Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.

Before July ends, I'm forcing myself to back blogging and write this monthly article, hehe. Dari pertengahan Juni sampai pertengahan Juli sebetulnya aku belum menemukan buku yang benar-benar berkesan, jadi mau menulis artikel ini rasanya kurang bersemangat. Sampai hari Selasa lalu saat libur Idul Adha aku membaca buku ini hanya dalam waktu satu setengah hari karena ceritanya sangat menarik. Ternyata, buku ini menjadi salah satu favoritku di bulan Juli!

𝑾𝒉𝒆𝒏 𝑩𝒓𝒆𝒂𝒕𝒉 𝑩𝒆𝒄𝒐𝒎𝒆𝒔 𝑨𝒊𝒓 - 𝑷𝒂𝒖𝒍 𝑲𝒂𝒍𝒂𝒏𝒊𝒕𝒉𝒊

I'm motivated to read this book because of booktubers Cari Can Read video. Jadi buku ini memang terkenal sekali, pernah masuk menjadi book of the month di Curl Up Book Club, salah satu buku yang (katanya) direkomendasikan oleh BTS RM, masuk daftar New York Times Bestseller, & salah satu finalis di The Putlizer Prizes. Dulu memang sempat ingin baca tetapi karena ceritanya sedih jadi aku hold dulu (takut malah trigger stress). Namun, di videonya, Cari bilang kalau buku ini cukup singkat, hanya 100 halaman dan setelah dibaca sampai habis, ternyata mindblowing.

Setelah aku membaca langsung buku ini sampai habis, aku benar-benar paham apa yang dimaksud Cari di videonya. Setelah selesai baca, yang aku lakukan adalah menghela napas sambil melihat sekeliling dengan tatapan kosong. My heart feel deep, empty, and warm at the same time. This book make me think... in a good way.

Jadi, buku ini merupakan kisah nyata dari seorang neurosurgeon bernama Paul Kalanithi. Buku ini mengangkat sudut pandang seorang dokter yang secara langsung berjuang melawan penyakit kanker paru-paru mematikan di umur 36. Sebelum terdiagnosa mengidap kanker, Paul sendiri memang sudah tertarik dengan filosofi dan mencari apa sebetulnya tujuan hidup. Karena itulah dia memilih profesi sebagai seorang dokter spesialis bedah saraf (padahal dia punya beragam gelar lain, dan dia pintar sekali!). Tetapi selama perjalanannya menjalani hidup berdampingan dengan penyakitnya, banyak sekali hal-hal yang terungkap.

Aku bisa bilang kisah hidup Paul cukup dramatis, tetapi bukan dramatis yang penuh dengan "drama", melainkan dramatis yang penuh kehangatan. Especially his relationship with the family and wife.

Kebetulan aku baca buku ini dalam versi bahasa Inggris dan sesuai ekspektasi, bagi pemula sepertiku, buku ini bukan tipe yang mudah untuk dibaca, terutama karena gaya bahasanya cukup filosofis dan banyak mengandung istilah-istilah kedokteran. Aku benar-benar memanfaatkan fitur kamus di Kindle saat membaca buku ini. Hahaha. Untungnya karena saat ini aku juga sedang mengikuti drama Korea Hospital Playlist, jadi untuk istilah-istilah kedokteran sederhana, aku sudah sedikit familiar. Walaupun sejujurnya aku masih ingin coba baca ulang versi bahasa Indonesia karena merasa sepertinya akan lebih banyak pesan-pesan yang bisa aku ambil. Maybe next time.

Tambahan sedikit, just my two cent, menonton Hospital Playlist dan membaca buku ini seperti melihat hal yang sama. Bahwa profesi dokter (terutama dokter bedah) bukan sekedar mengobati, dan selesai. Profesi ini sangat erat dengan kemampuan mengambil keputusan, terlebih saat dokter tersebut harus memberikan pernyataan tingkat harapan hidup seorang pasien kecil atau besar. Bagaimanapun mereka juga manusia dan punya emosi. Aku pernah nonton satu video seorang dokter yang bilang mungkin terkadang beberapa dokter terlihat kaku dan sangat teoritis, karena mereka berusaha untuk enggak terlalu terbawa emosi. Bagaimanapun walaupun di menit itu dia menyaksikan seorang pasien yang sudah dirawat sekian lama akhirnya enggak tertolong dan meninggal, menit berikut emosinya harus kembali stabil untuk pindah ke pasien selanjutnya. Mereka harus bisa berpikir jernih supaya bisa kembali mengambil keputusan yang tepat.

Beberapa kutipan favoritku:

- Ketika Paul sedang menjadi intern di departemen ob-gyn, saat dia melihat bagaimana keputusan seorang dokter bisa mempengaruhi nyawa seorang bayi.
"What a call to make. In my life, had I ever made a decision harder than choosing between French dip and a Reuben? How could I ever learn to make, and live with, such judgment calls? I still had a lot of pratical medicine to learn, but would knowledge alone be enough, with life and death hanging in the balance?"


- Saat Paul memutuskan untuk kembali aktif melakukan operasi sebagai dokter bedah saraf.
"Even if I'm dying, until I actually die, I am still living."


- Saat paul menceritakan pengalamannya lahir di keluarga yang religius.
"Human knowledge is never contained in one person. It grows from the relationships we create between each other and the world, and still it is never complete.


- Pesan dari dokter untuk Paul
"You can stop neurosurgery if, say, you want to focus on something that matters more to you. But not because you are sick. You aren't any sicker than you were a week ago. This is a bump in the road, but you can keep your current trajectory. Neurosurgery was important to you."
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Review Buku Self Acceptance by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
    Awalnya aku ingin membuka artikel ini dengan menceritakan opiniku tentang self acceptance . Namun aku batalkan karena terlalu kompleks....
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Review 3 Pulpen Best Seller asal Jepang (MUJI, Sarasa, Kokoro)
    Saat menghadiri acara Facebook di tahun lalu, aku mendapat beberapa perangkat alat tulis untuk mencatat materi acara tersebut. Salah satunya...
  • Foto Before After 28 Hari Pakai SK-II FTE, Apa Perubahan yang Aku Rasain?
    Cukup panjang perjalanan untuk membuat artikel ini. Namun, karena faktor penasaran akhirnya aku coba juga. Bagi para penyuka skincare pasti ...
  • Tokopedia Haul: Sendok Kayu ala Korea
    Akhirnya aku punya sendok estetik seperti di vlog Korea! Yay ! Hehehe . Semoga artikel ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari-c...
  • Review Burger King Plant Based Whopper, Yay or Nay? - Vegie Festive
    Aku mau membuat segment baru untuk blog ini, yaitu Vegie Festive! Aku berencana untuk review satu menu vegetarian setiap bulannya. Yes, samp...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ▼  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ▼  Juli 2021 (1)
      • Book of the Month: When Breath Becomes Air - Paul ...
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates