Ini ungkapan yang pas untuk mendeskripsikan penulis buku yang akan aku ulas kali ini.
Aku mau cerita sedikit. Bisa baca buku Mantappu Jiwa yang ditulis Jerome Polin ini sedikit butuh perjuangan. Jerome yang karir Youtube-nya sedang meroket, memang punya banyak banget fans (iya, iya termasuk aku). Bayangkan, pada saat preorder, 1.000 pak buku langsung ludes hanya dalam waktu 5 menit sejak preorder dibuka! Aku yang pada saat itu enggak tau bahwa begitu fanatik fans-nya Jerome, dengan polosnya menunggu bukunya dan bertanya-tanya kenapa bukunya enggak kunjung ditampilkan di akun resmi Gramedia di Tokopedia padahal sudah lewat dari jam pembukaan preorder jam 10 pagi. Ternyata oh ternyata, bukunya sudah habis!
Gagal jiwa keinginan aku untuk mengulas buku ini di blog sebelum resmi dirilis di toko buku ("gagal jiwa"-nya harus medok ala Jerome gitu, ya).
Beberapa jam kemudian, Jerome posting di media sosial bahwa kuota preorder buku Mantappu Jiwa akan ditambah 1.000 pak lagi esok harinya jam 11 pagi. Aku sudah siap-siap dari jam 11 kurang untuk stand by di depan handphone, buka Tokopedia dan berulang kali refresh akun Gramedia. Jam 11 lewat sedikit, muncul pilihan preorder, dengan sigap langsung aku masukkan ke keranjang belanja, dan check out. Setelah check out, pastinya sudah sedikit merasa lega, apalagi aku pakai fasilitas mobile banking, jadi setelah itu langsung aku transfer uangnya.
Setelah transfer rasanya lega banget. Sampai tiba-tiba, 1 menit setelah transfer, ada notifikasi dari Tokopedia: "uang dikembalikan karena stok buku telah habis"! Jujur aku kesal banget. Di Tokopedia ada sistem: first pay first serve. Oke, siap!
Fix gagal jiwa keinginan aku untuk mengulas buku ini di blog sebelum resmi dirilis di toko buku.
Tetapi sekarang udah enggak kesal lagi karena ternyata bukunya sudah ada di Gramedia 2 hari lebih cepat daripada tanggal rilisnya, hehe.
Anyway, terima kasih sudah membaca curhat aku. :))
---
Tampilan Buku Ini
Enggak butuh waktu lama untuk menghabiskan buku ini, cukup 5 jam untuk slow reader seperti aku. Gaya bahasa yang ringan dan ukuran hurufnya yang cukup besar membuat buku ini sangat mudah untuk dibaca. Jenis huruf yang digunakan juga tipe simpel mirip Arial dan membuat buku ini semakin mudah untuk dibaca.
Berisi kurang lebih 200 halaman, buku ini sangat bisa dibaca oleh siapapun, tua ataupun muda. Isinya full color dengan banyak ilustrasi pendukung. Salah satu yang aku suka adalah quotes penting dibuat lebih menonjol dibanding tulisan lainnya, sehingga lebih mudah ditemukan ketika kita ingin baca lagi quotes penting itu.
Isi Bukunya Tentang Apa?
Seperti yang ditulis di bagian belakang buku, walaupun judul bukunya "Latihan Soal Mantappu Jiwa", namun sebenarnya buku ini merupakan biografi Jerome Polin dari lahir hingga umur 21 tahun. Mulai dari pengalaman-pengalamannya ikut olimpiade sains, kuliah di Jepang hingga membuat akun Nihongo Mantappu di Youtube.
Pendapatku Tentang Buku Ini
Sedih! Aku beberapa kali menitikkan air mata ketika baca buku ini. Aku berulang kali diingatkan bahwa apapun yang terjadi pada kita, itu pastinya atas kehendak Yang Maha Kuasa. Apabila kita belum mendapatkan yang kita inginkan, pastinya Tuhan punya rencana lain yang lebih baik. Apabila kita diberikan kemudahan dan berhasil medapatkan sesuatu, itu juga merupakan karunia Tuhan.
Ini kenapa aku bilang umur enggak jadi patokan kedewasaan seseorang. Jerome yang umurnya jauh di bawah aku, pemikirannya jauh lebih bijak. Aku merasa terinspirasi sejak baca buku ini (dan juga nonton video-video di Youtube channel Nihongo Mantappu).
Awalnya aku pikir akan ada banyak kalimat-kalimat receh di buku ini, tapi ternyata enggak sebanyak ekspektasiku. Buku ini cukup serius.
Jerome sebenarnya juga sudah pernah cerita tentang bagaimana perjuangan dia untuk dapat beasiswa kuliah di luar negeri, saat belajar bahasa di Jepang dan cerita awal mulai terjun ke Youtube di video, Instagram dan blog-nya. Aku pun sudah nonton video-video dan juga baca blog-nya. Namun menurut aku buku ini tetap worth it untuk dibaca. Ada beberapa bagian yang enggak ada di video & blog, ada di bukunya. Tetapi ada juga yang enggak ada di buku, tetapi ada di video dan blog. Jadi lebih lengkap kalau sudah nonton dan baca semuanya.
Aku juga merasa malu sama diri sendiri, membaca cerita betapa disiplinnya Jerome kecil hingga sekarang. Aku seperti ingin bilang kepada diri sendiri: "lu ngapain aja dari dulu, woy, udah gausah buang-buang waktu lagi cepetan lakuin sesuatu yang bisa berguna untuk masa depan".
Iya, buku ini se-menginspirasi itu.
Aku sangat rekomendasikan buku ini untuk semua orang yang sedang butuh motivasi, dari berbagai umur dan kalangan. Aku bukan orang yang suka membaca buku berulang kali, dan cenderung akan donasikan buku-buku aku setelah dibaca. Koleksi buku di rak aku saat ini bisa dihitung jari, beberapa karya Ahmad Rifa'i Rifan dan Mitch Albom, dua penulis favoritku, itu pun aku hanya buku-buku tertentu yang aku simpan, beberapa buku lain karangan mereka ada juga yang aku sumbangkan.
Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa ini sudah pasti masuk ke koleksi buku yang akan aku simpan. Bahkan setelah tamat langsung aku baca untuk kedua kalinya. Intinya buku ini sangat wadidaw mantap jiwa, wkwkwk.
Awalnya aku pikir akan ada banyak kalimat-kalimat receh di buku ini, tapi ternyata enggak sebanyak ekspektasiku. Buku ini cukup serius.
Jerome sebenarnya juga sudah pernah cerita tentang bagaimana perjuangan dia untuk dapat beasiswa kuliah di luar negeri, saat belajar bahasa di Jepang dan cerita awal mulai terjun ke Youtube di video, Instagram dan blog-nya. Aku pun sudah nonton video-video dan juga baca blog-nya. Namun menurut aku buku ini tetap worth it untuk dibaca. Ada beberapa bagian yang enggak ada di video & blog, ada di bukunya. Tetapi ada juga yang enggak ada di buku, tetapi ada di video dan blog. Jadi lebih lengkap kalau sudah nonton dan baca semuanya.
Aku juga merasa malu sama diri sendiri, membaca cerita betapa disiplinnya Jerome kecil hingga sekarang. Aku seperti ingin bilang kepada diri sendiri: "lu ngapain aja dari dulu, woy, udah gausah buang-buang waktu lagi cepetan lakuin sesuatu yang bisa berguna untuk masa depan".
Aku sangat rekomendasikan buku ini untuk semua orang yang sedang butuh motivasi, dari berbagai umur dan kalangan. Aku bukan orang yang suka membaca buku berulang kali, dan cenderung akan donasikan buku-buku aku setelah dibaca. Koleksi buku di rak aku saat ini bisa dihitung jari, beberapa karya Ahmad Rifa'i Rifan dan Mitch Albom, dua penulis favoritku, itu pun aku hanya buku-buku tertentu yang aku simpan, beberapa buku lain karangan mereka ada juga yang aku sumbangkan.
Buku Latihan Soal Mantappu Jiwa ini sudah pasti masuk ke koleksi buku yang akan aku simpan. Bahkan setelah tamat langsung aku baca untuk kedua kalinya. Intinya buku ini sangat wadidaw mantap jiwa, wkwkwk.