkan mode "cook". Hal ini penting supaya rice cooker enggak rusak.

Karena aku menggunakan cara salah, alhasil kue yang aku buat gosong dan rice cooker ku benar-benar rusak. Haha. Namun, untungnya bagian dalam kue masih bisa diselamatkan.

kue saat matang dan sudah mengembang

Hasil kuenya menurutku lumayan enak. Teksturnya lembut dan enggak padat. Mirip seperti sponge cake. Namun, resep ini hanya cukup untuk porsi 2-3 orang.

Sekian eksperimen dari aku. Semoga bisa bermanfaat, ya.

kue dapat ditambahkan topping krim keju dan krimer kental manis
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
afternoon break surrounded with sunlight, ice cream, dan plants
photo: YouTube N Rizki

Bagaimana awal tahunnya? Aku lumayan sibuk, jadi setiap akhir pekan rasanya senang sekali. Haha. Hari ini aku enggak akan tulis artikel yang berat-berat, aku ingin rekomendasikan 4 vlog estetik yang baru-baru ini aku subscribe. Keempatnya enggak cuma punya tampilan yang estetik, tapi juga buat hati dan pikiran sejuk. :)) Jadi pas juga ditonton saat kamu ingin rileks dan bersantai di akhir pekan ini.


1. jihofilm
Saat pertama kali melihat rekomendasi video Jiho di YouTube home, langsung tertarik untuk nonton karena foto ruangan yang ia pasang sebagai thumbnail terlihat berbeda dari dekor ruangan estetik Korea pada umumnya. Palet warna yang digunakan lebih ke arah dingin seperti putih, biru, dengan sedikit aksen tanaman. Untuk videonya sendiri menampilkan kesehariannya sebagai mahasiswa tingkat akhir. Kegiatannya sebagian besar dilakukan di rumah karena channel ini baru dibuat selama masa pandemi. Di dalam vlog tersebut ia juga terkadang membagikan proses saat mendekorasi rumahnya. Sayangnya beberapa video belum dilengkapi dengan subtitle bahasa Inggris.


2. N Rizki
Kalau kamu suka dengan dekorasi natural dan tenang ala Jepang, kamu wajib cek YouTube channel ini. Vlogger yang satu ini merupakan warga negara Indonesia yang sedang bekerja dan tinggal di Jepang bersama suaminya yang berkewarganegaraan Jepang. Isi vlog-nya sendiri menceritakan kesehariannya sebagai seorang istri yang juga bekerja freelance di Jepang. Durasi setiap video cukup singkat, di bawah 10 menit sehingga vlog ini sangat mudah untuk ditonton. Di lain sisi, aku juga sangat suka dengan dekorasi rumahnya yang minimalis. Kegiatan yang ditampilkan juga sangat sederhana dan sangat mengapresiasi hal-hal kecil di sekitar. Ngomong-ngomong, saat melihat video di channel ini, aku seperti melihat rumah-rumah yang ada di kartun Jepang seperti Doraemon. :)


3. viviandotme
YouTube channel ini lebih modern minimalist dibanding yang lainnya. Vivian merupakan vlogger asal Taiwan yang saat ini tinggal di Australia. Tone dan mood dari video-videonya sangat estetik walaupun enggak semuanya menghadirkan suasana yang calm. Di dalam vlog-nya, ia menampilkan kesehariannya bekerja sebagai brand manager dan mengelola usahanya sendiri.


4. cafe.studyy
Saat pertama kali melihat rekomendasi channel ini, awalnya aku pikir ini adalah channel musik. Namun, ternyata isinya adalah vlog tentang keseharian sebagai mahasiswi tingkat awal jurusan kedokteran. Seperti namanya, rata-rata scene yang ditampilkan adalah kegiatan belajar dan mengikuti kuliah online dengan latar meja belajar. Namun entah kenapa melihat video-videonya terasa sangat rileks. Ditambah musik yang digunakan juga biasanya instrumental piano. Cara pengambilan gambarnya menurutku juga sangat estetik dan enggak terasa membosankan. Aku suka menonton video-videonya saat sedang ingin mengabiskan waktu dan membuat tubuh lebih rileks.
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar

Meja Kerja

Sejak awal tahun 2020, aku memang sudah punya rencana untuk dekor ulang kamar aku. Sebetulnya bukan dekor semacam ganti warna cat, dan lainnya, lebih tepatnya mengganti beberapa furnitur sesuai kebutuhan aku. Salah satunya adalah meja ini. Selama ini apabila kerja di rumah, aku selalu pakai meja lipat pendek dan duduk langsung di lantai. Apabila hanya digunakan seminggu sekali masih enggak masalah, tetapi selama PSBB karena setiap hari kerja dengan meja ini, aku jadi lebih sering masuk angin karena duduk di lantai. Punggung juga sering sakit karena postur duduknya enggak tepat. Karena itu aku memutuskan untuk beli meja kerja biasa.

