Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Annyeong happy Wednesday!

Udah tau belum kalau brand The Ordinary nggak jadi tutup? Wkwk jadi masih bisa lah ya aku bikin reviewnya. Kan nggak jadi tutup. Aku belakangan lagi pakai serum The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%. Hadeh namanya panjang banget. Aku teracuni cobain produknya The Ordinary gara-gara produknya lagi hits banget di media sosial terutama setelah mereka rilis Buffet Serum ya. Aku jujur bingung sama varian The Ordinary saking banyaknya pilihan. Tapi akhirnya memutuskan coba yang Niacinamide 10% + Zinc 1% karena kalau pakai masker yang ada kandungan niacinamide langsung terasa efek brightening-nya. Jadi sepertinya kulit aku cocok sama produk dengan kandungan ini.

Fungsi dan Komposisi
Produk-produknya The Ordinary kan terkenal sama konsepnya yang simpel yah. Nah The Ordinary Niacinamide + Zinc ini juga termasuk salah satunya. Komposisinya cuma ada 11 bahan. Dan di urutan awal itu water, niacinamide, pentylene glycol (yang berfungsi sebagai pelarut dan pengawet) dan zinc pca. Di kemasan juga dijelasin kalau niacinamide nya itu pure niacinamide dengan konsentrasi 10% dan zinc konsentrasi 1%. Lalu dia tanpa pewangi. Komposisi lengkapnya di foto bawah ini yaa:

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Untuk fungsinya juga nggak banyak. Kalau di kemasan cuma ditulis:
“High strength vitamin and mineral blemish formula”
Kayaknya memang varian ini ditujukan untuk kulit berjerawat yak. Kalau searching di google, kandungan zinc itu bisa meredakan jerawat dan niacinamide untuk mencerahkan bekasnya.

Harga dan Ketersediaan
Nah ini.. aku galau banget nyari toko online yang jual The Ordinary asli, dengan harga terjangkau.. wkwk.. Tapi pada akhirnya aku beli di Shopee 3CE_Jakarta karena lihat-lihat reviewnya dia jual barang asli dan harganya juga bersaing. Tapi karena aku baru pertama coba jadi allahualam ini beneran asli apa enggak wkwkwk... Dari kemasan pun nggak ada cara ngebedain asli apa enggak. Oia aku beli seharga Rp119.000

Kemasan
Ini juga aku kurang suka. Kemasan kardus ataupun botol nggak ada yang disegel sama sekali. Jujur aku heran. Kan kita jadi gatau ya apakah botol itu pernah dibuka apa belum. Padahal di kardus ada info PAO (period after opening) 12 bulan. Jadi produk ini hanya bisa digunakan 12 bulan setelah kemasan dibuka. Tapi kita sendiri nggak tau apakah sebelum ada di tangan kita kemasannya udah pernah dibuka atau belum. Jadi dari kemasan menurutku nggak banget. Maap ya The Ordinary. Semoga next time bisa di-improve. Atau apakah hal ini terjadi di produk The Ordinary punyaku aja yang nggak ada segelnya?
Anyway, maapkan tante-tante yang bawel banget soal segel ini. Untuk botolya sendiri dari kaca cukup tebal berwarna abu-abu  dengan tekstur doff. Kemasannya disertai pipet yang bekerja dengan lancar tanpa kendala.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Cara Pemakaian
Menurut kemasan, cara pakainya adalah diaplikasikan ke wajah pagi dan malam sebelum memakai produk lain dengan tekstur yang lebih krimi dan padat.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Wangi
Produk ini fragrance free jadi tidak ada wanginya sama sekali.

Tekstur
Tipikal serum yang nggak kental, tapi nggak super cair juga. Haha susah banget ini jelasinnya. Coba lihat fotonya di bawah aja yaa.. Dia mudah banget kok diratain di wajah. Banyak yang komplain soal “balling up”  dengan produk ini. Tapi aku sendiri nggak pernah ngerasain “balling up” gitu sih.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Performa
Aku pakai serum ini 5-6 tetes setiap pagi dan malam. Diratakan ke seluruh wajah dan leher. Mungkin ada yang merasa aku pakai 5-6 tetes kebanyakan, tapi kalau nggak pakai segitu menurutku kurang melembapkan. Terlebih serum ini setelah diratakan akan membuat wajah terlihat matte. Jadi makin nggak berasa lembapnya.

Tapi kadang aku sebelum pakai The Ordinary Niacinamide + Zinc ini, aku pakai Avene Thermal Water sebagai toner dengan cara ditepuk-tepuk. Lalu setelah pakai The Ordinary aku timpa lagi pakai Laneige Water Sleeping Mask. Jadi kulitnya lebih lembap.

