"Terkungkung langkah ragu tak kemana-mana, dari Rabu hingga Rabu lagi."
- Tulus, Adaptasi
Kehidupan selama PSBB... kurang lebih seperti lirik lagu Adaptasi dari Tulus di atas, ya? Hehe. Aku sebelumnya pernah curhat bahwa sempat stress sekali saat beberapa minggu awal PSBB. Sekarang, karena sudah mulai terbiasa dan sempat keluar rumah juga beberapa kali untuk bekerja di kantor, jadi jauh lebih baik. Tapi selain untuk bekerja di kantor, belanja kebutuhan sehari-hari di minimarket (dan ke dokter gigi satu kali), aku belum berani untuk main atau rekreasi, terlebih ada beberapa kerabat dan teman yang sempat positif COVID-19. Masih bertahan untuk meredam keinginan, karena aku masih tinggal dengan orang tua, takut kalau aku bawa virus dari luar.
Lama-lama berada di rumah, aku jadi punya banyak kegiatan favorit baru, beberapa diantaranya:
Baca Buku
Awalnya aku mulai membaca buku selama PSBB karena ingin melatih diri supaya terbiasa memahami kata-kata dalam bahasa Inggris, karena itulah buku yang ku baca selama PSBB selalu berbahasa Inggris. Lumayan untuk menambah skill. Terkadang aku juga membacanya dengan suara kencang untuk melatih diri saat melafalkan kata. Karena itu aku pilih jenis non fiksi supaya saat aku baca enggak perlu dilafalkan dengan ekspresi tertentu, hehe (nanti dikira aku sedang mendongeng).
Tetapi, buku yang aku baca ternyata punya dampak lain untuk diriku. Apabila boleh sedikit berlebihan, aku bisa bilang buku-buku tersebut mengubah hidupku.
Biasanya aku membaca buku di pagi hari, di teras rumah. Foto di atas adalah spot favoritku. Beberapa saat setelah bangun tidur dan sedikit mengisi perut dengan segelas kecil susu coklat dan selembar roti tawar favoritku. Rutinitas ini menjadi momen yang selalu aku nantikan karena benar-benar membuatku healing. Terkadang aku juga berhenti sejenak saat membaca apabila menemukan kalimat yang aku suka dan benar-benar menelaahnya sambil mengarahkan pandangan ke tempat lain (favoritku adalah langit).
Haha, kedengarannya agak berlebihan, ya. Tapi kamu harus coba temukan waktu dan tempat favorit untuk membaca buku dan fokus dengan buku tersebut. Simpan gadget-mu di tempat lain selama membaca buku. Aku pribadi merasa lebih tenang setelah melakukan rutinitas ini.
Apabila kamu suka dengan tipe buku self help atau pengembangan diri dan butuh referensi, favoritku adalah The Four Agreements dari Don Miguel Ruiz, A New Earth dari Eckhart Tolle dan The Power of Now dari Eckhart Tolle. Ketiganya punya konsep yang sama, yaitu bagaimana fokus menikmati momen saat ini (present moment), tanpa terkekang dengan masa lalu, ataupun khawatir dengan masa depan. Masa lalu dan masa depan enggak pernah bisa kita pegang secara langsung, yang bisa kita kendalikan hanya saat ini. Jadi lakukan yang terbaik untuk setiap hal kecil di saat ini, karena hal-hal kecil di saat ini yang akan menjadi masa lalu kita dan memberikan pengaruh ke masa depan kita.
Aku bisa bilang konsep tersebut benar-benar mengubah cara pandangku yang biasanya terlalu memikirikan apakah hal-hal yang aku lakukan di masa lalu sudah benar. Atau terlalu khawatir dengan masa depan, terlebih apabila ada momen yang belum pernah atau enggak pandai aku lakukan, biasanya aku bisa sampai panas dingin karena takut.
Bukan berarti sekarang aku sudah bebas stress atau selalu senang, tetapi aku bisa lebih fokus dengan apa yang aku bisa lakukan saat ini. Dan lebih lama mengeluarkan reaksi di momen-momen tertentu. Aku memilih untuk menarik napas, menerima apapun itu terlebih dahulu, baru memberikan reaksi atau melakukan sesuatu.
Ada kutipan favoritku dari buku The Power of Now: "you may not be happy, but you will be at peace".
Shout out untuk Jenn Im dan Lavendaire yang telah memberikan rekomendasi ketiga buku ini di videonya.
Olahraga
Sejujurnya, yang aku maksud dengan olahraga adalah 80% pemanasan dan 20% naik turun tangga, hehe. Durasinya pun cuma sekitar 15 menit, jadi bukan olahraga berat. Tetapi, aku merasa sangat terbantu dengan rutinitas ini. Lagi-lagi aku melakukannya di teras rumah sambil menghirup udara segar. Terkadang sekaligus berjemur di bawah sinar matahari pagi, karena kebetulan rumahku menghadap timur. Badan rasanya enggak mudah kaku dan lebih segar.
Beberapa waktu lalu aku sempat sering mengalami migrain selama hampir 2 minggu. Karena saat itu hampir memasuki masa menstruasi dan ada masalah gigi sensitif. Setelah ke dokter gigi, melakukan perawatan gigi sensitif di rumah dan melakukan olahraga ini, aku sudah sangat jarang mengalami migrain, lo!
Rutinitas ini menjadi salah satu me time dan healing moment favoritku.
Menulis Jurnal
Lagi-lagi, aku awalnya menulis jurnal untuk melatih kemampuan menulis dalam bahasa Inggris, sesuai tips dari Gita Savitri di salah satu videonya. Tetapi, belakangan aku gunakan momen ini sebagai waktu untuk healing. Sekarang aku tetap menulis dengan bahasa Inggris, namun aku enggak terlalu peduli dengan tata bahasa. Tulisannya juga bisa dibilang berantakan, aku enggak buat bentuk-bentuk cantik. Asalkan aku paham dengan yang aku tulis, semua oke. Aku juga berusaha untuk menceritakan semua hal yang menggantung di pikiranku selama sehari itu, dan hal apa saja yang terjadi.
Ternyata hal ini cukup membantu "mengosongkan" pikiranku. Aku jadi merasa lebih tenang dan mudah tidur. Biasanya saat momen tenang menjelang tidur, pasti ada sekelibat kilas balik hal-hal yang terjadi di hari itu, dan karena enggak dikeluarkan, malah memenuhi pikiran dan membuat susah tidur. Dengan menuliskannya di jurnal, hal-hal tersebut seperti dituang ke dalam kertas sehingga tubuh enggak lagi menanggung beban dan kita enggak perlu terlalu mengingat-ingat kembali hal yang sudah lalu.
Menulis jurnal atau catatan harian juga membantu untuk tipe orang yang jarang melakukan komunikasi dua arah sepertiku. Karena di rumah aku pun enggak terlalu banyak berbicara, jadi porsi input dan output enggak seimbang. Aku hanya mendapat input dari hal-hal yang aku baca, aku tonton. Menulis dan bercerita di atas kertas membantuku menyeimbangkan hal tersebut. Haha, yap aku memang kurang pandai berkomunikasi dua arah secara langsung.
Beberapa orang yang aku tau rutin menulis jurnal sebagai sarana healing adalah Park Bo Gum, IU, Jenn Im, dan Aileen Lavendaire.
Menyalakan Lilin Aromaterapi
Lilin aromaterapi, diffuser dan essential oils menjadi salah satu produk populer selama PSBB, dan ya aku pun menjadi salah satu yang merasa terbantu dengan produk ini. Favoritku hingga saat ini adalah aroma lavender. Setiap menyalalan lilin aroma lavender, aku langsung merasakan kantuk hanya dalam 15 menit. Biasanya aku akan menjauh dari gadget selama menyalakan lilin lavender dan memilih untuk rileks sembari menulis jurnal, membaca buku, atau memejamkan mata sejenak.
Namun pastikan lilin yang kita gunakan menggunakan essential oils, bukan perfume oils apabila ingin menggunakannya untuk manfaat kesehatan, bukan hanya untuk pengharum. Tetapi apabila ingin sekedar membuat suasana ruangan lebih nyaman sembari berolahraga atau melakukan kegiatan lain, menurutku enggak apa menggunakan lilin yang menggunakan perfume oil karena harganya juga lebih terjangkau.
Sejujurnya di lain waktu aku ingin beralih menggunakan diffuser, karena beberapa sumber mengatakan bahwa lilin apabila digunakan terlalu sering atau kurang mendapat aliran udara, asap yang muncul dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan.
Mandi
Selama PSBB aku rajin sekali mandi dua kali sehari. Walaupun sebelum mandi di dalam kamar, dan setelah mandi hanya di kamar lagi, tetapi rasanya sangat berbeda. Terlebih setelah seharian bekerja, lalu mandi dengan air hangat rasanya pundak yang awalnya sangat kaku langsung rileks dan semua rasa capek luruh bersama air. Mandi adalah kegiatan yang selalu aku tunggu-tunggu terutama di sore hari. :)