Karena kamar aku kecil, jadi aku harus selektif mencari ukuran meja yang paling efisien. Rata-rata meja yang aku temukan mempunyai lebar minimal 90 sentimeter. Aku hampir beli meja IKEA Micke yang punya lebar 73 sentimeter, tetapi alhamdulillah aku menemukan meja putih berukuran 60 sentimeter dengan harga Rp250.000 di salah satu toko mebel lokal di Shopee! Harganya hanya seperempat harga meja IKEA Micke! Aku juga senang karena bisa membeli produk dari usaha kecil lokal. :)

Walaupun modelnya sangat sederhana tanpa tambahan ruang penyimpanan, tetapi aku sudah sangat puas. Kekurangannya hanya pewarnaan di bagian kakinya kurang rapi, tetapi sejauh ini mejanya cukup kokoh dan yang terpenting modelnya sangat simpel seperti yang aku inginkan. Ukurannya juga sangat pas dengan ukuran kamar aku dan juga pas untuk digunakan sebagai meja kerja.


Buku A New Earth dari Eckhart Tolle

Ya, aku memang cukup terobsesi dengan buku ini dan rasanya ingin terus merekomendasikan buku ini di blog. :))

Aku masih ingat sekali, aku beli buku ini tepat di hari lebaran tahun 2020. Di hari itu aku baru selesai baca buku The Four Agreements dan ketika browsing Tokopedia, menemukan buku bekas A New Earth yang dijual dengan harga Rp85.000 saja. Ketika aku chat di hari itu juga, ternyata respon penjual sangat cepat dan kondisi bukunya masih cukup layak (enggak ada coretan sama sekali). Jadi tanpa berpikir dua kali aku langsung beli saat itu juga.

Padahal awalnya sekali aku tau buku ini hanya dari variety show Korea. Yoo In Na dan Kang Ha Neul bilang bahwa mereka sangat suka buku ini. Karena penasaran, akhirnya aku cari ulasannya di Youtube dan ternyata buku ini memang cukup populer bahkan menjadi salah satu buku favorit Oprah.

Enggak disangka, ternyata buku ini sangat merubah hidup dan membuka mataku. Aku merasa sangat bersyukur bertemu dengan buku ini. Saat ini pun aku sedang baca ulang buku ini untuk yang kedua kalinya. Biasanya aku hanya baca ulang bagian-bagian yang sudah aku highlight, tetapi aku memutuskan untuk baca ulang dari awal hingga akhir karena ingin semakin meresapi isinya.

Isi bukunya terkadang memang agak sulit dipahami, apalagi bab pertama, Eckhart Tolle menggunakan perumpamaan dengan bunga, bumi, alam semesta, dan sebagainya sehingga rasanya agak membosankan. Namun semakin ke belakang ada banyak cerita-cerita menarik yang lebih relatable. Setelah baca untuk kedua kalinya, ada beberapa tulisan yang awalnya aku kurang paham, sekarang semakin paham karena sudah mengerti konsep besar dari buku ini.

Apabila kamu tertarik dengan topik ego, ingin punya hidup yang lebih damai terlepas dari segala yang ada di dunia, merasa pikiran kamu terlalu aktif (cenderung bising) sehingga kadang kamu merasa terganggu, aku sangat merekomendasikan buku ini.


Mesin Cuci Front Loading

Haha, maaf isi artikel ini memang cukup random. Jadi tahun ini akhirnya aku bisa beli mesin cuci front loading (pintu depan) untuk orang tuaku. :') Di rumah memang enggak pakai asisten rumah tangga, jadi sejak sekitar tahun awal 2019 aku ingin sekali beli mesin cuci ini. Namun karena harganya mahal, jadi aku perlu menabung cukup lama.

Kakak aku pun awalnya menyarankan untuk beli mesin cuci top loading 1 tabung saja yang proses pencuciannya juga otomatis tetapi harganya lebih terjangkau. Karena sebelumnya kakak aku sering mendengar bahwa mesin cuci tipe front loading sering bermasalah. Namun, aku tetap ingin mesin front loading ini. Sampai aku bilang ke kakak aku, bahwa walaupun aku sudah mengeluarkan uang banyak dan ternyata mesin cuci ini enggak sesuai ekspektasi, aku enggak akan menyesal karena paling enggak aku sudah enggak penasaran lagi. xD

Dan akhirnya, pertengahan tahun 2020 keinginan ini terwujud! Aku sama sekali enggak menyesal! Justru mesin cuci ini menjadi salah satu pembelian terbaik di tahun 2020. Mama aku sangat terbantu dan senang. Kakak aku pun jadi ikut tertarik beli mesin cuci front loading.

Aku beli model yang paling standar dan harganya paling murah, hehe. Aku beli merek Samsung karena ada tombol di bagian pintu, dan karena ada teman kantor yang sudah lebih dulu menggunakan mesin cuci dengan model yang sama dan masih awet sampai sekarang. Terima kasih sekali untuk teman kantorku yang selalu sabar menjawab semua pertanyaanku seputar mesin cuci ini. Hehe.