Cuma aku ngetes juga sih gimana kalau The Ordinary Niacinamide + Zinc ini dipakai sendirian. Kebetulan aku kemarin lagi ada jerawat menstruasi yang jadi percobaan apakah produk ini ampuh meredakan jerawat, ini dia fotonya:

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Rangkuman percobaan:
Aku pakai 3 hari 5-6 tetes di seluruh wajah. Hasilnya jerawat kecil aku memang lebih kalem sih. Terus nggak ada bekas hitamnya juga. Jadi aku simpulkan ini lumayan efek untuk jenis jerawat kecil.

Lalu untuk kandungan niacinamide-nya apakah beneran memudarkan bekas jerawat, aku bilang lumayan ampuh. Kemarin aku ada bekas jerawat warna coklat muda gitu di sisi kiri mulut. Dan sekarang udah hampir nggak keliatan bekas jerawatnya.

Tapi efek mencerahkan di seluruh wajah aku kurang notice. Nggak begitu kentara perubahannya. Kayaknya skintone aku masih segini-gini aja.. hehe.

Nah, apakah aku akan repurchase? Hmmm... kayaknya enggak dulu. Pertama aku masih belum yakin online store mana yang terpercaya untuk beli The Ordinary dengan harga bersaing. Lalu sepertinya aku lebih cocok sama kandungan vitamin c daripada niacinamide kalau untuk serum yang mencerahkan. Selain itu aku kurang suka sama hasil akhirnya yang matte. Aku lebih seneng sama yang moist dan glowing.

Yap sebagian besar opini pribadi sih, aku kurang ngerasa cocok aja sama beberapa aspeknya produk  The Ordinary Niacinamide + Zinc ini.

Anyway semoga review ini bisa membantu kamu dalam menentukan pilihan. Sampai jumpa di review lainnya!

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Sony lens 35mm F1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Happy Saturday!
Siapa nih yang udah nonton drama korea Reply 1988? Kalau belum nggak rugi baca review kali ini. Karena aku jamin semua orang akan suka dengan drama yang satu ini. Kemarin aku sempat posting di Twitter dan Instagram Story, selalu dapet respon yang positif. Ada 8 orang yang bilang kalau mereka juga suka banget sama Reply 1988 dan sudah nonton berulang kali.



Tak kenal maka tak sayang, jadi aku kasih sinopsis sedikit tentang drama ini ya:

SINOPSIS
Ceritanya itu tentang kehidupan sehari-hari 5 keluarga dalam satu gang komplek, namanya tempatnya itu "Ssangmundong". Jadi 5 keluarga yang bertetangga itu deket banget satu sama lain. Ibu-ibunya deket, bapak-bapaknya juga sering ngumpul, apalagi anak-anak mudanya selalu main bareng. Nah si Reply 1988 ini ceritain interaksi 5 keluarga itu, dari mulai anak-anaknya masih kelas 2 SMA, sampai lulus kuliah dan kerja. 5 keluarga itu juga punya latar belakang yang beda-beda, ada yang keluarganya sederhana, berkecukupan, ada juga yang duda dan janda, ada juga yang anaknya putus sekolah. Inti ceritanya 5 keluarga ini saling support satu sama lain. Kalau satu tetangganya lagi ada perayaan apa, pasti yang lain ikut ngumpul ngerayain juga, kalau satu tetangganya lagi berduka, yang lain juga ikut bantu. Gitu sih.

Tapi bukan cuma cerita secara garis besar aja. Masing-masing keluarga juga punya cerita sendiri. Kadang diangkat cerita gimana sih sebenernya jadi seorang ibu rumah tangga, yang harus pinter-pinter ngatur uang, yang punya harapan anaknya bisa masuk universitas dll. Di drama ini juga ada cerita romance-nya kok.. Tapi ya itu cerita cinta-cintaan anak SMA gitu.. Yang kadang malah bikin ngakak..



Oh iya karena judulnya aja Reply 1988 yang pasti latar di drama korea ini emang super jadul banget dibuat mirip seperti tahun 1988. Katanya drama ini menghabiskan banyak dana lho karena mereka berusaha banget ngebuat semuanya seperti ada di tahun 1988. Dari gaya rumahnya, pakaiannya, alat transportasinya dll. Pas nonton juga emang terasa banget sih. Banyak orang yang nggak gitu tertarik nonton Reply 1988 karena setting-nya yang jadul ini. Tapi percayalah, walaupun setting-nya ngambil tahun 1988, tapi jalan ceritanya masih relate banget sama kehidupan tahun 2018.

