Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.

Meja Kerja

Sejak awal tahun 2020, aku memang sudah punya rencana untuk dekor ulang kamar aku. Sebetulnya bukan dekor semacam ganti warna cat, dan lainnya, lebih tepatnya mengganti beberapa furnitur sesuai kebutuhan aku. Salah satunya adalah meja ini. Selama ini apabila kerja di rumah, aku selalu pakai meja lipat pendek dan duduk langsung di lantai. Apabila hanya digunakan seminggu sekali masih enggak masalah, tetapi selama PSBB karena setiap hari kerja dengan meja ini, aku jadi lebih sering masuk angin karena duduk di lantai. Punggung juga sering sakit karena postur duduknya enggak tepat. Karena itu aku memutuskan untuk beli meja kerja biasa.

Karena kamar aku kecil, jadi aku harus selektif mencari ukuran meja yang paling efisien. Rata-rata meja yang aku temukan mempunyai lebar minimal 90 sentimeter. Aku hampir beli meja IKEA Micke yang punya lebar 73 sentimeter, tetapi alhamdulillah aku menemukan meja putih berukuran 60 sentimeter dengan harga Rp250.000 di salah satu toko mebel lokal di Shopee! Harganya hanya seperempat harga meja IKEA Micke! Aku juga senang karena bisa membeli produk dari usaha kecil lokal. :)

Walaupun modelnya sangat sederhana tanpa tambahan ruang penyimpanan, tetapi aku sudah sangat puas. Kekurangannya hanya pewarnaan di bagian kakinya kurang rapi, tetapi sejauh ini mejanya cukup kokoh dan yang terpenting modelnya sangat simpel seperti yang aku inginkan. Ukurannya juga sangat pas dengan ukuran kamar aku dan juga pas untuk digunakan sebagai meja kerja.


Buku A New Earth dari Eckhart Tolle

Ya, aku memang cukup terobsesi dengan buku ini dan rasanya ingin terus merekomendasikan buku ini di blog. :))

Aku masih ingat sekali, aku beli buku ini tepat di hari lebaran tahun 2020. Di hari itu aku baru selesai baca buku The Four Agreements dan ketika browsing Tokopedia, menemukan buku bekas A New Earth yang dijual dengan harga Rp85.000 saja. Ketika aku chat di hari itu juga, ternyata respon penjual sangat cepat dan kondisi bukunya masih cukup layak (enggak ada coretan sama sekali). Jadi tanpa berpikir dua kali aku langsung beli saat itu juga.

Padahal awalnya sekali aku tau buku ini hanya dari variety show Korea. Yoo In Na dan Kang Ha Neul bilang bahwa mereka sangat suka buku ini. Karena penasaran, akhirnya aku cari ulasannya di Youtube dan ternyata buku ini memang cukup populer bahkan menjadi salah satu buku favorit Oprah.

Enggak disangka, ternyata buku ini sangat merubah hidup dan membuka mataku. Aku merasa sangat bersyukur bertemu dengan buku ini. Saat ini pun aku sedang baca ulang buku ini untuk yang kedua kalinya. Biasanya aku hanya baca ulang bagian-bagian yang sudah aku highlight, tetapi aku memutuskan untuk baca ulang dari awal hingga akhir karena ingin semakin meresapi isinya.

Isi bukunya terkadang memang agak sulit dipahami, apalagi bab pertama, Eckhart Tolle menggunakan perumpamaan dengan bunga, bumi, alam semesta, dan sebagainya sehingga rasanya agak membosankan. Namun semakin ke belakang ada banyak cerita-cerita menarik yang lebih relatable. Setelah baca untuk kedua kalinya, ada beberapa tulisan yang awalnya aku kurang paham, sekarang semakin paham karena sudah mengerti konsep besar dari buku ini.

Apabila kamu tertarik dengan topik ego, ingin punya hidup yang lebih damai terlepas dari segala yang ada di dunia, merasa pikiran kamu terlalu aktif (cenderung bising) sehingga kadang kamu merasa terganggu, aku sangat merekomendasikan buku ini.


Mesin Cuci Front Loading

Haha, maaf isi artikel ini memang cukup random. Jadi tahun ini akhirnya aku bisa beli mesin cuci front loading (pintu depan) untuk orang tuaku. :') Di rumah memang enggak pakai asisten rumah tangga, jadi sejak sekitar tahun awal 2019 aku ingin sekali beli mesin cuci ini. Namun karena harganya mahal, jadi aku perlu menabung cukup lama.

Kakak aku pun awalnya menyarankan untuk beli mesin cuci top loading 1 tabung saja yang proses pencuciannya juga otomatis tetapi harganya lebih terjangkau. Karena sebelumnya kakak aku sering mendengar bahwa mesin cuci tipe front loading sering bermasalah. Namun, aku tetap ingin mesin front loading ini. Sampai aku bilang ke kakak aku, bahwa walaupun aku sudah mengeluarkan uang banyak dan ternyata mesin cuci ini enggak sesuai ekspektasi, aku enggak akan menyesal karena paling enggak aku sudah enggak penasaran lagi. xD

Dan akhirnya, pertengahan tahun 2020 keinginan ini terwujud! Aku sama sekali enggak menyesal! Justru mesin cuci ini menjadi salah satu pembelian terbaik di tahun 2020. Mama aku sangat terbantu dan senang. Kakak aku pun jadi ikut tertarik beli mesin cuci front loading.

Aku beli model yang paling standar dan harganya paling murah, hehe. Aku beli merek Samsung karena ada tombol di bagian pintu, dan karena ada teman kantor yang sudah lebih dulu menggunakan mesin cuci dengan model yang sama dan masih awet sampai sekarang. Terima kasih sekali untuk teman kantorku yang selalu sabar menjawab semua pertanyaanku seputar mesin cuci ini. Hehe.

Sejauh ini aku sangat puas dengan fungsinya. Walaupun aku beli yang model paling standar, tetapi sejauh ini aku enggak merasa kurang. Berkat mesin cuci ini, kita enggak perlu lagi membilas dan memeras cucian. Lebih hemat waktu karena kita bisa melakukan hal lain sembari menunggu proses mencuci selesai. Sejauh ini konsumsi air dan listrik juga masih aman, enggak ada perubahan yang drastis akibat mesin cuci ini. Aku juga bisa dengan mudah mencuci kain dengan ukuran besar, seperti gorden atau bed cover dengan lebih mudah. Jadi, lebih hemat biaya dan higienis karena enggak perlu ke tempat pencucian umum (laundry).

Selain itu mesin cuci ini juga punya efek terapi loh. Hahaha. Ini mungkin perasaan aku saja, ya. Aku suka melihat tabung mesin cucinya berputar-putar. Di ruangan mencuci biasanya hening, dan saat mendengarkan suara mesin cuci ini seperti diberikan efek yang menenangkan. Seperti sedang menonton video ASMR. Hehehe.

Aku sangat merekomendasikan mesin cuci front loading apabila kalian enggak menggunakan jasa asisten rumah tangga.

Tips: mesin cuci tipe ini membutuhkan tekanan air yang cukup kuat, dan apabila tekanan air di rumah kalian kecil seperti di rumahku, aku sarankan untuk memasukkan baju yang sudah sedikit lembap (dibasahi sedikit, lalu diperas). Hal ini bertujuan supaya baju enggak terlalu banyak menyerap air selama di dalam mesin cuci sehingga proses pengisian air di mesin cuci lebih cepat.


Lemari Baju IKEA Godhisus

Lemari baju ini sejujurnya baru aku beli saat ulang tahunku bulan Desember 2020. Sebagai kado untuk diri sendiri, hehe. Jadi, produknya belum terlalu lama aku pakai. Namun, sejauh ini aku sangat puas! Sebelum membeli secara online, aku sudah melakukan survey ke IKEA Alam Sutera untuk melihat lemari ini secara langsung tahun 2019. Jadi lemari ini memang sudah masuk daftar keinginan sejak tahun lalu.

Ini pertama kalinya aku menggunakan lemari baju tipe gantung. Sebelumnya aku menggunakan lemari baju yang tipenya baju harus dilipat. Lalu sempat juga menggunakan model laci. Namun aku kurang suka keduanya karena bajuku mudah berantakan dan kusut. Jadi aku ingin pakai tipe gantung supaya lebih mudah ditata.

Sekali lagi, karena kamar aku kecil, jadi sangat sulit menemukan ukuran lemari yang pas. Aku sudah cari di banyak toko furnitur lokal maupun impor, rata-rata lemari baju tipe gantung punya lebar minimal 80 sentimeter. Sejauh ini hanya IKEA yang menawarkan beberapa lemari baju dengan lebar 60 sentimeter. Ini pun sebetulnya adalah lemari baju anak-anak, hehe. Untungnya sangat pas dengan jumlah baju aku yang enggak terlalu banyak.

Aku beli lemari ini secara online melalui WhatsApp. Walaupun respon saat pemesanan melalui WhatsApp cukup lambat, namun untungnya berjalan dengan sangat lancar. Pengirimannya pun mudah, dengan ekspedisi DHL karena aku enggak menggunakan jasa rakit produk dari IKEA (aku minta tolong papaku untuk rakit sendiri lemarinya, supaya gratis, hehe). Seperti produk IKEA lain, proses perakitan lemari ini juga sangat mudah karena IKEA menyertakan buku panduan yang sangat mudah diikuti.

Satu hal yang aku pelajari setelah membeli produk ini: harga furnitur ternyata sangat mahal! Terbayang berapa uang yang dibutuhkan apabila kita membeli rumah dan harus mengisi rumah tersebut dengan furnitur dari nol sampai lengkap. Menjadi orang dewasa memang sulit. :')


Amazon Kindle Paperwhite 4 E-Book Reader

Aku juga sudah pernah buat artikel tentang Kindle di blog ini. Dari sejak beli sampai saat artikel ini naik, Kindle-nya masih terus aku gunakan secara rutin. Sampai keponakanku hapal kalau aku sedang duduk di teras depan, pasti sambil membawa Kindle untuk baca buku.

Pembelian ini juga tergolong impulsif karena sebelumnya benar-benar enggak ada rencana untuk membeli Kindle di tahun 2020. Pada saat itu entah kenapa sangat frustasi karena kesulitan mencari buku yang ingin aku baca, sehingga akhirnya mendadak ide untuk membeli Kindle ini.

Namun, walaupun impulsif, aku sama sekali enggak menyesal, justru menjadi pembelian terbaik di tahun 2020. Berkat Kindle, aku bisa baca lebih dari 27 judul buku di tahun 2020! Rasanya ini enggak mungkin terjadi kalau aku baca buku fisik yang terkadang sulit dicari dan harganya mahal. Aku sangat rekomendasikan untuk mencoba Kindle apabila kalian sangat suka membaca buku.

Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
kemasan moonshot cushion dengan angle flatlay

Menggunakan cushion Moonshot seperti membawa aku nostalgia ke tahun 2016-2017 saat Joan sangat sering mention produk ini di videonya (jadi rindu nonton daily vlogmas dari Joan!). Terlebih saat itu Moonshot mengeluarkan Lip Feat dengan Blackpink sebagai model. Lalu G-Dragon juga sempat mengeluarkan cushion dan eau de toilette untuk Moonshot. Enggak heran saat itu merek besutan YG Entertainment ini sangat naik daun.

Namun, sayangnya saat itu Moonshot belum resmi masuk ke Indonesia dan harga pemesanan langsung dari Korea menurutku cukup mahal. Jadi, pada saat itu aku cukup tau saja, haha. Setelah resmi masuk Indonesia tahun 2018, akhirnya aku bisa coba beberapa produk mereka! Terima kasih kantorku. :))

Beberapa temanku yang sudah coba produk ini bilang kalau mereka sangat suka dengan cushion dari Moonshot. Bahkan ada salah satu temanku yang sudah beli di Indonesia, enggak tahan untuk beli lagi saat berkunjung ke Korea karena sangat suka dengan cushion ini. Jadi, semakin penasaran!

foto kemasan dari angle depan

Fungsi dan Komposisi

Aku belum menemukan official statement fungsi produk ini dari Moonshot, karena di official store Shopee mereka pun enggak ada info apapun. Namun, yang aku bisa simpulkan dari klaim mereka, produk ini memang ditujukan sebagai base makeup seperti foundation. Kalau dilihat dari klaim, Micro Settingfit Cushion juga bisa dikatakan sebagai salah satu Moonshot cushion yang cocok untuk kulit berminyak.

Beberapa klaim Moonshot Micro Settingfit Cushion yang aku dapatkan dari official store Moonshot di Shopee:
- Smudgeproof
- Transferproof
- Full coverage without clumping
- Semi matte finish without leave sticky & oily feeling
- Terasa ringan
- Sejuk di kulit
- Melembapkan kulit
- Mencerahkan kulit
- Mencegah penuaan dini pada kulit
- Berfungsi sebagai sunscreen

Menurutku klaim tersebut menarik sekali karena aku sangat suka dengan foundation yang smudgeproof dan transferproof a.k.a anti badai seperti Estee Lauder Double Wear Foundation. Aku termasuk yang sangat merasa terganggu apabila ada noda foundation yang menempel di baju atau jilbab. :(

Untuk komposisi lengkapnya, bisa kamu cek di foto berikut, atau aku sertakan juga info komposisi yang aku dapatkan dari official store Moonshot, ya.

di kemasan terdapat daftar komposisi

Water, Titanium Dioxide (CI 77891), Cyclopentasiloxane, Ethylhexyl Methoxycinnamate, Methyl Trimethicone, Ethylhexyl Salicylate, Isononyl Isononanoate, Alcohol Denat., Butylene Glycol, PEG-10 Dimethicone, Synthetic Fluorphlogopite, Niacinamide, Pentylene Glycol, Silica, Bis-PEG/PPG-14/14 Dimethicone, Hydrolyzed Vegetable Protein, Trimethylsiloxysilicate, Disteardimonium Hectorite, Magnesium Sulfate, Isododecane, Stearic Acid, Alumina, Acrylates/Polytrimethylsiloxymethacrylate Copolymer, Triethoxycaprylylsilane, Aluminum Hydroxide, Ethylhexylglycerin, Adenosine, Maltodextrin, Disodium EDTA, Phenoxyethanol, Fragrance(Parfum), Iron Oxides (CI 77492), Iron Oxides (CI 77491), Iron Oxides (CI 77499)

Harga dan Ketersediaan

Harga Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey adalah Rp535.000. Namun, sedang diskon menjadi Rp241.000. Tempat pembeliannya bisa di official store Moonshot_official.id. Untuk sebuah cushion dengan isi 12 gram, harga Rp500.000 menurutku tergolong mahal. Karena saat ini merek lokal Indonesia sudah banyak yang mengeluarkan cushion yang kualitasnya cukup mumpuni (dari ulasan yang aku baca) dengan harga di bawah Rp200.000.

Sejujurnya seri ini sudah sedikit langka karena saat ini Moonshot sudah mengeluarkan versi terbaru Moonshot Micro Settingfit Cushion X yang mempunyai formula berbeda.

Kemasan

Kalau kamu menyukai tema galaksi, pasti sangat suka dengan kemasan Moonshot Micro Settingfit Cushion. Kardus luarnya aku sangat suka karena dilengkapi dengan segel yang sangat rapat. Di kemasan juga tertera dengan jelas nama warna, komposisi, cara mengisi ulang produk, tanggal kadaluwarsa, dan period after opening (PAO).

kemasan kardus dan kemasan cushion

saat dibuka, di kemasan kardus ada tulisan "just arrived"

Lalu kemasan cushion terbuat dari plastik dan ringan tetapi menurutku cukup kokoh dan cetakannya halus. Bentuknya bulat dengan ukuran standar cushion. Tombol untuk membuka kemasan pun terasa halus. Desain kemasannya hologram dengan pinggiran warna hitam. Cukup manis dan enggak terlihat norak, tetapi jujur bukan tipe desain favoritku.

bagian dalam cushion masih disegel

membuka segel bagian dalam cushion

Kaca dan separator antara spons dan bantalan cushion modelnya standar seperti cushion pada umumnya. Yang sedikit berbeda adalah sponsnya berbentuk seperti tetesan air atau segi lima. Bagian runcing di bagian atas bisa digunakan untuk area-area sempit seperti sudut mata atau sela-sela hidung.

puff nya berbentuk tetesan air atau segi lima

Cara Pemakaian

Aku kutip dari kemasan kardusnya:
"Ambil produk secukupnya menggunakan spons dan tepuk dengan lembut ke seluruh area wajah."

Wangi

Sejujurnya aku enggak bisa menjelaskan aromanya secara detil. Aku rasa aroma Moonshot Micro Settingfit Cushion mirip dengan wangi bunga, tetapi aromanya cukup lembut sehingga aku pribadi enggak merasa terganggu. Aromanya mengingatkan aku dengan aroma cushion dari Dior.

Warna

Oke, jadi untuk Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey menurutku punya undertone pink. Warna kulit tanganku sangat kuning, dan ketika aku oles di tangan, warna cushion ini terlihat jelas mempunyai undertone yang berbeda dengan tanganku. Aku harap kalian bisa melihat juga di foto berikut, ya.

warna cushion terlihat pink saat dioles ke punggung tangan

Namun untuk warna ketika dioleskan ke wajah, enggak terlalu terlihat pink sampai membuat kulit terlihat abu-abu. Warna Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey masih cukup menyatu dengan warna kulit wajahku. Namun, shade 301 Honey menurutku masih cukup terang. Cushion ini memberikan efek mencerahkan ke kulitku.

Performa

Sebelumnya aku sempat menyimpulkan bahwa Moonshot Micro Settingfit Cushion sepertinya menjadi salah satu moonshot cushion yang cocok untuk kulit berminyak. Aku sendiri punya kulit normal-kombinasi. Kulitku sedikit berminyak di area dahi dan hidung (t-zone), sedangkan bagian pipi dan dagu termasuk normal.

Karena selama PSBB aku jarang keluar rumah, aku hanya melakukan 3x tes ketahanan untuk Moonshot Micro Settingfit Cushion. 2 kali tes dengan kegiatan di luar rumah, dan 1 kali tes dengan kegiatan di rumah saja. Aku enggak menggunakan primer, sunscreen, dan powder saat melakukan tes, supaya hasil yang didapat murni hasil dari cushion ini.

Saat aku gunakan di rumah selama 8 jam dengan kondisi bekerja di ruangan ber-AC, cushion ini menurutku kurang tahan lama. Agak pudar di bagian dari dan hidung, mungkin karena aku terkadang enggak sengaja memegang atau menggaruk area tersebut. Selain itu area dahi dan hidung juga lebih cepat berminyak. Oh iya, aku juga sempat enggak sengaja mengusap wajah dengan kaus yang sedang aku gunakan, dan cushion ini langsung transfer dan meninggalkan noda di bajuku. :( Sekali lagi, aku enggak menggunakan powder setelah menggunakan cushion ini.

foto hasil tes 8 jam pemakaian di dalam ruangan

Sedangkan saat aku tes dengan kegiatan di luar rumah selama 7 jam lebih, Moonshot Micro Settingfit Cushion terlihat lebih tahan lama! Mungkin karena saat di luar rumah, aku lebih jarang memegang area wajah. Cushion ini juga enggak terlalu transfer ke masker yang aku gunakan! Wajahku juga enggak terlalu terlihat berminyak, namun di dahi ada beberapa bagian yang menggumpal (cakey). Sekali lagi, aku enggak menggunakan powder setelah menggunakan cushion ini.

foto hasil tes 7 jam pemakaian di luar ruangan

Seperti yang bisa kamu lihat di foto di atas, daya tutup (coverage) Moonshot Micro Settingfit Cushion tergolong medium. Warna merah di wajah bisa tertutupi, tetapi beberapa noda hitam enggak bisa tertutup sempurna dengan penggunaan satu lapis. Hasil akhirnya adalah semi matte seperti kulit natural dan menurutku sangat cantik dan halus. Cushion ini juga enggak terlihat menggumpal (cakey) saat baru diaplikasikan.

Mari kita cek ulang klaim yang diberikan:
- Smudgeproof - enggak setuju
- Transferproof - enggak setuju
- Full coverage without clumping - menurutku medium coverage tanpa clumping
- Semi matte finish without leave sticky & oily feeling - setuju
- Terasa ringan - setuju
- Sejuk di kulit - aku pribadi enggak merasakan
- Melembapkan kulit - setuju
- Mencerahkan kulit - mencerahkan kulit saat cushion digunakan, aku setuju
- Mencegah penuaan dini pada kulit - aku belum melihat efeknya

Itu dia ulasan dan pendapat dari aku mengenai Moonshot Micro Settingfit Cushion shade 301 Honey. Menurut aku cushion ini kurang cocok sebagai kandidat Moonshoot cushion untuk kulit berminyak, karena di kulit aku yang kombinasi, masih kurang bisa menahan minyak di area dahi dan hidung. Mungkin untuk pemilik kulit berminyak, harus menggunakan powder lagi setelah menggunakan cushion ini supaya hasilnya lebih tahan lama.

Menurutku cushion ini masuk ke cushion dengan performa yang cukup. Aku pribadi bukan penggemar berat Moonshot Micro Settingfit Cushion ini dan sepertinya enggak akan beli ulang karena ingin mencoba cushion lain dengan harga yang lebih terjangkau.
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
foto kemasan susu nabati

Dulu aku enggak pernah membayangkan kalau ternyata aku bisa tertarik untuk jadi vegetarian. Menurutku Tuhan ciptakan sumber daya untuk saling melengkapi satu sama lain. Hewan-hewan yang kita konsumsi, aku yakin memang sudah mempunyai perannya masing-masing di bumi. Hanya kita harus memanfaatkan sumber daya yang ada dengan adil dan secukupnya. Jadi selama makanan tersebut halal, aku masih akan konsumsi. Dan pemikiran ini sebenarnya masih aku pegang hingga sekarang.

Alasan menjadi vegetarian

Salah satu alasan akhirnya aku mencoba gaya hidup vegetarian adalah karena faktor kesehatan. Jadi, beberapa waktu lalu, Clozette Indonesia mengadakan Instagram Live bersama Wulan Russel, membahas tentang menstrual cup. Di sela-sela obrolan saat live, Wulan bilang bahwa semenjak mengadaptasi gaya hidup vegan, dia merasakan beberapa perubahan di tubuhnya, salah satunya adalah dia sudah enggak pernah lagi mengalami kram perut yang berlebihan saat haid.

Aku termasuk salah satu yang mengalami kram perut yang cukup parah setiap hari pertama haid. Setiap hari pertama haid aku sudah pasti minta izin ke kantor, untuk diberikan waktu istirahat, karena sebegitu parahnya kram yang aku rasakan, aku menjadi lebih sensitif terhadap beberapa hal. Aku enggak bisa minum obat karena perutku mual dan selalu muntah 2-3x dalam satu hari tersebut. Karena merasa mual, aku jadi takut untuk makan apapun, dan biasanya aku hanya makan sayur bening selama satu hari itu (tanpa nasi). Aku juga enggak bisa banyak minum air putih karena takut kembung dan sering ke kamar mandi. Akibatnya selain kram perut, mual, badanku juga sangat lemas karena kekurangan cairan dan karbohidrat. Dan jujur sampai sekarang aku cukup ketakutan setiap menjelang hari pertama haid. :(

Kenapa enggak periksa ke Obgyn? Hehehe.. aku masih belum berani.

Aku juga sudah coba beragam cara, seperti menggunakan heating pad, botol air hangat, konsumsi Panadol Menstrual, Kiranti, Feminax, tetapi belum ada yang benar-benar menjadi solusi.

Aku sering dengar dari teman bahwa nanti setelah menikah dan punya anak, nyeri haid akan perlahan hilang. Namun, karena aku belum ada rencana menikah dalam waktu dekat, solusi ini pastinya kurang cocok untuk aku. Makanya saat dengar tentang manfaat menjadi vegan/vegetarian untuk mengurangi nyeri haid, aku pikir kenapa enggak aku coba. Walaupun, bisa dibilang aku termasuk vegetarian tingkat pemula, karena masuk kategori lacto-ovo vegetarian, yaitu vegetarian yang masih mengonsumsi telur susu sapi, dan produk olahan dari telur dan susu sapi.

Jenis-jenis vegan/vegetarian (dikutip dari situs HelloSehat.com):
. Vegan (enggak makan semua jenis daging, telur, susu, dan turunannya)
. Semi vegetarian (hanya menghindari daging merah)
. Lacto-ovo vegetarian (enggak makan semua jenis daging, tetapi masih konsumsi telur, susu, dan turunannya)
. Lacto vegetarian (enggak makan semua jenis daging dan telur, tetapi masih konsumsi susu dan turunannya)
. Ovo vegetarian (enggak makan semua jenis daging, susu, dan turunannya, tetapi masih konsumsi telur)
. Pesco vegetarian (mengindari semua jenis daging kecuali daging ikan)

Aku mulai menjadi lacto-ovo vegetarian sejak 26 Oktober 2020, berarti hari ini adalah minggu ke-8 aku menjadi vegetarian.

Kenapa aku pilih lacto-ovo vegetarian? Karena jujur menghindari telur dan susu sapi bagi aku sangat sulit. Selama work from home, aku bisa minum 1-2 karton susu sapi UHT setiap minggu, entah itu diminum langsung ataupun dicampur kopi. Selain itu aku juga sangat suka mengonsumsi yoghurt (aku juga sempat membagikan resep granola yogurt di artikel ini). Terlebih aku sangat suka makan roti, dan salah satu isian roti favoritku adalah keju, jadi benar-benar sulit apabila tiba-tiba harus menghilangkan susu sapi dari hidupku. Hehehe. Untuk telur juga sangat sulit karena hampir semua makanan olahan seperti biskuit, mengandung telur.

Namun, aku sekarang sudah sangat mengurangi konsumsi susu sapi cair dan kopi susu. Selama 8 minggu aku belum pernah minum susu sapi murni dan yoghurt. Biasanya hanya minum susu sapi dari kopi susu itupun maksimal satu minggu sekali. Sekarang pun aku mulai mencoba beralih ke kopi susu kedelai.

Jadi, apakah menjadi lacto-ovo vegetarian itu sulit?

Sejauh ini menurutku enggak. 

Sejujurnya aku bukan pecinta daging, biasa saja. Mungkin yang paling aku rindu dari daging adalah teksturnya yang kenyal. Namun aku masih bisa menahan, sih.

Selama di rumah aja aku sama sekali enggak merasa kesulitan. Sejauh ini aku masih bisa makan dengan baik seperti biasa. Pilihan menu yang bisa aku makan juga masih beragam. Selama 8 minggu aku baru cheating dua kali. Itupun bukan cheating yang direncanakan. Satu kali cheating karena waktu itu sedang ikut acara dan di sana enggak ada pilihan makanan lain selain daging, dan satu lagi aku lupa bahwa omuk (otak-otak ala Korea) mengandung ikan, tetapi sudah terlanjur dimakan. Haha.

Nah, mungkin kesulitannya hanya pada saat di luar rumah. Apabila sedang ikut acara yang bebas bisa pesan makan sendiri, enggak masalah. Namun, apabila sedang ikut acara formal dan harus makan makanan yang disediakan di acara, ini agak sulit. Tetapi untungnya selama PSBB enggak terlalu sering ikut acara offline jadi belum terlalu masalah.

Menjadi vegetarian juga enggak membuat menu makan aku tiba-tiba menjadi hanya salad atau makanan sehat ala barat. Hehehe. Entah kenapa dulu aku sering pikir kalau vegetarian itu repot, menu makan jadi sayur mentah dan salad ala barat. Padahal menu masakan Indonesia yang cocok untuk vegetarian juga sangat banyak. Aku juga terkadang masih makan sayur sop yang ada baso di dalamnya, namun aku hanya makan sayurannya saja. Untuk penyedap masakan seperti Royco atau Masako, sudah aku ganti dengan bumbu penyedap berbahan dasar jamur tanpa monosodium glutamat (MSG). Bumbu dari jamur rasanya menurutku sama saja seperti bumbu ayam/sapi saat sudah bercampur dengan bahan masakan.

Oh iya, aku juga masih makan mi instan rasa ayam dan lainnya satu minggu sekali, hehe. Selama di mi tersebut enggak ada daging utuh, aku masih makan.

Foto berikut adalah salah satu menu makanku, nasi dengan tumis kangkung dan tahu kulit goreng.

menu makan vegetarian sayur kangung, nasi, dan tahu kulit goreng

Gaya hidup vegetarian itu mahal?

Menurutku enggak. Justru harga sayuran lebih murah dibanding daging. Hehehe.

Aku memang sering dengar ada beberapa gerai makanan yang menjual burger vegetarian atau gerai salad yang harganya cukup mahal. Mungkin kembali lagi ke pilihan masing-masing individu. Apabila kamu sangat suka daging dan harus memasukkan menu "daging" vegan ke asupan sehari-hari, mungkin akan jadi mahal. Atau kamu suka makan salad dengan dressing yang membutuhkan bahan-bahan impor, mungkin akan jadi mahal.

Namun, apabila makan menu masakan Indonesia seperti tumis sayur, sayur lodeh, atau sayur bening,  dari pengalamanku, harganya sama sekali enggak mahal. Justru lebih murah. Kemarin aku sempat coba delivery rice box vegan di Grab Food (isi nasi, jamur goreng tepung, sayur tumis, dan telur vegan), harganya cukup masuk akal yaitu Rp26.000.

Kalau aku yang pengeluarannya meningkat mungkin hanya untuk susu, karena susu/sari nabati harganya lebih mahal dibanding susu sapi. Namun jujur aku kurang suka dengan rasa susu/sari nabati seperti kedelai dan almond karena rasanya hambar terlebih varian tanpa gula atau pemanis. :(

Manfaat yang aku rasakan selama 8 minggu menjadi lacto-ovo vegetarian

Selama 8 minggu ini aku semakin jarang merasakan sakit kepala dan migrain. Biasanya apabila sedang konstipasi, perut sangat begah, leher kaku, dan kepala menjadi sangat berat. Minum paracetamol kadang enggak terlalu berpengaruh. Pusingnya baru hilang setelah isi perut dikeluarkan di kamar mandi. Namun, belakangan pencernaanku menjadi lebih lancar sehingga jarang lagi merasakan leher kaku dan sakit kepala.

Apakah sudah melihat efek menjadi vegetarian mengurangi nyeri/kram perut saat haid?

Selama 8 minggu menjadi vegetarian, aku baru menemui siklus haid 2 kali. Periode haid pertama, aku baru jalan 1 minggu menjadi vegetarian jadi efeknya sama sekali belum terlihat.

Di periode haid kedua, ternyata aku mulai bisa merasakan efeknya! Keram perut memang masih terasa, tetapi paling enggak aku sama sekali enggak muntah! Senang sekali. Aku belum tau pasti apakah ini benar-benar efek menu vegetarian, atau hanya kebetulan. Namun aku harap ini benar-benar karena menu vegetarian. Mari kita lihat di periode haid selanjutnya.

Oh iya, selama 8 minggu ini aku sudah sangat mengurangi konsumsi kopi, roti-rotian, dan produk olahan susu sapi. Mungkin hal ini juga berpengaruh dalam mengurangi kram perut saat haid.

Akan terus lanjut jadi vegetarian?

Ya! Aku akan terus lanjut menjadi vegetarian. Aku masih penasaran dengan efeknya mengurangi keram perut saat haid. Aku juga masih ingin coba menu vegan lainnya. Namun aku merasa harus belajar banyak tentang menu ini supaya enggak kekurangan nutrisi seperti kalsium, zinc, protein, dan vitamin B 12 yang biasanya terkandung di daging hewan.

Aku juga berusaha mengonsumsi lebih banyak makanan yang bernutrisi seperti buah dan mengurangi konsumsi roti serta makanan dengan banyak penyedap rasa.
Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar

Kemarin temanku sempat tanya, aku melakukan apa saja di rumah, karena selama pandemi memang aku belum pernah jalan-jalan sama teman. Lalu aku jawab, cuma baca buku, hehe. Mungkin ini alasan kenapa aku bisa baca 27 buku di tahun 2020, ya? Ini rekor pertama kali aku baca buku sebanyak ini. Aku memang dari kecil suka membaca, tetapi bukan yang selalu baca buku setiap hari.