Sejauh ini aku sangat puas dengan fungsinya. Walaupun aku beli yang model paling standar, tetapi sejauh ini aku enggak merasa kurang. Berkat mesin cuci ini, kita enggak perlu lagi membilas dan memeras cucian. Lebih hemat waktu karena kita bisa melakukan hal lain sembari menunggu proses mencuci selesai. Sejauh ini konsumsi air dan listrik juga masih aman, enggak ada perubahan yang drastis akibat mesin cuci ini. Aku juga bisa dengan mudah mencuci kain dengan ukuran besar, seperti gorden atau bed cover dengan lebih mudah. Jadi, lebih hemat biaya dan higienis karena enggak perlu ke tempat pencucian umum (laundry).

Selain itu mesin cuci ini juga punya efek terapi loh. Hahaha. Ini mungkin perasaan aku saja, ya. Aku suka melihat tabung mesin cucinya berputar-putar. Di ruangan mencuci biasanya hening, dan saat mendengarkan suara mesin cuci ini seperti diberikan efek yang menenangkan. Seperti sedang menonton video ASMR. Hehehe.

Aku sangat merekomendasikan mesin cuci front loading apabila kalian enggak menggunakan jasa asisten rumah tangga.

Tips: mesin cuci tipe ini membutuhkan tekanan air yang cukup kuat, dan apabila tekanan air di rumah kalian kecil seperti di rumahku, aku sarankan untuk memasukkan baju yang sudah sedikit lembap (dibasahi sedikit, lalu diperas). Hal ini bertujuan supaya baju enggak terlalu banyak menyerap air selama di dalam mesin cuci sehingga proses pengisian air di mesin cuci lebih cepat.


Lemari Baju IKEA Godhisus

Lemari baju ini sejujurnya baru aku beli saat ulang tahunku bulan Desember 2020. Sebagai kado untuk diri sendiri, hehe. Jadi, produknya belum terlalu lama aku pakai. Namun, sejauh ini aku sangat puas! Sebelum membeli secara online, aku sudah melakukan survey ke IKEA Alam Sutera untuk melihat lemari ini secara langsung tahun 2019. Jadi lemari ini memang sudah masuk daftar keinginan sejak tahun lalu.

Ini pertama kalinya aku menggunakan lemari baju tipe gantung. Sebelumnya aku menggunakan lemari baju yang tipenya baju harus dilipat. Lalu sempat juga menggunakan model laci. Namun aku kurang suka keduanya karena bajuku mudah berantakan dan kusut. Jadi aku ingin pakai tipe gantung supaya lebih mudah ditata.

Sekali lagi, karena kamar aku kecil, jadi sangat sulit menemukan ukuran lemari yang pas. Aku sudah cari di banyak toko furnitur lokal maupun impor, rata-rata lemari baju tipe gantung punya lebar minimal 80 sentimeter. Sejauh ini hanya IKEA yang menawarkan beberapa lemari baju dengan lebar 60 sentimeter. Ini pun sebetulnya adalah lemari baju anak-anak, hehe. Untungnya sangat pas dengan jumlah baju aku yang enggak terlalu banyak.

Aku beli lemari ini secara online melalui WhatsApp. Walaupun respon saat pemesanan melalui WhatsApp cukup lambat, namun untungnya berjalan dengan sangat lancar. Pengirimannya pun mudah, dengan ekspedisi DHL karena aku enggak menggunakan jasa rakit produk dari IKEA (aku minta tolong papaku untuk rakit sendiri lemarinya, supaya gratis, hehe). Seperti produk IKEA lain, proses perakitan lemari ini juga sangat mudah karena IKEA menyertakan buku panduan yang sangat mudah diikuti.

Satu hal yang aku pelajari setelah membeli produk ini: harga furnitur ternyata sangat mahal! Terbayang berapa uang yang dibutuhkan apabila kita membeli rumah dan harus mengisi rumah tersebut dengan furnitur dari nol sampai lengkap. Menjadi orang dewasa memang sulit. :')


Amazon Kindle Paperwhite 4 E-Book Reader

Aku juga sudah pernah buat artikel tentang Kindle di blog ini. Dari sejak beli sampai saat artikel ini naik, Kindle-nya masih terus aku gunakan secara rutin. Sampai keponakanku hapal kalau aku sedang duduk di teras depan, pasti sambil membawa Kindle untuk baca buku.

Pembelian ini juga tergolong impulsif karena sebelumnya benar-benar enggak ada rencana untuk membeli Kindle di tahun 2020. Pada saat itu entah kenapa sangat frustasi karena kesulitan mencari buku yang ingin aku baca, sehingga akhirnya mendadak ide untuk membeli Kindle ini.

Namun, walaupun impulsif, aku sama sekali enggak menyesal, justru menjadi pembelian terbaik di tahun 2020. Berkat Kindle, aku bisa baca lebih dari 27 judul buku di tahun 2020! Rasanya ini enggak mungkin terjadi kalau aku baca buku fisik yang terkadang sulit dicari dan harganya mahal. Aku sangat rekomendasikan untuk mencoba Kindle apabila kalian sangat suka membaca buku.

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
kemasan moonshot cushion dengan angle flatlay

Menggunakan cushion Moonshot seperti membawa aku nostalgia ke tahun 2016-2017 saat Joan sangat sering mention produk ini di videonya (jadi rindu nonton daily vlogmas dari Joan!). Terlebih saat itu Moonshot mengeluarkan Lip Feat dengan Blackpink sebagai model. Lalu G-Dragon juga sempat mengeluarkan cushion dan eau de toilette untuk Moonshot. Enggak heran saat itu merek besutan YG Entertainment ini sangat naik daun.

Namun, sayangnya saat itu Moonshot belum resmi masuk ke Indonesia dan harga pemesanan langsung dari Korea menurutku cukup mahal. Jadi, pada saat itu aku cukup tau saja, haha. Setelah resmi masuk Indonesia tahun 2018, akhirnya aku bisa coba beberapa produk mereka! Terima kasih kantorku. :))

Beberapa temanku yang sudah coba produk ini bilang kalau mereka sangat suka dengan cushion dari Moonshot. Bahkan ada salah satu temanku yang sudah beli di Indonesia, enggak tahan untuk beli lagi saat berkunjung ke Korea karena sangat suka dengan cushion ini. Jadi, semakin penasaran!

foto kemasan dari angle depan

Fungsi dan Komposisi

Aku belum menemukan official statement fungsi produk ini dari Moonshot, karena di official store Shopee mereka pun enggak ada info apapun. Namun, yang aku bisa simpulkan dari klaim mereka, produk ini memang ditujukan sebagai base makeup seperti foundation. Kalau dilihat dari klaim, Micro Settingfit Cushion juga bisa dikatakan sebagai salah satu Moonshot cushion yang cocok untuk kulit berminyak.

Beberapa klaim Moonshot Micro Settingfit Cushion yang aku dapatkan dari official store Moonshot di Shopee:
- Smudgeproof
- Transferproof
- Full coverage without clumping
- Semi matte finish without leave sticky & oily feeling
- Terasa ringan
- Sejuk di kulit
- Melembapkan kulit
- Mencerahkan kulit
- Mencegah penuaan dini pada kulit
- Berfungsi sebagai sunscreen

Menurutku klaim tersebut menarik sekali karena aku sangat suka dengan foundation yang smudgeproof dan transferproof a.k.a anti badai seperti Estee Lauder Double Wear Foundation. Aku termasuk yang sangat merasa terganggu apabila ada noda foundation yang menempel di baju atau jilbab. :(

Untuk komposisi lengkapnya, bisa kamu cek di foto berikut, atau aku sertakan juga info komposisi yang aku dapatkan dari official store Moonshot, ya.

di kemasan terdapat daftar komposisi

Water, Titanium Dioxide (CI 77891), Cyclopentasiloxane, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Methyl Trimethicone, Ethylhexyl Salicylate, Isononyl Isononanoate, Alcohol Denat., Butylene Glycol, PEG-10 Dimethicone, Synthetic Fluorphlogopite, Niacinamide, Pentylene Glycol, Silica, Bis-PEG/PPG-14/14 Dimethicone, Hydrolyzed Vegetable Protein, Trimethylsiloxysilicate, Disteardimonium Hectorite, Magnesium Sulfate, Isododecane, Stearic Acid, Alumina, Acrylates/Polytrimethylsiloxymethacrylate Copolymer, Triethoxycaprylylsilane, Aluminum Hydroxide, Ethylhexylglycerin, Adenosine, Maltodextrin, Disodium EDTA, Phenoxyethanol, Fragrance(Parfum), Iron Oxides (CI 77492), Iron Oxides (CI 77491), Iron Oxides (CI 77499)

Harga dan Ketersediaan

Harga Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey adalah Rp535.000. Namun, sedang diskon menjadi Rp241.000. Tempat pembeliannya bisa di official store Moonshot_official.id. Untuk sebuah cushion dengan isi 12 gram, harga Rp500.000 menurutku tergolong mahal. Karena saat ini merek lokal Indonesia sudah banyak yang mengeluarkan cushion yang kualitasnya cukup mumpuni (dari ulasan yang aku baca) dengan harga di bawah Rp200.000.

Sejujurnya seri ini sudah sedikit langka karena saat ini Moonshot sudah mengeluarkan versi terbaru Moonshot Micro Settingfit Cushion X yang mempunyai formula berbeda.

Kemasan

Kalau kamu menyukai tema galaksi, pasti sangat suka dengan kemasan Moonshot Micro Settingfit Cushion. Kardus luarnya aku sangat suka karena dilengkapi dengan segel yang sangat rapat. Di kemasan juga tertera dengan jelas nama warna, komposisi, cara mengisi ulang produk, tanggal kadaluwarsa, dan period after opening (PAO).

kemasan kardus dan kemasan cushion

saat dibuka, di kemasan kardus ada tulisan "just arrived"

Lalu kemasan cushion terbuat dari plastik dan ringan tetapi menurutku cukup kokoh dan cetakannya halus. Bentuknya bulat dengan ukuran standar cushion. Tombol untuk membuka kemasan pun terasa halus. Desain kemasannya hologram dengan pinggiran warna hitam. Cukup manis dan enggak terlihat norak, tetapi jujur bukan tipe desain favoritku.

bagian dalam cushion masih disegel

membuka segel bagian dalam cushion

Kaca dan separator antara spons dan bantalan cushion modelnya standar seperti cushion pada umumnya. Yang sedikit berbeda adalah sponsnya berbentuk seperti tetesan air atau segi lima. Bagian runcing di bagian atas bisa digunakan untuk area-area sempit seperti sudut mata atau sela-sela hidung.

puff nya berbentuk tetesan air atau segi lima

Cara Pemakaian

Aku kutip dari kemasan kardusnya:
"Ambil produk secukupnya menggunakan spons dan tepuk dengan lembut ke seluruh area wajah."

Wangi

Sejujurnya aku enggak bisa menjelaskan aromanya secara detil. Aku rasa aroma Moonshot Micro Settingfit Cushion mirip dengan wangi bunga, tetapi aromanya cukup lembut sehingga aku pribadi enggak merasa terganggu. Aromanya mengingatkan aku dengan aroma cushion dari Dior.

Warna

Oke, jadi untuk Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey menurutku punya undertone pink. Warna kulit tanganku sangat kuning, dan ketika aku oles di tangan, warna cushion ini terlihat jelas mempunyai undertone yang berbeda dengan tanganku. Aku harap kalian bisa melihat juga di foto berikut, ya.

warna cushion terlihat pink saat dioles ke punggung tangan

Namun untuk warna ketika dioleskan ke wajah, enggak terlalu terlihat pink sampai membuat kulit terlihat abu-abu. Warna Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey masih cukup menyatu dengan warna kulit wajahku. Namun, shade 301 Honey menurutku masih cukup terang. Cushion ini memberikan efek mencerahkan ke kulitku.

Performa

Sebelumnya aku sempat menyimpulkan bahwa Moonshot Micro Settingfit Cushion sepertinya menjadi salah satu moonshot cushion yang cocok untuk kulit berminyak. Aku sendiri punya kulit normal-kombinasi. Kulitku sedikit berminyak di area dahi dan hidung (t-zone), sedangkan bagian pipi dan dagu termasuk normal.

Karena selama PSBB aku jarang keluar rumah, aku hanya melakukan 3x tes ketahanan untuk Moonshot Micro Settingfit Cushion. 2 kali tes dengan kegiatan di luar rumah, dan 1 kali tes dengan kegiatan di rumah saja. Aku enggak menggunakan primer, sunscreen, dan powder saat melakukan tes, supaya hasil yang didapat murni hasil dari cushion ini.

Saat aku gunakan di rumah selama 8 jam dengan kondisi bekerja di ruangan ber-AC, cushion ini menurutku kurang tahan lama. Agak pudar di bagian dari dan hidung, mungkin karena aku terkadang enggak sengaja memegang atau menggaruk area tersebut. Selain itu area dahi dan hidung juga lebih cepat berminyak. Oh iya, aku juga sempat enggak sengaja mengusap wajah dengan kaus yang sedang aku gunakan, dan cushion ini langsung transfer dan meninggalkan noda di bajuku. :( Sekali lagi, aku enggak menggunakan powder setelah menggunakan cushion ini.

foto hasil tes 8 jam pemakaian di dalam ruangan

Sedangkan saat aku tes dengan kegiatan di luar rumah selama 7 jam lebih, Moonshot Micro Settingfit Cushion terlihat lebih tahan lama! Mungkin karena saat di luar rumah, aku lebih jarang memegang area wajah. Cushion ini juga enggak terlalu transfer ke masker yang aku gunakan! Wajahku juga enggak terlalu terlihat berminyak, namun di dahi ada beberapa bagian yang menggumpal (cakey). Sekali lagi, aku enggak menggunakan powder setelah menggunakan cushion ini.

foto hasil tes 7 jam pemakaian di luar ruangan

Seperti yang bisa kamu lihat di foto di atas, daya tutup (coverage) Moonshot Micro Settingfit Cushion tergolong medium. Warna merah di wajah bisa tertutupi, tetapi beberapa noda hitam enggak bisa tertutup sempurna dengan penggunaan satu lapis. Hasil akhirnya adalah semi matte seperti kulit natural dan menurutku sangat cantik dan halus. Cushion ini juga enggak terlihat menggumpal (cakey) saat baru diaplikasikan.

Mari kita cek ulang klaim yang diberikan:
- Smudgeproof - enggak setuju
- Transferproof - enggak setuju
- Full coverage without clumping - menurutku medium coverage tanpa clumping
- Semi matte finish without leave sticky & oily feeling - setuju
- Terasa ringan - setuju
- Sejuk di kulit - aku pribadi enggak merasakan
- Melembapkan kulit - setuju
- Mencerahkan kulit - mencerahkan kulit saat cushion digunakan, aku setuju
- Mencegah penuaan dini pada kulit - aku belum melihat efeknya

Itu dia ulasan dan pendapat dari aku mengenai Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey. Menurut aku cushion ini kurang cocok sebagai kandidat Moonshoot cushion untuk kulit berminyak, karena di kulit aku yang kombinasi, masih kurang bisa menahan minyak di area dahi dan hidung. Mungkin untuk pemilik kulit berminyak, harus menggunakan powder lagi setelah menggunakan cushion ini supaya hasilnya lebih tahan lama.

Menurutku cushion ini masuk ke cushion dengan performa yang cukup. Aku pribadi bukan penggemar berat Moonshot Micro Settingfit Cushion ini dan sepertinya enggak akan beli ulang karena ingin mencoba cushion lain dengan harga yang lebih terjangkau.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
foto kemasan susu nabati

Dulu aku enggak pernah membayangkan kalau ternyata aku bisa tertarik untuk jadi vegetarian. Menurutku Tuhan ciptakan sumber daya untuk saling melengkapi satu sama lain. Hewan-hewan yang kita konsumsi, aku yakin memang sudah mempunyai perannya masing-masing di bumi. Hanya kita harus memanfaatkan sumber daya yang ada dengan adil dan secukupnya. Jadi selama makanan tersebut halal, aku masih akan konsumsi. Dan pemikiran ini sebenarnya masih aku pegang hingga sekarang.

Alasan menjadi vegetarian

Salah satu alasan akhirnya aku mencoba gaya hidup vegetarian adalah karena faktor kesehatan. Jadi, beberapa waktu lalu, Clozette Indonesia mengadakan Instagram Live bersama Wulan Russel, membahas tentang menstrual cup. Di sela-sela obrolan saat live, Wulan bilang bahwa semenjak mengadaptasi gaya hidup vegan, dia merasakan beberapa perubahan di tubuhnya, salah satunya adalah dia sudah enggak pernah lagi mengalami kram perut yang berlebihan saat haid.

Aku termasuk salah satu yang mengalami kram perut yang cukup parah setiap hari pertama haid. Setiap hari pertama haid aku sudah pasti minta izin ke kantor, untuk diberikan waktu istirahat, karena sebegitu parahnya kram yang aku rasakan, aku menjadi lebih sensitif terhadap beberapa hal. Aku enggak bisa minum obat karena perutku mual dan selalu muntah 2-3x dalam satu hari tersebut. Karena merasa mual, aku jadi takut untuk makan apapun, dan biasanya aku hanya makan sayur bening selama satu hari itu (tanpa nasi). Aku juga enggak bisa banyak minum air putih karena takut kembung dan sering ke kamar mandi. Akibatnya selain kram perut, mual, badanku juga sangat lemas karena kekurangan cairan dan karbohidrat. Dan jujur sampai sekarang aku cukup ketakutan setiap menjelang hari pertama haid. :(

Kenapa enggak periksa ke Obgyn? Hehehe.. aku masih belum berani.

Aku juga sudah coba beragam cara, seperti menggunakan heating pad, botol air hangat, konsumsi Panadol Menstrual, Kiranti, Feminax, tetapi belum ada yang benar-benar menjadi solusi.

Aku sering dengar dari teman bahwa nanti setelah menikah dan punya anak, nyeri haid akan perlahan hilang. Namun, karena aku belum ada rencana menikah dalam waktu dekat, solusi ini pastinya kurang cocok untuk aku. Makanya saat dengar tentang manfaat menjadi vegan/vegetarian untuk mengurangi nyeri haid, aku pikir kenapa enggak aku coba. Walaupun, bisa dibilang aku termasuk vegetarian tingkat pemula, karena masuk kategori lacto-ovo vegetarian, yaitu vegetarian yang masih mengonsumsi telur susu sapi, dan produk olahan dari telur dan susu sapi.

Jenis-jenis vegan/vegetarian (dikutip dari situs HelloSehat.com):
. Vegan (enggak makan semua jenis daging, telur, susu, dan turunannya)
. Semi vegetarian (hanya menghindari daging merah)
. Lacto-ovo vegetarian (enggak makan semua jenis daging, tetapi masih konsumsi telur, susu, dan turunannya)
. Lacto vegetarian (enggak makan semua jenis daging dan telur, tetapi masih konsumsi susu dan turunannya)
. Ovo vegetarian (enggak makan semua jenis daging, susu, dan turunannya, tetapi masih konsumsi telur)
. Pesco vegetarian (mengindari semua jenis daging kecuali daging ikan)

Aku mulai menjadi lacto-ovo vegetarian sejak 26 Oktober 2020, berarti hari ini adalah minggu ke-8 aku menjadi vegetarian.

Kenapa aku pilih lacto-ovo vegetarian? Karena jujur menghindari telur dan susu sapi bagi aku sangat sulit. Selama work from home, aku bisa minum 1-2 karton susu sapi UHT setiap minggu, entah itu diminum langsung ataupun dicampur kopi. Selain itu aku juga sangat suka mengonsumsi yoghurt (aku juga sempat membagikan resep granola yogurt di artikel ini). Terlebih aku sangat suka makan roti, dan salah satu isian roti favoritku adalah keju, jadi benar-benar sulit apabila tiba-tiba harus menghilangkan susu sapi dari hidupku. Hehehe. Untuk telur juga sangat sulit karena hampir semua makanan olahan seperti biskuit, mengandung telur.

Namun, aku sekarang sudah sangat mengurangi konsumsi susu sapi cair dan kopi susu. Selama 8 minggu aku belum pernah minum susu sapi murni dan yoghurt. Biasanya hanya minum susu sapi dari kopi susu itupun maksimal satu minggu sekali. Sekarang pun aku mulai mencoba beralih ke kopi susu kedelai.

Jadi, apakah menjadi lacto-ovo vegetarian itu sulit?

Sejauh ini menurutku enggak. 

Sejujurnya aku bukan pecinta daging, biasa saja. Mungkin yang paling aku rindu dari daging adalah teksturnya yang kenyal. Namun aku masih bisa menahan, sih.

Selama di rumah aja aku sama sekali enggak merasa kesulitan. Sejauh ini aku masih bisa makan dengan baik seperti biasa. Pilihan menu yang bisa aku makan juga masih beragam. Selama 8 minggu aku baru cheating dua kali. Itupun bukan cheating yang direncanakan. Satu kali cheating karena waktu itu sedang ikut acara dan di sana enggak ada pilihan makanan lain selain daging, dan satu lagi aku lupa bahwa omuk (otak-otak ala Korea) mengandung ikan, tetapi sudah terlanjur dimakan. Haha.

Nah, mungkin kesulitannya hanya pada saat di luar rumah. Apabila sedang ikut acara yang bebas bisa pesan makan sendiri, enggak masalah. Namun, apabila sedang ikut acara formal dan harus makan makanan yang disediakan di acara, ini agak sulit. Tetapi untungnya selama PSBB enggak terlalu sering ikut acara offline jadi belum terlalu masalah.

Menjadi vegetarian juga enggak membuat menu makan aku tiba-tiba menjadi hanya salad atau makanan sehat ala barat. Hehehe. Entah kenapa dulu aku sering pikir kalau vegetarian itu repot, menu makan jadi sayur mentah dan salad ala barat. Padahal menu masakan Indonesia yang cocok untuk vegetarian juga sangat banyak. Aku juga terkadang masih makan sayur sop yang ada baso di dalamnya, namun aku hanya makan sayurannya saja. Untuk penyedap masakan seperti Royco atau Masako, sudah aku ganti dengan bumbu penyedap berbahan dasar jamur tanpa monosodium glutamat (MSG). Bumbu dari jamur rasanya menurutku sama saja seperti bumbu ayam/sapi saat sudah bercampur dengan bahan masakan.

Oh iya, aku juga masih makan mi instan rasa ayam dan lainnya satu minggu sekali, hehe. Selama di mi tersebut enggak ada daging utuh, aku masih makan.

Foto berikut adalah salah satu menu makanku, nasi dengan tumis kangkung dan tahu kulit goreng.

menu makan vegetarian sayur kangung, nasi, dan tahu kulit goreng

Gaya hidup vegetarian itu mahal?

Menurutku enggak. Justru harga sayuran lebih murah dibanding daging. Hehehe.

Aku memang sering dengar ada beberapa gerai makanan yang menjual burger vegetarian atau gerai salad yang harganya cukup mahal. Mungkin kembali lagi ke pilihan masing-masing individu. Apabila kamu sangat suka daging dan harus memasukkan menu "daging" vegan ke asupan sehari-hari, mungkin akan jadi mahal. Atau kamu suka makan salad dengan dressing yang membutuhkan bahan-bahan impor, mungkin akan jadi mahal.

Namun, apabila makan menu masakan Indonesia seperti tumis sayur, sayur lodeh, atau sayur bening,  dari pengalamanku, harganya sama sekali enggak mahal. Justru lebih murah. Kemarin aku sempat coba delivery rice box vegan di Grab Food (isi nasi, jamur goreng tepung, sayur tumis, dan telur vegan), harganya cukup masuk akal yaitu Rp26.000.

Kalau aku yang pengeluarannya meningkat mungkin hanya untuk susu, karena susu/sari nabati harganya lebih mahal dibanding susu sapi. Namun jujur aku kurang suka dengan rasa susu/sari nabati seperti kedelai dan almond karena rasanya hambar terlebih varian tanpa gula atau pemanis. :(

Manfaat yang aku rasakan selama 8 minggu menjadi lacto-ovo vegetarian

Selama 8 minggu ini aku semakin jarang merasakan sakit kepala dan migrain. Biasanya apabila sedang konstipasi, perut sangat begah, leher kaku, dan kepala menjadi sangat berat. Minum paracetamol kadang enggak terlalu berpengaruh. Pusingnya baru hilang setelah isi perut dikeluarkan di kamar mandi. Namun, belakangan pencernaanku menjadi lebih lancar sehingga jarang lagi merasakan leher kaku dan sakit kepala.

Apakah sudah melihat efek menjadi vegetarian mengurangi nyeri/kram perut saat haid?

Selama 8 minggu menjadi vegetarian, aku baru menemui siklus haid 2 kali. Periode haid pertama, aku baru jalan 1 minggu menjadi vegetarian jadi efeknya sama sekali belum terlihat.

Di periode haid kedua, ternyata aku mulai bisa merasakan efeknya! Keram perut memang masih terasa, tetapi paling enggak aku sama sekali enggak muntah! Senang sekali. Aku belum tau pasti apakah ini benar-benar efek menu vegetarian, atau hanya kebetulan. Namun aku harap ini benar-benar karena menu vegetarian. Mari kita lihat di periode haid selanjutnya.

Oh iya, selama 8 minggu ini aku sudah sangat mengurangi konsumsi kopi, roti-rotian, dan produk olahan susu sapi. Mungkin hal ini juga berpengaruh dalam mengurangi kram perut saat haid.

Akan terus lanjut jadi vegetarian?

Ya! Aku akan terus lanjut menjadi vegetarian. Aku masih penasaran dengan efeknya mengurangi keram perut saat haid. Aku juga masih ingin coba menu vegan lainnya. Namun aku merasa harus belajar banyak tentang menu ini supaya enggak kekurangan nutrisi seperti kalsium, zinc, protein, dan vitamin B 12 yang biasanya terkandung di daging hewan.

Aku juga berusaha mengonsumsi lebih banyak makanan yang bernutrisi seperti buah dan mengurangi konsumsi roti serta makanan dengan banyak penyedap rasa.
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Foto Before After Crest 3D Whitestrips Teeth Whitening Kit
    Wah, aku rindu sekali dengan blog ini setelah "cuti" menulis selama bulan Ramadan kemarin! Semoga masih ada yang tetap mau baca a...
  • Review Shampoo Bar Lokal Indonesia Rose Matcha Seven Cactus
    Semoga kalian enggak bosen membaca ulasan shampoo bar lokal dari Seven Cactus Soapworks di blog ini ya, hehe . Setelah galau, akhirn...
  • Membuat Americano ala Korea dengan Kopi Kapal Api
    Di tahun 2019 banyak orang yang awalnya enggak terlalu suka kopi, jadi ikut-ikutan ngopi , salah satunya aku, hehe . Jumlah kedai kopi keki...
  • Aesthetic Eco Friendly Store: Semata-mata
    Pertama kali terima paket ini dari bapak kurir, sedikit bertanya-tanya, ini dari siapa? Apakah paket nyasar lagi? Karena beberapa kali aku p...
  • Review 2 Minggu Studio Tropik Probiome Skin Tonic
    Tahun baru skincare baru! Kebetulan sekali serum dan pelembap wajah habis di akhir tahun kemarin, jadi bisa coba skincare baru. Namun saking...
  • Nyobain Resep ala Vlog Korea: Granola Yogurt Bowl
    Salah satu hal yang aku sukai dari silent vlog atau no face vlog Korea adalah mereka sering membagikan resep masakan sederhana yang mudah di...
  • Review Hasil Pemakaian 3 Minggu Scarlett Whitening Serum
    Akhirnya aku bisa bagikan ulasan dua serum yang aku pakai secara intens selama tiga minggu ini! Setelah kemarin coba rangkaian body care da...
  • Tempat Memanah Indoor Pertama di Jakarta! Shoot Archery Zone
    Bagi orang yang jarang main outdoor seperti aku, kegiatan memanah di Jakarta rasanya jadi sesuatu yang enggak terjangkau. Harus gabung den...
  • Wardah Seaweed Primary Skin Hydrating Booster Review
    Happy Wednesday! Setelah sekian lama setia dengan metode perawatan 1 step atau simple skincare method yang pernah aku jelasin di postingan ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ▼  2021 (6)
    • ▼  Februari 2021 (2)
      • Plus & Minus Kindle Paperwhite Setelah Pemakaian 5...
      • Review 2 Minggu Studio Tropik Probiome Skin Tonic
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

NEWSLETTER

Created with by BeautyTemplates