Akupun nggak paham sebenernya kenapa judulnya Reply 1988. Kalau tahun 1988 itu karena Olympic 1988.. Tapi bagian "Reply"-nya tuh kenapa gitu. Kalau "Replay" mungkin masih aku mengerti. Yasudahlah, nggak penting juga sih judulnya. Judul hanyalah judul. :p

---

WHAT I LIKE ABOUT THIS DRAMA
- Tipikal drama keluarga, Reply 1988 ini juga bisa bikin hati kita hangat. Drama ini bikin kita nangis, tapi bukan nangis sedih, tapi nangis karena terharu.
- Cerita persahabatannya juga nggak kalah bikin haru... Squad goals banget.
- Banyak cheat sheet soal keluarga, seperti tentang menopause. Aku awalnya nggak tau kalau menopause sebegitu berpengaruhnya pada mental seorang wanita. Coba aku nonton drama ini lebih awal, aku jadi bisa lebih ngertiin mama aku pas masuk ke fase menopause.
- Karena ceritanya tentang 5 keluarga, jadi pemeran utamanya pun nggak cuma 1 atau 2 seperti drama lainnya. Semua punya peran penting dan ceritanya masing-masing. Semua orang yang ada di poster ini adalah pemeran utamanya. Sila hitung sendiri hehe..


- Walaupun pemeran utamanya sebanyak itu, tapi anehnya aku nggak punya favorit. Aku suka semua karakter di drama ini beserta keunikannya masing-masing.
- Chemistry antar pemainnya. Bagus banget. Chemistry-nya bisa disetarain sama keluarga cemara dan si Doel kalau versi Indonesia-nya. Beneran kayak keluarga asli.
- Nostalgia dengan era 1988: walkman, compact disc, telepon rumah, pager, lagu-lagu jadul, mainan orang-orangan dll.
- No social media. No smartphone.
- Nggak ada hedonisme di drama ini. Yang penting kita hidup rukun, menjalankan peran sesuai umur dan sehat, semuanya udah cukup. Bukan berarti karakternya nggak punya mimpi yah.. Mereka punya, tapi nggak lantas jadi stress kalau keinginan mereka belum tercapai. Dijalanin aja.
- Ceritanya lucu dan menghibur! Kelakuannya lucu-lucu. Bikin kita mesem-mesem karena merasa relate dengan jalan ceritanya.





WHAT I DON'T LIKE ABOUT THIS DRAMA
- Jujur nih episodenya banyak banget wkwk... terus setiap episode durasinya 1.5-2 jam. Mata rada capek, tapi semuanya terbayarkan sih dengan jalan ceritanya yang bagus.

---

Oia drama Reply ini kan banyak serinya, ada Reply 1988, Reply 1994 dan Reply 1997. Semuanya punya rating yang tinggi, tapi katanya yang ceritanya tentang keluarga cuma Reply 1988 ini. Dan beberapa juga berpendapat Reply 1988 ini yang paling bagus.

FACTS ABOUT REPLY 1988
- Nama tempat "Ssangmundong" itu cuma buatan untuk drama ini. Setelah kelar shooting, area ini dibongkar.
- Ada yang cinlok di drama ini wkwkwk... Tebak siapaa?
- Karakter Sun Woo dan Bo Ra sebelum main bareng di Reply 1988 ternyata adalah teman dekat di kehidupan nyata.
- Ada beberapa pemain di Reply 1994 yang jadi cameo di drama ini.
- Drama ini menghabiskan banyak banget biaya karena harus bikin setting-an yang menyerupai tahun 1988.
- Karakter Jung Hwan dan Dong Ryong aslinya udah umur 30-an pas main drama ini... Harus akting jadi anak SMA umur 18 tahun wkwkwk...
- Ada yang lebih parah, karakter No Eul, aslinya umur 31 tapi di drama jadi umur 17 tahun wkwkwk...



Walaupun suka banget sama drama ini, tapi kayaknya aku mikir dulu kalau mau nonton ulang.. Apalagi semua episode-nya. Karena itu durasinya lama bangettt... Aku paling kalau kangen liat-liat cuplikannya aja di Youtube atau Instagram.. Hehe..

One of the best drama i've ever watched.

Sampai jumpa di drama review selanjutnya!

***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Review Buku Self Acceptance by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
    Awalnya aku ingin membuka artikel ini dengan menceritakan opiniku tentang self acceptance . Namun aku batalkan karena terlalu kompleks....
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Review 3 Pulpen Best Seller asal Jepang (MUJI, Sarasa, Kokoro)
    Saat menghadiri acara Facebook di tahun lalu, aku mendapat beberapa perangkat alat tulis untuk mencatat materi acara tersebut. Salah satunya...
  • Tokopedia Haul: Sendok Kayu ala Korea
    Akhirnya aku punya sendok estetik seperti di vlog Korea! Yay ! Hehehe . Semoga artikel ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari-c...
  • Foto Before After 28 Hari Pakai SK-II FTE, Apa Perubahan yang Aku Rasain?
    Cukup panjang perjalanan untuk membuat artikel ini. Namun, karena faktor penasaran akhirnya aku coba juga. Bagi para penyuka skincare pasti ...
  • Review Burger King Plant Based Whopper, Yay or Nay? - Vegie Festive
    Aku mau membuat segment baru untuk blog ini, yaitu Vegie Festive! Aku berencana untuk review satu menu vegetarian setiap bulannya. Yes, samp...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ▼  2018 (54)
    • ▼  Desember 2018 (2)
      • Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%
      • Korean Drama Review: Reply 1988
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates