Meja Kerja
Sejak awal tahun 2020, aku memang sudah punya rencana untuk dekor ulang kamar aku. Sebetulnya bukan dekor semacam ganti warna cat, dan lainnya, lebih tepatnya mengganti beberapa furnitur sesuai kebutuhan aku. Salah satunya adalah meja ini. Selama ini apabila kerja di rumah, aku selalu pakai meja lipat pendek dan duduk langsung di lantai. Apabila hanya digunakan seminggu sekali masih enggak masalah, tetapi selama PSBB karena setiap hari kerja dengan meja ini, aku jadi lebih sering masuk angin karena duduk di lantai. Punggung juga sering sakit karena postur duduknya enggak tepat. Karena itu aku memutuskan untuk beli meja kerja biasa.
Karena kamar aku kecil, jadi aku harus selektif mencari ukuran meja yang paling efisien. Rata-rata meja yang aku temukan mempunyai lebar minimal 90 sentimeter. Aku hampir beli meja IKEA Micke yang punya lebar 73 sentimeter, tetapi alhamdulillah aku menemukan meja putih berukuran 60 sentimeter dengan harga Rp250.000 di salah satu toko mebel lokal di Shopee! Harganya hanya seperempat harga meja IKEA Micke! Aku juga senang karena bisa membeli produk dari usaha kecil lokal. :)
Walaupun modelnya sangat sederhana tanpa tambahan ruang penyimpanan, tetapi aku sudah sangat puas. Kekurangannya hanya pewarnaan di bagian kakinya kurang rapi, tetapi sejauh ini mejanya cukup kokoh dan yang terpenting modelnya sangat simpel seperti yang aku inginkan. Ukurannya juga sangat pas dengan ukuran kamar aku dan juga pas untuk digunakan sebagai meja kerja.
Buku A New Earth dari Eckhart Tolle
Ya, aku memang cukup terobsesi dengan buku ini dan rasanya ingin terus merekomendasikan buku ini di blog. :))
Aku masih ingat sekali, aku beli buku ini tepat di hari lebaran tahun 2020. Di hari itu aku baru selesai baca buku The Four Agreements dan ketika browsing Tokopedia, menemukan buku bekas A New Earth yang dijual dengan harga Rp85.000 saja. Ketika aku chat di hari itu juga, ternyata respon penjual sangat cepat dan kondisi bukunya masih cukup layak (enggak ada coretan sama sekali). Jadi tanpa berpikir dua kali aku langsung beli saat itu juga.
Padahal awalnya sekali aku tau buku ini hanya dari variety show Korea. Yoo In Na dan Kang Ha Neul bilang bahwa mereka sangat suka buku ini. Karena penasaran, akhirnya aku cari ulasannya di Youtube dan ternyata buku ini memang cukup populer bahkan menjadi salah satu buku favorit Oprah.
Enggak disangka, ternyata buku ini sangat merubah hidup dan membuka mataku. Aku merasa sangat bersyukur bertemu dengan buku ini. Saat ini pun aku sedang baca ulang buku ini untuk yang kedua kalinya. Biasanya aku hanya baca ulang bagian-bagian yang sudah aku highlight, tetapi aku memutuskan untuk baca ulang dari awal hingga akhir karena ingin semakin meresapi isinya.
Isi bukunya terkadang memang agak sulit dipahami, apalagi bab pertama, Eckhart Tolle menggunakan perumpamaan dengan bunga, bumi, alam semesta, dan sebagainya sehingga rasanya agak membosankan. Namun semakin ke belakang ada banyak cerita-cerita menarik yang lebih relatable. Setelah baca untuk kedua kalinya, ada beberapa tulisan yang awalnya aku kurang paham, sekarang semakin paham karena sudah mengerti konsep besar dari buku ini.
Apabila kamu tertarik dengan topik ego, ingin punya hidup yang lebih damai terlepas dari segala yang ada di dunia, merasa pikiran kamu terlalu aktif (cenderung bising) sehingga kadang kamu merasa terganggu, aku sangat merekomendasikan buku ini.
Mesin Cuci Front Loading
Haha, maaf isi artikel ini memang cukup random. Jadi tahun ini akhirnya aku bisa beli mesin cuci front loading (pintu depan) untuk orang tuaku. :') Di rumah memang enggak pakai asisten rumah tangga, jadi sejak sekitar tahun awal 2019 aku ingin sekali beli mesin cuci ini. Namun karena harganya mahal, jadi aku perlu menabung cukup lama.
Kakak aku pun awalnya menyarankan untuk beli mesin cuci top loading 1 tabung saja yang proses pencuciannya juga otomatis tetapi harganya lebih terjangkau. Karena sebelumnya kakak aku sering mendengar bahwa mesin cuci tipe front loading sering bermasalah. Namun, aku tetap ingin mesin front loading ini. Sampai aku bilang ke kakak aku, bahwa walaupun aku sudah mengeluarkan uang banyak dan ternyata mesin cuci ini enggak sesuai ekspektasi, aku enggak akan menyesal karena paling enggak aku sudah enggak penasaran lagi. xD
Dan akhirnya, pertengahan tahun 2020 keinginan ini terwujud! Aku sama sekali enggak menyesal! Justru mesin cuci ini menjadi salah satu pembelian terbaik di tahun 2020. Mama aku sangat terbantu dan senang. Kakak aku pun jadi ikut tertarik beli mesin cuci front loading.
Aku beli model yang paling standar dan harganya paling murah, hehe. Aku beli merek Samsung karena ada tombol di bagian pintu, dan karena ada teman kantor yang sudah lebih dulu menggunakan mesin cuci dengan model yang sama dan masih awet sampai sekarang. Terima kasih sekali untuk teman kantorku yang selalu sabar menjawab semua pertanyaanku seputar mesin cuci ini. Hehe.
Sejauh ini aku sangat puas dengan fungsinya. Walaupun aku beli yang model paling standar, tetapi sejauh ini aku enggak merasa kurang. Berkat mesin cuci ini, kita enggak perlu lagi membilas dan memeras cucian. Lebih hemat waktu karena kita bisa melakukan hal lain sembari menunggu proses mencuci selesai. Sejauh ini konsumsi air dan listrik juga masih aman, enggak ada perubahan yang drastis akibat mesin cuci ini. Aku juga bisa dengan mudah mencuci kain dengan ukuran besar, seperti gorden atau bed cover dengan lebih mudah. Jadi, lebih hemat biaya dan higienis karena enggak perlu ke tempat pencucian umum (laundry).
Selain itu mesin cuci ini juga punya efek terapi loh. Hahaha. Ini mungkin perasaan aku saja, ya. Aku suka melihat tabung mesin cucinya berputar-putar. Di ruangan mencuci biasanya hening, dan saat mendengarkan suara mesin cuci ini seperti diberikan efek yang menenangkan. Seperti sedang menonton video ASMR. Hehehe.
Aku sangat merekomendasikan mesin cuci front loading apabila kalian enggak menggunakan jasa asisten rumah tangga.
Tips: mesin cuci tipe ini membutuhkan tekanan air yang cukup kuat, dan apabila tekanan air di rumah kalian kecil seperti di rumahku, aku sarankan untuk memasukkan baju yang sudah sedikit lembap (dibasahi sedikit, lalu diperas). Hal ini bertujuan supaya baju enggak terlalu banyak menyerap air selama di dalam mesin cuci sehingga proses pengisian air di mesin cuci lebih cepat.
Lemari Baju IKEA Godhisus
Lemari baju ini sejujurnya baru aku beli saat ulang tahunku bulan Desember 2020. Sebagai kado untuk diri sendiri, hehe. Jadi, produknya belum terlalu lama aku pakai. Namun, sejauh ini aku sangat puas! Sebelum membeli secara online, aku sudah melakukan survey ke IKEA Alam Sutera untuk melihat lemari ini secara langsung tahun 2019. Jadi lemari ini memang sudah masuk daftar keinginan sejak tahun lalu.
Ini pertama kalinya aku menggunakan lemari baju tipe gantung. Sebelumnya aku menggunakan lemari baju yang tipenya baju harus dilipat. Lalu sempat juga menggunakan model laci. Namun aku kurang suka keduanya karena bajuku mudah berantakan dan kusut. Jadi aku ingin pakai tipe gantung supaya lebih mudah ditata.
Sekali lagi, karena kamar aku kecil, jadi sangat sulit menemukan ukuran lemari yang pas. Aku sudah cari di banyak toko furnitur lokal maupun impor, rata-rata lemari baju tipe gantung punya lebar minimal 80 sentimeter. Sejauh ini hanya IKEA yang menawarkan beberapa lemari baju dengan lebar 60 sentimeter. Ini pun sebetulnya adalah lemari baju anak-anak, hehe. Untungnya sangat pas dengan jumlah baju aku yang enggak terlalu banyak.
Aku beli lemari ini secara online melalui WhatsApp. Walaupun respon saat pemesanan melalui WhatsApp cukup lambat, namun untungnya berjalan dengan sangat lancar. Pengirimannya pun mudah, dengan ekspedisi DHL karena aku enggak menggunakan jasa rakit produk dari IKEA (aku minta tolong papaku untuk rakit sendiri lemarinya, supaya gratis, hehe). Seperti produk IKEA lain, proses perakitan lemari ini juga sangat mudah karena IKEA menyertakan buku panduan yang sangat mudah diikuti.
Satu hal yang aku pelajari setelah membeli produk ini: harga furnitur ternyata sangat mahal! Terbayang berapa uang yang dibutuhkan apabila kita membeli rumah dan harus mengisi rumah tersebut dengan furnitur dari nol sampai lengkap. Menjadi orang dewasa memang sulit. :')
Amazon Kindle Paperwhite 4 E-Book Reader
Aku juga sudah pernah buat artikel tentang Kindle di blog ini. Dari sejak beli sampai saat artikel ini naik, Kindle-nya masih terus aku gunakan secara rutin. Sampai keponakanku hapal kalau aku sedang duduk di teras depan, pasti sambil membawa Kindle untuk baca buku.
Pembelian ini juga tergolong impulsif karena sebelumnya benar-benar enggak ada rencana untuk membeli Kindle di tahun 2020. Pada saat itu entah kenapa sangat frustasi karena kesulitan mencari buku yang ingin aku baca, sehingga akhirnya mendadak ide untuk membeli Kindle ini.
Namun, walaupun impulsif, aku sama sekali enggak menyesal, justru menjadi pembelian terbaik di tahun 2020. Berkat Kindle, aku bisa baca lebih dari 27 judul buku di tahun 2020! Rasanya ini enggak mungkin terjadi kalau aku baca buku fisik yang terkadang sulit dicari dan harganya mahal. Aku sangat rekomendasikan untuk mencoba Kindle apabila kalian sangat suka membaca buku.
4 komentar
Kindle nya lucu
BalasHapusDillaaaa.... mejanya beli dimana coba tolong dibisikin hahahaha. Btw mesin cuci front load ini pilihan tepat banget lho karena sepengalaman aku awet banget, kokoh, tahan lama. Dibanding bulak balik servis mesin cuci topload atau ganti 2 tahun sekali jatohnya jauh lebih hemat
BalasHapusAku tertarik banget sama Kindle nya, Kaaaaaak 😍. Kebetulan aku suka banget baca, tapi tempat buat nyimpen bukunya udah mau penuh. Kayaknya pake book reader enak nih, jadi gak perlu nimbun buku lagi, rumah juga kelihatan lebih longgar tanpa tumpukan buku.😍
BalasHapusTapi mau beli masih maju mundur nih, kak. Lebih hemat beli buku fisik atau beli book reader sih? 🤔
wah, aku juga impiannya bisa ngedekor kamar, kayak furniture dan tone ruangan yg lebih senada
BalasHapusbtw aku suka sama meja dan lemarinya minimalis tapi kece 😍
Thank you ya sudah mampir dan meninggalkan komentar 😍