Walaupun membaca buku enggak membuat aku tiba-tiba punya skill tambahan seperti apabila aku belajar memasak atau belajar hal lain, tetapi aku sangat berterima kasih karena aku banyak belajar konsep baru untuk menjalani hidup dari buku-buku yang aku baca.

Sebelumnya aku juga mau membuat pengakuan, bahwa dari 27 buku, ada 6 buku yang enggak aku baca sampai habis. Karena ada banyak alasan, beberapa diantaranya aku kurang cocok dengan gaya menulis pengarangnya, atau aku kurang suka dengan cerita di dalam buku tersebut. Apabila aku merasa bukunya kurang cocok, biasanya aku pilih enggak akan lanjutkan baca daripada nanti aku pusing sendiri. :p

Pertama, aku jabarkan dulu 27 judul buku yang aku baca, ya.


1. The Subtle Art of Not Giving a F*ck
by Mark Manson

2. Blink: The Power of Thinking Without Thinking
by Malcolm Gladwell

3. The Four Agreements: A Practical Guide to Personal Freedom
by Don Miguel Ruiz

4. The Little Prince
by Antoine de Saint-Exupéry

5. A New Earth: Awakening to Your Life’s Purpose
by Eckhart Tolle

6. Norwegian Wood ***
by Haruki Murakami

7. The Power of Now: A Guide to Spiritual Enlightenment
by Eckhart Tolle

8. What God Said: The 25 Core Messages of Conversations with God That Will Change Your Life and the World ***
by Neale Donald Walsch

9. Atomic Habits: An Easy & Proven Way to Build Good Habits & Break Bad Ones
by James Clear

10. The Untethered Soul: The Journey Beyond Yourself ***
by Michael A. Singer

11. Stillness Speaks
by Eckhart Tolle

12. Eat, Pray, Love
by Elizabeth Gilbert

13. The Seven Habits of Highly Effective People ***
by Stephen R. Covey

14. Milton's Secret: An Adventure of Discovery through Then, When, and the Power of Now
by Eckhart Tolle,  Robert S. Friedman,  Frank Riccio (Illustrator)


15. The Life-Changing Magic of Tidying Up: The Japanese Art of Decluttering and Organizing
by Marie Kondō

16. The Mastery of Love: A Practical Guide to the Art of Relationship --Toltec Wisdom Book
by Miguel Ruiz

17. Oh, the Places You'll Go!
by Dr. Seuss

18. The Slight Edge
by Jeff Olson

19. The Velveteen Rabbit
by Margery Williams Bianco, William Nicholson (Illustrator)

20. The Artist's Way: A Spiritual Path to Higher Creativity ***
by Julia Cameron

21. The Little Book of Hygge: The Danish Way to Live Well
by Meik Wiking

22. Practicing the Power of Now: Essential Teachings, Meditations, and Exercises from the Power of Now
by Eckhart Tolle

23. Eleanor Oliphant Is Completely Fine
by Gail Honeyman

24. Who Moved My Cheese?
by Spencer Johnson,  Kenneth H. Blanchard

25. Goodbye, Things: The New Japanese Minimalism
by Fumio Sasaki

26. Convenience Store Woman ***
by Sayaka Murata

27. Oneness With All Life: Inspirational Selections from A New Earth
by Eckhart Tolle

Catatan: buku-buku yang enggak aku selesaikan aku beri tanda *** di belakang judulnya.

Sebetulnya lumayan sulit memilih 5 buku favorit 2020, karena ternyata banyak sekali buku bagus yang aku baca selama tahun ini. Karena baru di tahun ini aku mulai eksplor buku bahasa Inggris, jadi semangat sekali baca buku-buku yang ada label "#1 New York Times Bestseller", hehe. Senang akhirnya bisa baca buku yang jadi favorit seluruh orang di dunia tanpa harus tunggu versi terjemahannya. Terkadang suka lihat di rekomendasi buku di Youtube atau POPSUGAR, tetapi sering sedih karena enggak bisa baca karena belum ada terjemahan bahasa Indonesianya.

Oke, jadi, 5 buku favorit 2020 adalah....... *drum roll*


1. The Four Agreements
Pengarang: Don Miguel Ruiz
Kategori: Non Fiksi

Ini adalah buku ketiga pertama yang aku baca di tahun 2020, dan masih menjadi favorit hingga sekarang. Buku ini tipis, cara penyampaiannya to the point dan sederhana. Apabila kamu baru pertama kali ingin membaca buku pengembangan diri atau self help book, aku sangat rekomendasikan buku ini.

Jadi, buku ini menjelaskan 4 perjanjian yang apabila kita terapkan di kehidupan sehari-hari, maka hidup kita akan lebih tenang dan bahagia. Keempat pilar tersebut adalah:

- Be impeccable with your word: bertutur kata yang baik, karena kata-kata adalah bumerang untuk dirimu sendiri.

- Don't take anything personally: alias jangan baper, karena setiap perkataan dan perlakuan orang adalah cerminan dari diri mereka sendiri, jadi jangan baper apabila kita dipuji dan jangan baper pula apabila kita dicemooh.

- Don't make assumptions: apabila ada hal yang kurang jelas, butuh bantuan, lebih baik ditanyakan, buat semua hal sejelas mungkin, lalu kembali ke perjajian kedua, jangan baper apapun jawabannya, ya.

- Do your best: karena apabila kita telah melakukan semua hal dengan usaha yang terbaik, walaupun hasilnya mungkin enggak sempurna, tetapi ini adalah usaha maksimal kita, sehingga enggak akan ada rasa penyesalan di akhir. Usaha maksimal kita juga akan bervariasi dari waktu ke waktu. Misalnya saat dalam keadaan sakit dan dalam keadaan sehat, pasti hasil keduanya akan berbeda, tetapi enggak apa-apa yang penting kita sudah berusaha maksimal. Dan berusaha maksimal bukan berarti menyakiti diri, lo. Berusaha maksimal sesuai batas kemampuan wajar, tanpa menyakiti diri sendiri atau mengorbankan kesehatan.

Singkat sekali, kan? Namun kamu harus baca bukunya langsung karena banyak sekali kata-kata dan contoh yang langsung masuk ke hati dan sangat relate. Sampai sekarang apabila sedang merasa resah atau pusing, aku suka baca ulang buku ini supaya diingatkan kembali dengan keempat perjanjian tersebut.


2. A New Earth
Pengarang: by Eckhart Tolle
Kategori: Non Fiksi

Sejujurnya aku suka semua buku Eckhart Tolle dan memilih salah satu cukup sulit buatku. Namun, aku putuskan untuk memilih A New Earth karena ini buku Eckhart Tolle pertama yang aku baca dan benar-benar sangat berkesan.

Buku ini adalah buku pertama yang mengajarkan aku tentang "being in the present moment" (fokus menikmati kegiatan di detik ini) dan mengendalikan ego. Jujur saja sebagai anak terakhir, ego aku sangat tinggi. Buku ini akan menuntun kita untuk bertindak dan bertutur terlepas dari status (wanita, umur sekian, menikah, tinggal di kota A, alumni universitas B, dsb) dan masa lalu kita. Benar-benar sesuai hati nurani kita sendiri. Tanpa melihat apakah hal tersebut meningkatkan "status" diri kita. Karena kembali lagi, apapun status, masa lalu kita, semua akan hilang saat kita mati.

Contoh sehari-hari adalah menggunakan barang dengan merek tertentu. Terkadang ada orang yang menggunakan barang dari merek tertentu karena kualitasnya, atau karena menghargai seni di dalamnya. Namun, enggak jarang pula orang menggunakan merek tertentu supaya terlihat punya banyak uang, nah itu adalah bagian dari ego. Lalu terkadang kita enggak mau melakukan suatu hal karena merasa status kita terlalu tinggi untuk melakukan hal tersebut, misalnya naik kendaraan umum, itu juga bagian dari ego. 

Orang yang merasa dirinya rendah dan enggak bisa apa-apa juga bisa jadi punya ego tinggi, lo. Dibalik sifat tersebut, ada keinginan untuk menunjukkan bahwa dirinya sebenarnya superior dari orang lain. Apabila kita merasa lebih tinggi atau lebih rendah dari orang lain, itu merupakan salah satu tanda ego diri kita.

Jadi jadikan niat positif untuk sesama (bukan untuk kepentingan pribadi) sebagai landasan hal apapun yang kita lakukan. Dengan begitu, enggak akan ada lagi kejahatan dan korupsi. Sesuai judul bukunya, A New Earth. Ngomong-ngomong, buku ini merupakan salah satu buku favorit Oprah, lo. 

Untuk membaca buku ini aku sarankan cari waktu yang tenang, dan resapi setiap kalimatnya. Membaca buku ini enggak bisa buru-buru karena beberapa bagian ada yang harus dibaca berulang kali supaya paham maknanya. Dan sebaiknya apabila menemukan suatu bagian yang kamu suka, berhenti baca dan benar-benar diresapi.


3. Atomic Habits
Pengarang: James Clear
Kategori: Non Fiksi

Setiap lihat ulasan buku ini di media sosial, rasanya belum ada yang bilang enggak suka baca buku ini. Semua bilang buku ini bagus, dan aku sangat setuju. Buku ini menjelaskan tentang bagaimana kebiasaan kecil yang kita lakukan sehari-hari, yang kelihatannya sepele, tetapi apabila dilakukan rutin dalam jangka panjang bisa memberikan dampak yang besar untuk hidup kita. Sesuai judulnya, Atomic Habits atau yang diterjemahkan menjadi "kebiasaan kecil".

Sebenarnya banyak buku lain yang juga membahas topik serupa, tetapi buku ini merupakan salah satu yang terbaik karena benar-benar sangat mudah dibaca dan dimengerti. Penjelasannya sederhana dan sangat jelas dengan contoh-contoh. Buku ini juga menjelaskan secara runut mulai dari konsep habits hingga cara supaya kita enggak procrastinating.


4. The Mastery of Love
Pengarang: Don Miguel Ruiz
Kategori: Non Fiksi

Ini adalah buku kedua dari Don Miguel Ruiz yang aku baca, dan aku juga sangat suka buku ini. Pembahasan topik love di buku ini enggak sebatas hubungan romantis, tetapi juga dengan semua orang yang kita sayangi. Dari buku ini aku belajar konsep menciptakan cinta mulai dari diri sendiri supaya kita enggak haus cinta dari orang lain dan justru kita bisa memberikan cinta ke orang lain.

Lalu aku juga belajar konsep bahwa kita enggak perlu overprotektif dengan orang-orang yang kita sayangi dan berusaha mengatasi masalah-masalah mereka. Semua orang yang kita sayangi berhak mengambil keputusan sesuai keinginan mereka, dan mereka juga pasti bisa mengatasi apapun konsekuensi dari keputusan tersebut, yang harus kita lakukan adalah memberikan semangat untuk mereka dan mencintai mereka apa adanya.

Intinya buku ini bisa mengeluarkan kita dari hubungan yang terlalu bergantung satu sama lain, kita bisa menciptakan kebahagiaan untuk diri sendiri, dan membagikannya ke orang yang kita sayangi. Apabila dalam suatu hubungan ada rasa tanggung jawab untuk membuat orang yang kita sayangi bahagia, atau kita merasa orang yang kita sayangi harus memberikan kita kebahagiaan, itu akan membuat kita dan pasangan saling terbebani dan justru membuat masalah baru yang dinamakan "posesif".


5. Eleanor Oliphant is Completely Fine
Pengarang: Gail Honeyman
Kategori: Fiksi

Akhirnya, ada buku fiksi di daftar ini! Hehehe. Selama tahun 2020 aku hanya baca 7 buku fiksi dan 4 diantaranya adalah buku anak-anak. :)) Dan buku ini sebetulnya aku masukkan karena aku merasa membosankan apabila daftar ini isinya self help book semua. Jadi aku masukkan buku ini karena ceritanya menurutku sangat menarik dan membuat aku penasaran sampai akhir buku.

Buku ini menceritakan seorang wanita umur 30 tahun, bernama Eleanor Oliphant. Eleanor ini tipe orang yang suka kerapihan dan kebersihan, sangat independen, suka merasa bahwa dirinya berbeda dengan orang-orang sekitarnya, dan cenderung menarik diri dari orang lain, akhirnya orang lain pun jadi agak segan sama dia (karena ini Eleanor enggak punya teman akrab). Sampai suatu hari dia bertemu seorang penyanyi dan bercita-cita ingin jadi pacar penyanyi tersebut. Nah, sampai sini silahkan dilanjutkan baca bukunya, ya. Hehe.

Awalnya aku pikir buku ini punya cerita klise tentang seorang wanita yang bertransformasi dari anti sosial jadi seseorang yang cantik dan terkenal ala cerita Betty la fea dan romance ala chicklit. Tetapi ternyata buku ini bercerita tentang trauma dan kesehatan mental! Maaf ya agak sedikit spoiler. :(

Namun, justru itulah yang membuat buku Eleanor Oliphant is Completely Fine jadi menarik karena ceritanya enggak mudah ditebak. Ceritanya juga tipe yang membuat kita "feel good" setelah membacanya.

Oh iya, buku ini juga kabarnya akan dibuat versi film, lo. Beberapa sumber bilang, Reese Witherspoon, salah satu yang merekomendasikan buku ini melalui klub bukunya, akan menjadi pemain utama sebagai Eleanor. Hmm, penasaran juga sih seperti apa jadinya dalam bentuk film.

---

Yay, selesai! Itu dia 5 buku favorit 2020. Aku enggak sabar untuk baca buku lain di tahun 2021! Kalau kamu rekomendasi buku, tulis juga ya di kolom komentar. :)

Ngomong-ngomong, apabila kamu sedang mencari referensi buku, aku sarankan untuk cek Youtube Channel Lavendaire dan Jenn Im. Untuk Instagram, bisa cek profil @irinews. Terkadang juga aku lihat akun @reesesbookclub untuk kategori fiksi dan @oprahsbookclub untuk kategori non fiksi.

---

Sumber foto: amazon.com, goodreads.com
Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
kemasan luar soap bare menggunakan kertas

Sudah lama sekali aku enggak buat ulasan sabun dan sampo batang, ya. :D Senangnya sekarang semakin banyak merek sabun lokal, jadi semakin punya banyak pilihan. Harganya juga banyak yang terjangkau. Kali ini pilihanku jatuh pada merek lokal Soap BARe. Aku coba satu sampo batang dan satu sabun batang dari merek ini.

Perkenalan Soap BARe
Merek lokal yang satu ini menyediakan beragam jenis body care yang dibuat secara handmade dalam skala kecil. Produk-produk Soap BARe enggak mengandung SLS dan paraben. Varian yang ditawarkan juga beragam bukan hanya sabun dan sampo, tetapi juga lotion bar, whipped body butter, lip balm, dan deodoran.

kemasan pengiriman menggunakan kardus dan shredded paper

Oke, aku bahas satu-persatu, ya.

Soap BARe Shampoo Bar - Moisturizing
Harga: Rp65.000
Ukuran: 125 gram
Beli di: link

kemasan shampoo bar warna hijau

di kemasan sampo ada daftar komposisi

Sebenarnya di Soap BARe sendiri ada beberapa jenis shampoo bar, yaitu varian sensitive scalp, moisturizing, volumizing, hair loss, dan refreshing. Aku sendiri pilih varian moisturizing karena rambutku tipenya kering dan mengembang. Soap BARe sendiri merekomendasikan varian moisturizing untuk tipe rambut kering dan rusak.

Dari segi harga, sampo dari Soap BARe menurutku cukup ramah dikantong. Beberapa sampo batang yang sudah pernah aku coba, rata-rata harganya di atas Rp80.000, sedangkan sampo Soap BARe masih kisaran Rp60.000. Ukurannya juga lumayan besar, 125 gram. Kalau aku pribadi biasanya sampo batang, masa pakainya lebih panjang dibanding sabun batang. Sampo batang bertahan minimal hingga satu bulan. Jadi enggak masalah kalau harganya lebih mahal dibanding sabun. Oh iya, ini juga pertama kali aku coba sampo batang yang bentuknya kotak, hehe. Biasanya sampo batang yang aku coba bentuknya bulat.

shampoo bar punya bentuk kotak warna krem

Teksturnya juga menurutku sedikit berbeda dari beberapa sampo yang pernah aku coba. Soap BARe Moisturizing Shampoo Bar punya tekstur yang padat dan lembut (agak buttery). Beberapa sampo lain yang pernah aku coba, biasanya punya tekstur kering dan bentuknya seperti granule yang dipadatkan. Namun, sampo dari Soap BARe, seperti solid liquid yang dipadatkan. Haha aku berusaha keras menjelaskan teksturnya, padahal untuk gambaran lebih jelas, kamu juga bisa lihat langsung di foto. :p

Apabila terkena air, dia akan ter-emulsify dan mengeluarkan busa. Cukup pakai sedikit menurutku busa yang dihasilkan cukup banyak.

Aku sendiri sudah pakai sampo ini kurang lebih 2 minggu. Saat pertama kali pakai agak kaget karena setelah dibilas rambutku super kesat! Aku benar-benar kaget dan sempat berpikir enggak mau pakai sampo ini lagi. Setelah kering pun rambutku jadi super kering dan kasar.

Namun, aku tetap pakai beberapa kali karena berpikir rasanya enggak adil kalau menyimpulkan kualitas produk hanya dalam satu kali pemakaian. Akhirnya aku pakai terus, dan ternyata aku menemukan info di media sosial Soap BARe, bahwa memang saat pertama kali menggunakan sampo mereka, rambut akan di-detox. Setelah 3-5 kali pemakaian, kondisi rambut akan kembali normal. Untung saja aku menemukan info ini! :)) Pengalaman ini juga pernah aku alami saat aku pertama kali pakai Segara Naturals Blue Ocean Shampoo Bar.

Setelah pakai selama 2 minggu, memang aku merasa rambutku sudah kembali ke kondisi normal. Enggak kesat & kering kerontang seperti saat pertama kali pakai. Namun, aku merasa rambutku sedikit cepat berminyak. Aku harus keramas maksimal 3 hari sekali. Padahal aku enggak keluar rumah atau terpapar udara panas dan mengeluarkan banyak keringat. Namun, untuk aku pribadi enggak apa-apa harus keramas 3 hari sekali, yang penting rambutku enggak terasa kering.

Untuk aromanya, aku sendiri enggak mencium aroma yang signifikan, hanya ada sedikit sekali aroma mint, itupun kalau diperhatikan secara seksama. Namun apabila sedang digunakan, aku enggak mendeteksi aroma yang kuat.

Mengurangi rambut rontok? Aku enggak merasakan efek mengurangi rambut rontok. Sampo ini juga enggak membuat kulit kepalaku gatal atau iritasi. Secara garis besar, aku cukup oke dengan Soap BARe Moisturizing Shampoo Bar ini, dan akan terus pakai sampai habis.

Soap BARe Relaxing Lavender Soap Bar
Harga: Rp65.000
Ukuran: 125 gram
Beli di: link

kemasan sabun lavender warna fuchsia

ada daftar komposisi di kemasan luar sabun

Untuk sabun batangnya, aku cukup penasaran karena ini pertama kali aku coba sabun natural dengan wangi lavender. Sejak coba lilin aromaterapi aroma lavender dari Bymne, aku jadi suka coba-coba wangi lavender untuk produk lain.

Soap BARe Relaxing Lavender Soap Bar diklaim diperkaya dengan cocoa butter dan coconut milk untuk melembapkan kulit. Pas sekali untuk jenis kulitku yang kering ini. Soap BARe juga punya pilihan lainnya sesuai jenis kulit. Kalian bisa cek link berikut untuk panduannya. Dari segi harga, untuk sebuah sabun batang memang cukup mahal, menurutku. 

sabun lavender berbentuk kotak berwarna krem dengan ulir coklat

Saat pertama kali pegang, aku merasa ukurannya lumayan besar dibanding sabun batang lain yang pernah aku coba. Saat dibasuh dengan air pun dia mudah mengeluarkan busa. Teksturnya sendiri lembut dan mudah lumer apabila terkena air. Perkiraanku satu batang 125 gram akan bertahan maksimal 2,5 minggu apabila digunakan secara rutin dua kali sehari. Oh iya, aku juga menggunakan bantuan jaring-jaring supaya sabunnya lebih awet dan hemat.

Untuk aromanya sendiri aku merasa seperti wangi sabun bayi. Wanginya cukup bertahan lama, sampai selesai mandi pun masih tercium, terlebih aku menggunakan sabun ini di wajah, hehe. Sejujurnya, ternyata wangi lavender di sabun ini kurang cocok untuk aku. Aku berekspektasi wangi yang membuat rileks, tetapi wangi ini agak terlalu kuat untukku.

Saat digunakan, sabun ini menurutku cukup melembapkan. Kebetulan aku pakai di kulit tubuh dan wajah. Sejauh ini aku enggak merasakan kulit terasa kering atau ketarik setelah mandi.

Secara garis besar, merek Soap BARe cukup oke untuk dicoba. Mungkin lain waktu aku akan coba varian sabun lain dari merek ini. Kemasan pengirimannya pun minim plastik dan mereka memang terlihat sebagai salah satu merek yang concern terhadap lingkungan dari segi kemasan. Oh iya, aku juga dapat satu tester sabun kopi saat membeli kedua produk ini. Untuk aku ini pastinya jadi salah satu nilai positif untuk Soap BARe.

bonus sabun kopi berukuran kecil
Share
Tweet
Pin
Share
5 komentar
warna chauan tea nina bobo saat diseduh mengeluarkan warna biru

Setelah sekian lama kepo akun Chauan Tea di Tokopedia dan Instagram, akhirnya kesampaian untuk coba saat promo 11.11 kemarin. Selama 3 hari, Chauan Tea memberikan gift 1 boks best seller tea dan gratis ongkos kirim untuk setiap pemesanan minimal Rp100.000. Aku tertarik sekali untuk coba produk Chauan Tea karena konsepnya yang sangat estetik. Bukan hanya itu ada 2 alasan lain, yaitu:

1 Belakangan ini aku sangat sering minum kopi, hampir setiap hari dari Senin sampai Jumat. Setiap pagi apabila belum minum kopi, energi untuk bekerja rasanya belum terkumpul secara maksimal. Jadi aku pasti buat kopi susu atau kopi hitam sendiri di rumah. Nah, salah satu produk Chauan Tea, diklaim mempunyai kandungan kafeina yang cukup tinggi dan dapat menjadi alternatif kopi. Jadi aku sangat tertarik untuk coba. Selain itu aku juga sedang mengurangi konsumsi susu sapi, jadi aku harap teh ini bisa mengurangi jumlah konsumsi kopi susu sapi juga.

2 Selama #dirumahaja, aku sering sekali masuk angin, entah karena pendingin ruangan, atau kebiasaan mandi di malam hari. Alhasil aku sering minum obat herbal seperti Tolak Angin dan Antangin, hehe. Sebetulnya ingin buat air rebusan jahe sendiri, tetapi karena malas akhirnya enggak pernah terealisasi. Kebetulan salah satu produk Chauan Tea ada yang mengandung jahe, jadi semoga bisa menjadi alternatif supaya aku enggak terlalu sering minum Tolak Angin. :))

Aku terakhir sering minum teh hijau di tahun 2015. Namun lupa kenapa, lalu berhenti enggak minum teh lagi. Saat itu aku juga hanya minum teh dari merek-merek yang mudah ditemukan di minimarket saja yang harganya terjangkau. Aku juga enggak begitu familiar dengan flower tea.

Rasanya senang sekali bisa kali ini bisa kembali mendukung produk lokal dengan membuat artikel ini. Aku bangga karena sekarang produk lokal semakin kreatif dan inovatif dalam mengemas konsep produknya. Setiap melihat akun Instagram Chauan Tea, rasanya menjadi lebih rileks. Sesuai konsep mereka, yaitu:

"Freshly made to increase your life quality, keep you healthy and relax in your daily routine."

---

tiga varian chauan tea dalam kemasan box kecil

Sampai artikel ini naik, Chauan Tea punya empat jenis produk:
⤻ Selamat Pagi (mengandung kafeina yang tinggi)
⤻ Santai Sore (dengan rasa asam segar)
⤻ Nina Bobo (tanpa kafeina)
⤻ Tradisi (edisi spesial rasa khas Indonesia)

Selain varian Tradisi, ketiga varian lain punya tiga jenis kemasan:
௦ Tester isi 2 kantung teh dengan harga Rp10.000
௦ Boks kecil isi 7 kantung teh dengan harga Rp35.000
௦ Kemasan besar isi 21 kantung teh dengan Rp95.000

Kalau dari sisi harga, sebetulnya Chauan Tea enggak bisa dibilang murah, setara dengan harga flower tea dari merek Twinnings atau Dilmah yang ada di supermarket. Namun karena menyediakan kemasan tester isi 2 kantung, jadi menurutku lebih enak karena bisa coba dulu dan harganya juga jadi enggak terlalu mahal.

pouch yang berisi kantung teh

Untuk kemasan tester, dibungkus dalam kemasan kertas coklat kecil. Sedangkan isi 7 kantung dikemas dalam kardus berukuran kecil, yang didalamnya ada kantung kecil berbahan katun untuk menyimpan kantung teh supaya enggak langsung terkena kardus. Dari segi desain dan kemasan, aku sangat suka karena sederhana dan cantik. Namun, aku harapkan Chauan Tea ke depannya bisa menyediakan pilihan bubuk tanpa kantung, supaya sampah yang dihasilkan semakin sedikit. :))

---

Kurang lebih seperti itu penjelasan luas tentang Chauan Tea. Sekarang kita masuk ke ulasan masing-masing varian, yuk!

kotak kemasan selamat pagi

selamat pagi saat diseduh mengeluarkan warna coklat pekat

Selamat Pagi

Deskripsi dari akun Tokopedia Chauan Tea:

"This tea is made with a blend of strong flavor and cooling sensation. Suitable for consumption in the morning because it contains more caffeine, so it can help people who have depended on coffee's caffeine. Selamat Pagi can also help reduce cholesterol and controlling high blood pressure and improve intestinal health. Contains black tea, white chrysanthemum flower, mint leaves, and other components."

Komposisi utama:
〰 Teh hitam
〰 Bunga krisan putih
〰 Daun mint

Pendapatku:
☺ Walaupun Chauan Tea menyarankan untuk menyeduh kantung teh selama 3 menit, namun aku lebih suka menyeduh hingga 15 menit supaya rasanya lebih pekat
☺ Baik disajikan ringan atau pekat, rasanya enggak pahit
☺ Teh ini juga enggak terasa asam atau membuat lambung perih
☺ Rasa yang paling kuat di lidahku adalah perpaduan teh hitam dan daun mint.
☺ Ada rasa sejuk lembut dari daun mint

kemasan tester santai sore

santai sore saat diseduh mengeluarkan warna merah/pink

Santai Sore

Deskripsi dari akun Tokopedia Chauan Tea:

"This tea, which has a sour, refreshing and floral aroma, is made to relieve fatigue and stress due to intense daily activity. Santai Sore also contain antioxidants and relaxing taste. Made of white tea, rosella, roses and other components. This sour tea also packed with lots of antioxidant, may help lower blood pressure, lower blood fat levels, boost liver health, and promote weight loss."

Komposisi utama:
〰 Teh putih
〰 Rosella 
〰 Mawar

Pendapatku:
☺ Warnanya pink hampir merah khas bunga rosella saat diseduh
☺ Rasanya asam segar
☺ Menurutku akan enak apabila disajikan dingin dengan es batu
☺ Bisa jadi alternatif minuman sehat yang menyegarkan saat cuaca sedang panas

kemasan box nina bobo

nina bobo saat diseduh mengeluarkan warna biru

Nina Bobo

Deskripsi dari akun Tokopedia Chauan Tea:

"Suitable for consumption at night because it does not contain caffeine at al so it can create more relaxed atmosphere, prevent insomnia, improve sleep quality, rich of antioxidant, and relieve symptoms of anxiety. Soft natural flower tea. Contain butterfly pea flower, chamomile, and other components."

Komposisi utama:
〰 Bunga telang
〰 Kamomil

Pendapatku:
☺ Warnanya menggemaskan!
☺ Aromanya cukup kuat, dan menurutku seperti aroma kue nastar :p
☺ Rasanya sangat lembut agak tawar
☺ Rasanya enggak pahit walaupun diseduh lama
☺ Enggak terasa asam
☺ Punya efek menenangkan

kemasan box tradisi

teh tradisi saat diseduh mengeluarkan warna coklat lembut

Tradisi

Deskripsi dari akun Tokopedia Chauan Tea:

"
This tea has a powerfull taste yet so calming, made from local Indonesian spices root, such as lemongrass, ginger, and clove. You can feel the warmness not only from the taste, but also from the scent. Earthy, spicy, rich, and classic. Breathe in the spicy aroma and let the unmistakable heat of ginger tea and honey warm and soothe your stomach. Studies have actually shown that ginger may help to gastrointestinal irritation, so a cup after a particularly large meal might be just the thing to help relieve discomfort. 
"

Komposisi utama:
〰 Daun sereh
〰 Jahe
〰 Cengkeh

Pendapatku:
☺ Saat dicium, ada bau cengkeh yang cukup kuat
☺ Rasanya sangat rempah-rempah tetapi lembut
☺ Ada sedikit rasa sejuk
☺ Rasa jahenya juga terasa lembut
☺ Enggak terasa pedas
☺ Rasanya dan aromanya membuat tubuh rileks
☺ Enak juga diminum sebelum tidur terlebih saat cuaca dingin

Dari keempat varian yang aku coba, yang punya rasa paling pekat adalah Santai Sore, sedangkan rasa varian lainnya terasa lembut di lidahku. Aku juga masih belum terbiasa menikmati rasa lembut dari teh ini, karena selama ini terbiasa dengan minuman yang rasanya lebih pekat dan creamy, seperti kopi dan susu sapi.

Dari keempat varian Chauan Tea, favoritku adalah Selamat Pagi karena walaupun mempunyai kadar kafeina yang kuat, tetapi karena disajikan dalam keadaan hangat, jadi juga terasa memberikan efek menenangkan di perut dan tubuh. Namun aku sebenarnya juga suka dengan Tradisi karena aromanya menenangkan.

Sedikit reminder, saat sedang mengonsumsi teh/kopi, jangan lupa seimbangkan dengan banyak minum air putih, ya. :)
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Aesthetic Eco Friendly Store: Semata-mata
    Pertama kali terima paket ini dari bapak kurir, sedikit bertanya-tanya, ini dari siapa? Apakah paket nyasar lagi? Karena beberapa kali aku p...
  • Review Shampoo Bar Lokal Indonesia Rose Matcha Seven Cactus
    Semoga kalian enggak bosen membaca ulasan shampoo bar lokal dari Seven Cactus Soapworks di blog ini ya, hehe . Setelah galau, akhirn...
  • Foto Before After Crest 3D Whitestrips Teeth Whitening Kit
    Wah, aku rindu sekali dengan blog ini setelah "cuti" menulis selama bulan Ramadan kemarin! Semoga masih ada yang tetap mau baca a...
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Review Artisan Flower Tea dari Indonesia: Chauan Tea
    Setelah sekian lama kepo akun Chauan Tea di Tokopedia dan Instagram, akhirnya kesampaian untuk coba saat promo 11.11 kemarin. Selama 3 hari...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Nyobain Resep ala Vlog Korea: Granola Yogurt Bowl
    Salah satu hal yang aku sukai dari silent vlog atau no face vlog Korea adalah mereka sering membagikan resep masakan sederhana yang mudah di...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ▼  2020 (54)
    • ▼  Desember 2020 (5)
      • Pembelian Terbaik Ku di Tahun 2020 (Mesin Cuci, Ki...
      • Review 8 Jam Moonshot Micro Settingfit Cushion Sha...
      • Pengalaman 8 Minggu Jadi Vegetarian
      • 5 Buku Favorit 2020
      • Review Shampoo Bar & Soap Bar Lokal Soap BARe
    • ►  November 2020 (3)
      • Review Artisan Flower Tea dari Indonesia: Chauan Tea
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates