Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
Aku benar-benar bangga dengan produk lokal yang sekarang udah bukan cuma mementingkan kualitas, tetapi dari segi branding juga menurutku bagus banget dan enggak kalah dengan produk luar.
 
Jujur saja aku karena anaknya enggak pintar mix 'n match fashion items, jadi pernah suatu saat akhirnya memutuskan untuk pakai baju dari satu brand saja supaya style-nya enggak "blentang blentong". Karena suatu brand pasti punya style yang jadi ciri khas mereka, kan? Nah, aku udah ingin ikutin itu saja biar enggak pelu lagi mikir soal padu padan. Waktu itu aku memutuskan untuk pakai produk asal Jepang, Uniqlo karena aku suka dengan style-nya yang sederhana dan kualitasnya juga bagus. Kalau kamu pernah baca artikel aku beli baju preloved di Tinkerlust pun aku prefer baju dari Uniqlo karena aku sudah tau kualitasnya. Namun, sejak pandemi dan enggak bisa hunting ke offline store-nya, aku jadi kesulitan untuk beli baju. Hehehe. Waktu itu kebetulan Uniqlo belum buka online store mereka seperti sekarang.

Jadi, akhirnya, aku pindah haluan ke brand lokal yang based-nya sudah bisa diakses secara online. Setelah itu, aku sudah enggak lagi ingin pindah ke brand lain, dan sudah bye bye ke Uniqlo! Hahaha.. Karena setelah coba brand lokal ini kualitasnya bagus, harganya juga masih masuk di budget (pastinya lebih murah dari Uniqlo, apalagi saat sale dan selalu free ongkir), tema brand-nya pun oke sekali.

Sekarang aku semakin-makin cinta dengan produk-produk lokal dan setelah itu malah semakin banyak lagi menemukan brand lokal yang bagus-bagus. Jadi, sesuai judulnya, di artikel ini aku ingin merangkum beberapa brand lokal yang menurutku estetik dan segi kualitas juga oke sekali. Brand-brand ini baru sebagian kecil dari yang aku temukan, dan aku pilih yang memang sudah pernah aku pakai produknya.


1. Shop At Velvet
Instagram: @shopatvelvet
 
Aku tau brand yang satu ini sudah lama sekali sejak tahun 2010 kalau enggak salah, tetapi baru mulai coba-coba beli di awal tahun 2021. Yes, ini brand fashion yang aku sebut di pembukaan artikel ini. Aku baru tahu ternyata Shop At Velvet sering sekali mengadakan sale dan harganya menurutku jadi semakin ramah di kantong! Apalagi brand ini juga selalu memberikan gratis ongkos kirim tanpa minimum pembelian, jadi semakin enggak ada rasa bersalah walaupun cuma beli satu baju dengan harga diskon, wkwkwk (anaknya suka merasa bersalah kalau belanja banyak barang dalam satu kali check out). Teman-teman kantor aku juga rata-rata suka dengan brand yang satu ini karena memang kita bisa dapat kualitas oke dengan harga yang enggak mencekik.
 
Shop At Velvet juga punya koleksi untuk cowok dan sub brand Studio Now yang menyediakan lounge wear. Brand ini juga sudah melayani pemesanan ke Singapura, lho. Keren, ya.

Konsep brand-nya menurutku masuk ke minimalis kontemporer. Mungkin banyak juga brand fashion lain yang sama-sama estetik, tetapi menurutku Shop At Velvet punya ciri khas tersendiri. My favorite part, di Instagram, mereka sesekali sharing quotes dan entah kenapa quotes yang mereka sharing sangat terasa adem dan relatable. Definitely follow-able!


2. Chauan Tea
Instagram: @chauan.tea
 
Dalam ranah teh, walaupun bukan pakarnya, tetapi aku suka sekali dengan teh dari merek lokal yang satu ini. Saat pertama kali discovered brand mereka di Tokopedia, aku langsung kepo dengan Instagram-nya dan ternyata konsepnya juga super estetik dan memberikan kesan teduh dengan tone hangat yang senada. Harga teh-nya juga enggak terlalu mahal dan bisa dibeli dalam ukuran kecil untuk coba-coba. Dari brand ini juga aku kenal dengan butterfly pea tea, hehe. Aku sebetulnya juga sudah pernah tulis review beberapa varian teh mereka di artikel ini.
 
 
3.  Sand and Paper
Instagram: @sandandpaper_
 
Best discovery on 2021 karena jujur aku masih jarang menemukan brand lokal dengan desain yang simpel, minimalis, dan fokus di stationery. Aku sudah bahas lengkap kenapa aku suka sekali dengan produk dari Sand and Paper di artikel ini. Namun, bukan cuma produknya saja yang worth it untuk dibeli, tetapi akun Instagram mereka juga worth-to-follow.

 
4. Bymne
Instagram: @_bymne
 
If you need some zen moment, Bymne products will be great companion. Brand asal Bali ini terlihat sekali sangat concern dengan welness, jadi bukan cuma "branding" dan suka memberikan konten tentang balance life, cleansing, gratitude, affirmation, dan lainnya yang juga dikaitkan dengan ritual khas di Bali.

 Untuk kado, produk-produk Bymne sangat cocok sekali, terlebih mereka menyediakan kartu ucapan dengan tulisan tangan. Kemasannya juga sangat cantik dan minim plastik! Aku jadi ingat sudah lama sekali ingin coba koleksi dupa mereka. Beberapa ulasan lilin Bymne juga sudah pernah aku tulis di artikel berikut.


5. One
Instagram: @_______________one
 
One adalah salah satu brand yang membuatku mind blowing saat menerima produknya karena dikemas dengan sangat cantik dan sesuai namanya, One (of a kind). Sayang aku enggak punya foto yang proper, tetapi sampai sekarang card dari brand ini masih aku tempel di depan meja kerja sebagai dekorasi dan pouch-nya juga masih aku gunakan untuk menyimpan beberapa cincin. Semoga itu menjadi gambaran betapa cantik dan keep-able 'printilan' dari brand yang satu ini.
 
Untuk desain jewelry-nya juga sangat simpel, dan elegan. Dari segi harga memang bukan yang termurah dibanding merek lainnya. Kualitasnya sendiri menurutku cukup oke, kalau digunakan dengan proper (dalam artian dirawat, disimpan dengan baik, hindari kontak dengan produk skincare/kosmetik, dan lainnya). Punyaku agak pudar sedikit warna emasnya karena produk One memang bukan emas asli, melainkan gold plated sterling silver. Saranku lebih baik pilih silver jewelry mereka karena akan lebih tahan lama.

That's it! Semoga rekomendasi ini bisa sedikit memberikan informasi yang bermanfaat, ya.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar

Ada yang suka menulis jurnal juga? Di artikel ini aku punya rekomendasi jurnal dari brand lokal yang tampilannya super estetik! Nama brand-nya itu Sand and Paper. Kalian harus cek akun Instagram mereka, @sandandpaper_. Aku juga sebetulnya baru tau brand ini beberapa waktu yang lalu, dari akun Instagram salah satu influencer, dan habis itu enggak berhenti kepo Instagram story Sand and Paper karena aku suka sekali dengan desain dan tema brand-nya.
 

Selain desainnya, yang paling aku penasaran dengan brand ini adalah karena mereka punya satu jenis jurnal yang menurutku unik banget, yaitu Gratitude Journal. Jurnal ini mengingatkan aku dengan The Five-Minute Journal yang selalu muncul di video YouTuber asal Korea, Ordinary-School, dan jujur aku ingin juga punya jurnal itu hehehe. Namun, sepertinya si The Five-Minute Journal ini belum ada di toko buku Indonesia. Aku lihat dia baru ada di Urban Outfitters dengan harga $24.95. Tapi sepertinya kalaupun masuk toko buku Indonesia, pasti harganya akan naik, sih.

 
That's why, ketika lihat Gratitude Journal dari Sand and Paper ini rasanya seperti wishlist-ku tercapai satu! Aku sudah mengincar sekali buku ini dan alhamdulillah pas sekali jurnal ini sampai di rumahku tanggal 1 Januari 2022 lalu sebagai kado dari teman-teman kantor. Oh iya, punyaku yang warna ivory.
 
Kalian pernah dengar tentang gratitude jar? Katanya supaya kita enggak lupa dengan hal-hal baik yang kita terima, kita bisa tulis hal-hal tersebut di kertas kecil setiap hari dan kertasnya dikumpulkan di dalam toples untuk kita baca di lain waktu. Dulu aku pernah melakukan ini waktu kuliah, tetapi kurang praktis, jadi sering lupa hehe. Nah, menurutku Gratitude Journal ini konsepnya mirip juga tetapi pastinya lebih praktis.

 

Di dalam bukunya sudah ada 190 halaman dengan guide apa yang kita harus tulis setiap harinya, pagi dan malam. Lalu jurnal ini juga fleksibel bisa kita isi tanggalnya sesuai waktu kita tulis. Di bagian belakang juga ada beberapa halaman untuk self reflection. Ukuran bukunya sendiri itu adalah A5.

Kualitas bukunya juga oke, dijilid dengan benang. Cover-nya dari kain dengan embos gold. Kertas di dalamnya menurutku lumayan bagus kualitasnya, tetapi masih agak terawang kalau ditulis dengan gel pen. Sejauh ini untuk printing di dalamnya-nya rapi, paling ada bagian date nya terlalu mepet ke atas, terus aku menemukan satu tulisan typo hehe. Lalu minusnya lagi mungkin  karena aku pilih warna ivory, jadi cover-nya sangat rawan kotor. Mereka ada pilihan lain warna sand, brown, dan black. Namun, aku pilih warna ivory supaya mirip dengan Five-Minute Journal, hehehe.


Gratitude Journal menurutku juga bisa jadi opsi untuk orang-orang yang lebih suka menulis singkat. Jadi, kalau aku pribadi Gratitude Journal dan diary pastinya punya fungsi yang berbeda, walaupun mungkin isinya beririsan. Ketika aku sedang ingin cerita selengkap-lengkapnya, tetap harus tulis di jurnal biasa.

Oh iya, produk-produknya Sand and Paper juga bisa banget dijadikan hadiah ke teman atau saudara, lo, karena packaging-nya super niat dan cantik! Di tokonya juga ada pilihan kartu ucapan. Untuk harganya sendiri, Gratitude Journal itu Rp299.000. Mereka juga punya planner dan notebook lain yang enggak kalah estetik desainnya, mulai dari Rp89.000 sampai Rp310.000.


 
 
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
konter pengambilan makanan seperti jendela
 
Happy new year! Mari mengawali awal tahun ini dengan series Vegie Festive yang kali ini cukup unik karena aku nggak cuma review makanannya aja, tetapi akan review sedikit tentang tempatnya, karena tempat yang satu ini isinya makanan vegan semua.. hehehe. Jadi kalau kalian di Jakarta, dan pengen nyobain makanan-makanan vegetarian yang nggak zonk, bisa mampir ke...
 
Mad Grass Collaborative Space & Cloud Kitchen
Cipete Selatan, Jakarta Selatan, ada di seberang SDN Cipete 1. 

Pas aku mampir kesana, tempatnya sendiri enggak terlalu luas, tetapi outdoor.. Jadi pastikan kamu ke sana pas lagi enggak hujan, ya. Namun, ini juga jadi poin plus selama masa pandemi seperti sekarang. Untuk pemesanan, kita diminta untuk scan QR code, lalu order dan melakukan pembayaran secara digital seperti kalau kita lagi pesan GoFood/Grab Food, tapi yang versi self pick up. Kalau pesanannya udah jadi, kita bisa ambil di counter. Jadi walaupun banyak tenant di tempat ini, tetapi pesan dan ambilnya tetap di satu tempat, makanya disebut sebagai cloud kitchen.
 
tempat makan dengan meja bulat di bawah pohon

pohon natal dari kardus oatly
 
Tenant-tenant-nya pun enggak kelihatan semua.. Di dalam Mad Grass cuma ada Mad Coffee dan counter untuk ambil makanan. Jangan dibayangkan seperti food court, ya. Tips juga, sebelum ke sana, lebih baik cek dulu website Mad Grass untuk tau tenant-tenant apa aja yang buka di hari itu, karena mereka enggak buka setiap hari.

Waktu aku ke sana, tempatnya sendiri masih sepi, mungkin karena pertengahan weekdays, ya? Jadi buat aku sendiri nyaman sekali untuk makan langsung di sana.

Menu yang aku coba ada dua:
 
cincau coconut milk dan mentai katsudon
 
- Kinkitsuya Vegan Mentai Katsudon Rp64.000
Rasanya menurut aku mirip dengan meat katsu biasanya, lembut di dalam dan crispy di bagian luar. Saus mentainya juga enak, creamy dan enggak pedas. Selain itu juga dapat salad dengan dressing olive oil (?). Satu porsi juga cukup mengenyangkan. Oia, info sedikit, aku kutip dari Instagram Mad Grass, katanya di dalam menu ini enggak menggunakan bawang jenis apapun, karena alasan spiritual. Hmm.. unik juga, ya?
 
- Cincau Cuan Cincau with Coconut Milk Rp28.000
Ini enak! Seger dan enggak bikin eneg walaupun pakai santan. Manisnya juga enggak berlebihan. Cincaunya juga teksturnya lembut dan rasanya enggak pahit. Tau kan, ada cincau warna hijau yang rasanya itu agak pahit? Nah, kalau ini enggak sama sekali. Enak sih menurutku, bisa jadi alternatif minuman dingin buat yang enggak suka kopi.

menu nasi madura disajikan dalam kemasan kertas

- Plantelicious Nasi Madura Bumbu Hitam Rp40.000
Kalau ini dagingnya crispy sekali dan cukup berserat. Teksturnya lumayan mirip dengan daging bebek. Kebetulan aku coba dengan nasi santan karena rekomendasi dari teman. Menurutku ini menunya enak sekali dan worth the price, untuk kalian yang vegetarian dan sesekali ingin makan "daging". Favoritku dari menu ini adalah sambal minyak hitam madura-nya! Super enak dan pedas!
 
Harga menu-nya sendiri memang masih di atas Rp30.000, mungkin masih kurang murah untuk konsumsi sehari-hari (I mean, 7 hari seminggu). Namun, termasuk affordable untuk harga makanan vegan, menurutku. Apalagi lokasinya di Jakarta Selatan. Bisa sih untuk sesekali mampir saat weekend, makan siang, atau saat sedang malas masak. Siapa nih para vegetarian yang suka bingung makan di mana pas weekend?
 
Aku masih penasaran pengen cobain kopinya kapan-kapan, karena kata temanku kopinya enak dan enggak berbau, padahal pakai campuran oat & soy milk. Aku sampai sekarang masih belum menemukan kopi plant-based yang rasanya cocok di lidah selain Kopi Soe Soya.
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Aesthetic Eco Friendly Store: Semata-mata
    Pertama kali terima paket ini dari bapak kurir, sedikit bertanya-tanya, ini dari siapa? Apakah paket nyasar lagi? Karena beberapa kali aku p...
  • Review Shampoo Bar Lokal Indonesia Rose Matcha Seven Cactus
    Semoga kalian enggak bosen membaca ulasan shampoo bar lokal dari Seven Cactus Soapworks di blog ini ya, hehe . Setelah galau, akhirn...
  • Foto Before After Crest 3D Whitestrips Teeth Whitening Kit
    Wah, aku rindu sekali dengan blog ini setelah "cuti" menulis selama bulan Ramadan kemarin! Semoga masih ada yang tetap mau baca a...
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Review Artisan Flower Tea dari Indonesia: Chauan Tea
    Setelah sekian lama kepo akun Chauan Tea di Tokopedia dan Instagram, akhirnya kesampaian untuk coba saat promo 11.11 kemarin. Selama 3 hari...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Nyobain Resep ala Vlog Korea: Granola Yogurt Bowl
    Salah satu hal yang aku sukai dari silent vlog atau no face vlog Korea adalah mereka sering membagikan resep masakan sederhana yang mudah di...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ▼  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ▼  Januari 2022 (3)
      • Brand Lokal Minimalis & Estetik Favorit
      • Review Gratitude Journal Dari Local Brand, Sand an...
      • Vegie Festive: Mad Grass Collaborative Space & Clo...
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates