Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
reading kindle in coffee shop while enjoy coffee and cheese cake

Super senang saat lihat komentar bahwa banyak yang terbantu dengan artikel Kindle yang pernah aku tulis sebelumnya. Selain itu aku juga baru tau ternyata teman-temanku cukup banyak yang tertarik untuk punya Kindle. Jadi di artikel ini aku ingin update plus minus pengalaman aku setelah pakai Kindle selama kurang lebih 5 bulan. Di artikel kali ini aku juga enggak hanya fokus kepada merek Kindle-nya, tetapi plus minus membaca dengan buku elektronik secara garis besar. Kalian tim buku cetak, atau buku elektronik, nih?

---
 
Plus Membaca dengan Kindle

- Sangat amat memudahkan saat membaca buku. Bisa dalam posisi tidur atau duduk, berkat bentuk Kindle yang sangat mudah untuk digenggam dan ringan.

- Aku terkadang suka membaca beberapa halaman buku sebelum tidur saat lampu sudah dimatikan, dan hal ini mustahil dilakukan dengan buku biasa. Karena Kindle Paperwhite punya fitur backlight, jadi aku tetap bisa membaca buku di ruangan gelap.

- Kecepatan membaca menjadi lebih cepat. Aku bisa baca banyak sekali buku di tahun 2020, faktor utamanya karena membaca dengan Kindle.

- Saat membaca dengan Kindle, kita jadi lebih tau waktu karena ada jam di device-nya. Kadang aku pribadi suka baca di ruangan yang enggak ada jam, dan sering lupa waktu. Menurutku ini penting terlebih kalau sedang baca di sela-sela istirahat kerja.

- Fitur kamusnya sangat membantu ketika membaca buku bahasa Inggris.

- Membeli buku digital juga menurutku mudah sekali apalagi apabila beli langsung di Kindle Store.

- Definitely for a minimalist, or someone with limited space.
 

Minus Membaca dengan Kindle

- Aku jadi lebih sering membaca dalam posisi tidur atau dalam ruangan gelap, dan ini sebetulnya enggak baik untuk kesehatan mata.

- Ada pernah baca sebuah hasil survey yang mengatakan bahwa saat membaca dengan Kindle, orang dewasa lebih sedikit menyerap isi buku dibandingkan saat membaca dengan buku cetak. Setelah beberapa bulan menggunakan Kindle, aku cukup setuju dengan hal ini. Saat membaca dengan buku cetak, tanpa aku sadari aku menandai lebih bayak kalimat dibandingkan saat membaca dengan Kindle (padahal bukunya sama). Saat membaca dengan Kindle, kecepatan aku membaca juga menjadi lebih cepat dan kurang diresapi.

- Lebih mudah mensortir bagian-bagian buku yang sudah kita highlight di buku cetak dibandingkan Kindle. Walaupun, Kindle sendiri ada fitur "my clippings", yaitu buku yang berisi kumpulan-kumpulan bagian yang kita highlight, tetapi bentuknya agak berantakan. Sedangkan di bagian notes, untuk melihat semua bagian yang kita highlight harus melalui proses yang agak rumit menurutku pribadi.

- Walaupun sudah menggunakan layar e-ink, membaca dengan e-book reader rasanya tetap berbeda dibanding membaca dengan buku cetak. Bukan hanya tentang sensasi membalik buku, memegang tekstur kertas, tetapi juga tentang lampu di layar.

- Karena menggunakan Kindle, aku juga jadi terbiasa membaca dengan posisi tidur, dengan kondisi ruangan gelap dan sebetulnya ini enggak boleh dilakukan (dan ini bisa jadi plus minus).
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
kemasan kardus dan botol studio tropik probiome dibalut dengan warna biru

Tahun baru skincare baru! Kebetulan sekali serum dan pelembap wajah habis di akhir tahun kemarin, jadi bisa coba skincare baru. Namun saking banyaknya skincare yang baru dirilis, aku jadi bingung mau coba yang mana. Terutama dari merek lokal, banyak sekali pilihan yang menarik.

Namun, akhirnya aku pilih Studio Tropik Probiome Skin Tonic karena tertarik dengan teksturnya yang terlihat milky seperti susu. Mengingatkan aku dengan produk-produk Jepang seperti Hatomugi dan kelihatannya segar sekaligus melembapkan ketika diaplikasikan ke wajah, hehe. Sedangkan untuk komposisinya sendiri aku kurang familiar karena ini pertama kalinya aku mencoba produk dengan kandungan probiotik. Ini juga pertama kalinya aku coba produk Studio Tropik, lo.

Kalau kamu juga masih baru tentang merek ini, kita kenalan dulu, yuk.

Studio Tropik Brand Asal Mana?

Studio Tropik merupakan merek lokal Indonesia yang dirilis sekitar bulan Agustus tahun 2017 dan berfokus sebagai merek skincare yang ditujukan untuk para pecinta makeup. Skincare mereka dapat membantu makeup kita tampil lebih maksimal. Dua produk pertama Studio Tropik adalah Flawless Priming Water dan Original Priming Water yaitu face mist yang berfungsi sebagai base makeup supaya hasil makeup-nya lebih dewy dan halus. Nah, katanya nih produk-produk mereka juga punya standar: nggak diuji ke hewan, lulus uji klinis dan dermatologis, tanpa paraben, sudah terdaftar di BPOM, vegan (kecuali produk Probiome Skin Tonic), dan tanpa alkohol.

kemasan botolnya terbuat dari plastik

Fungsi dan Komposisi

Jadi, Probiome Skin Tonic ini merupakan salah satu produk yang dirilis tanggal 12 Desember 2020 lalu. Skin Tonic ini merupakan jenis produk terbaru dari Studio Tropik yang sebelumnya masih fokus mengeluarkan face mist/setting spray.

Studio Tropik Skin Tonic ini ada dua jenis:
↪ Herbitus Skin Tonic
↪ Probiome Skin Tonic

Herbitus lebih ditujukan untuk kulit kemerahan dan berjerawat, sedangkan Probiome lebih cocok untuk kulit yang sangat dehidrasi. Nah, karena jenis kulitku normal-kombinasi, jadi aku pilih varian Pribiome Skin Tonic.

Skin Tonic sendiri menggabungkan manfaat toner dan essence dalam satu botol, selain itu teksturnya juga kental dengan kandungan bahan aktif yang tinggi. Skin Tonic ini juga bisa digunakan sebagai dasar sebelum menggunakan skincare lain. Skin Tonic ini akan mempersiapkan kulit supaya dapat menyerap manfaat skincare lain dengan lebih maksimal.

Manfaat Studio Tropik Probiome Skin Tonic (aku kutip dari situs Studio Tropik):
⤻ Menghidrasi kulit, menyeimbangkan microbiome dan mengoptimalkan kondisi kulit
⤻ Mencegah TEWL (Transepidermal Water Loss) sehingga membuat efek kulit lebih sehat dan kenyal
⤻ Mengunci kelembapan maksimal pada kulit dari lapisan luar hingga ke dalam
⤻ Menenangkan kulit
⤻ Anti-aging
⤻ Meningkatkan elastisitas kulit

di dalam kardus ada penjelasan lengkap mengenai produknya

Kandungan utama Studio Tropik Probiome Skin Tonic (mengutip dari situs Studio Tropik):
⃗ BifidaLacto Probiotics
Bifida ferment lysate + Lactobacillus - Menghidrasi kulit, menyeimbangkan microbiome, dan mengoptimalkan kondisi kulit. Bersifat anti-aging dan memperkuat skin barrier.
⃗ Polyglutamic Acid (PGA)
Mempertahankan hidrasi kulit untuk mencegah TEWL (Transepidermal Water Loss) sehingga membuat efek kulit lebih sehat dan kenyal.
⃗ Quadruple HA
4 jenis Hyaluronic Acid dengan ukuran molekul yang berbeda. Dapat melembapkan kulit secara menyeluruh dari lapisan luar hingga ke dalam. Berfungsi untuk membantu mengunci kelembapan maksimal kulit
⃗ Crystal Iceplant
Ekstrak tanaman yang menenangkan dan kaya antioksidan.
⃗ Collagen
Mampu meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi kerutan halus di wajah.

Aku sertakan juga komposisi lengkap Studio Tropik Probiome Skin Tonic ini, ya (masih mengutip dari situs Studio Tropik):

Aqua, Butylene glycol, Caprylic/ capric triglyceride, PEG-40 hydrogenated castor oil, Propylene glycol, Bifida ferment lysate, Lactobacillus/collagen/mesembryanthemum crystallinum leaf extract ferment lysate, Betaine, Panthenol, Polyglutamic acid, Sodium hyaluronate, Hydrolyzed hyaluronic acid, Sodium acetylated hyaluronate, Hydroxypropyltrimonium hyaluronate, Gylcerin, Ethylhexyglycerin, 1,2-hexanediol, Hydroxyethyl cellulose, BHY, Styrene/acrylates copolymer, Citric acid, Phenoxyethanol, Chlorphenesin, Caprylyl glycol.

di kardus juga ada penjelasan lengkap dan komposisi lengkap

Harga dan Ketersediaan

Untuk ukuran 100 ml, Studio Tropik Probiome Skin Tonic dibanderol dengan harga Rp180.000.
Aku sendiri beli Probiome Skin Tonic di Tokopedia Studio Tropik. Aku agak jarang lihat produk ini mendapat promo, jadi beli dengan harga normalnya saja.

Menurutku harganya memang agak tinggi dibanding produk lokal lain. Namun aku pribadi suka konsepnya dan rasanya ini akan awet dipakai sampai jangka waktu yang lama. Hmm, kalau menurut kalian gimana?

Kemasan

Aku suka dengan kemasan kardus luarnya karena disegel dengan rapat! Untuk kemasan botolnya mempunyai bahan plastik. Sayangnya, stopper di botolnya enggak menyatu dengan tutup botol, jadi harus dibuka manual setiap ingin pakai produknya. Karena stopper-nya agak sulit dibuka dan aku enggak sabar, jadi aku stoppernya sudah aku buang dan enggak aku pakai lagi. Jadi sekarang kalau ingin dibawa travelling, produknya haus aku pindahkan ke tempat lain supaya enggak bocor.


ada stopper terpisah di bagian mulut botol

Cara Pemakaian

Dari Studio Tropik sendiri merekomendasikan 3 cara berbeda untuk menggunakan Skin Tonic ini:
1. Langsung diaplikasikan menggunakan tangan dengan cara ditepuk-tepuk.
2. Dioleskan menggunakan kapas.
3. Menggunakan metode Chizu Saeki yaitu menempelkan kapas yang telah dibasahi Skin Tonic, dan ditempelkan ke wajah selama 10 menit.

Kalau aku pribadi selama ini hanya coba pakai cara pertama, yaitu langsung ditepuk ke wajah dengan tangan. Sejauh ini aku suka cara ini karena produknya jadi lebih hemat dan manfaat melembapkannya pun terasa maksimal tanpa efek eksfoliasi.

Biasanya aku pakai 5 tetes apabila kondisi kulit sedang normal, dan 2 layer masing-masing 5 tetes (jadi total 10 tetes) apabila kondisi kulit sedang terasa kering.

Wangi

Aku enggak mencium wangi apapun saat menggunakan produk ini.

Tekstur dan Warna
Menurutku saat pertama melihat tekstur dan warnanya, seketika aku sudah percaya bahwa produk ini bisa melembapkan kulitku. Haha. Terasa seperti mengaplikasikan susu ke kulit! Tekstur aslinya cair dan memang terasa seperti susu. Sangat mudah diaplikasikan dan menurutku cukup mudah menyerap ke kulit.

teksturnya cair dan sangat mudah diratakan dengan cara ditepuk-tepuk

Performa
Last but not least, bagaimana hasilnya ke kulitku? Sejauh ini setelah menggunakan Studio Tropik Probiome Skin Tonic selama 2 minggu, aku suka dengan produk ini! Aku sangat suka dengan teksturnya yang seperti susu. 5 tetes sudah terasa cukup melembapkan kulit. Sedangkan apabila digunakan 2 layer masing-masing 5 tetes, kulit akan terasa sangat kenyal! Aku pernah coba pakai kurang dari 5 tetes, tetapi hasilnya kurang melembapkan.

Aku juga suka karena produk ini enggak menimbulkan tekstur kasar (seperti komedo di area hidung). Biasanya apabila menggunakan produk yang terlalu kental/rich, bagian hidungku akan mudah terasa kasar. Sejauh ini juga aku engga merasa produk ini menimbulkan iritasi atau jerawat. Namun aku menghindari menggunakan produk ini terlalu banyak di area kelopak mata karena sedikit mengiritasi mataku.

Sejauh ini efek yang paling terlihat memang dia sangat melembapkan kulit. Untuk efek lain seperti mencerahkan, memperbaiki tekstur kulit, membuat kulit terlihat glowing, aku belum merasakan. Sepertinya untuk mendapatkan manfaat itu harus digabung dengan skincare lain.

Menurutku produk ini juga sangat cocok digunakan dengan metode 7 skin yang pernah aku bahas di artikel ini.

Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Aesthetic Eco Friendly Store: Semata-mata
    Pertama kali terima paket ini dari bapak kurir, sedikit bertanya-tanya, ini dari siapa? Apakah paket nyasar lagi? Karena beberapa kali aku p...
  • Review Shampoo Bar Lokal Indonesia Rose Matcha Seven Cactus
    Semoga kalian enggak bosen membaca ulasan shampoo bar lokal dari Seven Cactus Soapworks di blog ini ya, hehe . Setelah galau, akhirn...
  • Foto Before After Crest 3D Whitestrips Teeth Whitening Kit
    Wah, aku rindu sekali dengan blog ini setelah "cuti" menulis selama bulan Ramadan kemarin! Semoga masih ada yang tetap mau baca a...
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Review Artisan Flower Tea dari Indonesia: Chauan Tea
    Setelah sekian lama kepo akun Chauan Tea di Tokopedia dan Instagram, akhirnya kesampaian untuk coba saat promo 11.11 kemarin. Selama 3 hari...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Nyobain Resep ala Vlog Korea: Granola Yogurt Bowl
    Salah satu hal yang aku sukai dari silent vlog atau no face vlog Korea adalah mereka sering membagikan resep masakan sederhana yang mudah di...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ▼  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ▼  Februari 2021 (2)
      • Plus & Minus Kindle Paperwhite Setelah Pemakaian 5...
      • Review 2 Minggu Studio Tropik Probiome Skin Tonic
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates