Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.

Happy Saturday!

Kayaknya bisa ngepost blog secara rutin cuma impian.... udah niat nulis tentang postingan ini hari Rabu kemarin, eh apa daya suasana rumah yang ramenya ngalahin day care gegara ada keponakan 4 orang lagi ngumpul di rumah, bikin nggak fokus buat nulis. Gimana kalo punya anak ya hmmmmm....

Anyway, dulu aku sama sekali nggak kepikiran pengen punya ring light, karena emang nggak kepikiran juga untuk bikin-bikin video gitu.  Maklum anaknya nggak pinter cuap-cuap, sis. Kalau foto pun enakan pakai sinar matahari. Tapi berhubung sekarang media untuk upload video singkat makin banyak, yang mana di video itu nggak mengharuskan kita untuk ngomong, jadi sekarang aku terbawa tren upload video juga hehe. Yah, iseng-iseng aja sih.. Karena ternyata enak juga nge-review via video karena bisa jelas nunjukin prosesnya terutama kalau review tekstur makeup.

Tapi yah, namanya juga newbie nih, peralatan bikin video juga masih seadanya aja.. Pengennya sih punya studio pakai lampu lengkap kanan kiri depan belakang gitu yak, tapi berhubung budget masih terbatas jadi manfaatin aja yang ada. Nah, sekarang aku mau sharing tips bikin video on budget ala aku. 

---

BACKGROUND
Sekarang aku cuma pakai tembok kamar aja. Kebetulan tembok kamar aku warnanya beige gitu jadi menurutku masih proper buat jadi background yang kesannya minimalis. Aku pilih bagian tembok yang masih mulus dan bersih serta nggak ada coretan yang mencolok banget. So far cara ini bener-bener nggak membebani apapun ke aku.



LIGHTING
Nah ini nih.... berhubung aku belum ada budget untuk beli ring light professional, jadi aku akalin dengan gabungin 2 komponen berikut:

1. Lampu Kamar
Aku udah pernah bilang di post ini kalau lampu kamar aku lumayan terang. Aku pakai watt 20an untuk kamar ukuran 3x2. Lampu ini ibarat fondasi awal dari lighting-nya. Nanti liat deh video di bawah kalau hasil videonya udah lumayan terang pakai lampu ini

2. Selfie Ring Light
Kebetulan selfie ring light aku ini gratisan jadi nggak tau harganya.. hhe. Tapi di online banyak sih yang jual selfie ring light sejenis. Lampu ini aku jepit di layar, karena kebetulan layar kamera aku bisa diputar ke atas. Tapi kalo kalo lagi rekam pakai hape, tinggal aku jepit ke hapenya. Gampang sih pakainya. Selfie ring light yang aku pakai bisa diatur tingkat kecerahannya sampai 3 jenis. Biasanya aku pakai tingkat ke 1. So far so good sih.. Paling yang aku nggak suka adalah dia nggak bisa di charge. Jadi harus pakai baterai AAA sekali buang. Baterainya juga nggak gitu awet, kalau sering dipakai, baterai AAA Alkaline gitu cuma awet 4-5 jam filming.


Nih aku kasih lihat efek lighting dari selfie ring light ini di video berikut:

A post shared by dilla (@dillafdiah) on Jun 30, 2018 at 6:08am PDT


CAMERA
Aku ngerti kalau kamera yang kita pakai bagus, pasti hasil video bakal lebih tajam. Tapi, bukan berarti pakai hape hasilnya juga jelek dan nggak layak tayang. Di video sebelumnya aku udah kasih contoh video yang di-shoot dengan kamera depan iphone. Lumayan kan? Untuk detil-detil warna masih cukup ketangkep lah walaupun nggak HD baget. Oh iya, untuk tripod, aku juga cuma pakai buku-buku yang aku tumpuk. Jarang pakai tripod khusus gitu. Pokoke hemad!



SOUND
Berhubung jenis video aku rata-rata nggak pakai ngomong, jadi aku belum perlu pakai mic. Palingan kalau harus voice over, aku rekam pakai aplikasi voice recorder di handphone aja. Sejauh ini sih nggak ada keluhan apa-apa. Contoh pas aku voice over pakai handphone bisa didengar di video berikut:




EDITOR
Aku editor juga masih pakai yang gratisan dan bawaan dari laptop. Waktu pakai laptop Windows aku edit pakai aplikasi Windows Movie Maker. Contoh videonya berikut:



Sekarang ketika lagi pakai Macbook, aku edit pakai iMovie. Contoh videonya berikut:

A post shared by dilla (@dillafdiah) on Jun 9, 2018 at 9:53pm PDT

Sebenernya pengen juga sih edit lucu-lucu gitu pakai editor yang canggih sekelas Final Cut Pro atau Adobe Premier. Tapi, belum ada gear yang mendukung jadi sementara pakai yang ada aja dulu :p. Hasilnya nggak jelek banget juga kan? Hehe.

---

That's it! Itu dia peralatan yang aku pakai ketika bikin video. Semuanya low cost dan manfaatin apa yang aku punya aja. Semoga bermanfaat yaa. Kamu punya tips ngakalin peralatan video dengan budget rendah? Share yuk!


Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Lens Sony 35mm f1.8
↪ iPhone 6
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
↪ iMovie


***

Meet me in social media :)

Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
3 komentar
lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

Happy Saturday!

Kalo kamu ngikutin instagram aku, mungkin familiar nih sama si LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation karena aku pernah share mini review-nya di insta story. Tapi kali ini aku mau kasih review yang lebih lengkap dan terperinci.


 DESCRIPTION 
LT Pro
Smooth Corrector Cream Foundation
Shade Yellow Orange
Price:
Rp104.000
Size:
15gr
Where to buy:
Aplikasi Shopee (cari di star seller dengan filter low prices :p)
Instagram:
https://www.instagram.com/ltpro_official/


First of all, aku tuh pertama kali tau LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation ini pas nikahan kakak aku yang kedua. MUA yang dandanin aku pakai produk ini dan hasilnya flawlessss banget. Pokoknya karena bagus aku masih inget deh sampe sekarang.

Karena teracuni itu akhirnya sekarang jadi pengen punya sendiri. Aku belinya di Shopee dengan harga Rp104.000. Mayan murce kalo kubilang. Lagian LT Pro ini kan versi professional dibanding La Tulipe yang biasa.
Rekomendasi aku, kamu bisa beli LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation ini di:
- Shopee (online)
- Toko Mahmud Bandung (offline)
Biasanya dia dijual di toko kosmetik tradisional semacam salon supplier gitu.

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

Ukurannya itu nggak gede secara isinya juga cuma 15gr (rata-rata foundation isinya 30gr). Terus kemasanya itu terbuat dari plastik akrilik gitu dan ada stoppernya jadi travel friendly banget. Pas mudik kemarin aku juga bawa foundation ini :D. Di kemasannya juga lengkap ada info warna, kode produksi dan expired-nya. Paling yang aku komplain itu nggak ada segel di kemasannya. Kalo ada segelnya berasa lebih terjamin fresh aja gitu.

---

LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation terdiri dari 3 warna; Plum Rose, Yellow Orange dan Chesnut. Kalau dari swatch, Plum Rose warnanya agak putih dengan warna dasar pink, Yellow Orange agak kuning medium sedangkan Chesnut agak medium to dark. That's why aku pilih warna Yellow Orange yang cocok untuk shade NC25. Warnanya nggak terlalu terang, tapi nggak kusem juga. 

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

Kalau menurut info yang tertera di kemasan, LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation punya klaim:
↪ Waterproof
↪ Menutup noda
↪ Hasilnya natural
↪ Satin finish
↪ Tahan lama

Teksturnya itu.... hmm... krim padet, macam cream concealer gitu tapi nggak kering banget. Masih enak buat dicolek.

Sayangnya nggak ada keterangan cara pakai cream foundation ini di kemasan, jadi aku coba-coba aja deh pake 3 cara; memakai flat top brush, memakai sponge bulat basah dan memakai sponge dari cushion foundation. Kurang lebih begini rangkumannya:

1. Aplikasi memakai flat top brush:
Hasilnya lebih kering (matte), dan lebih menutup. Karena teksturnya yang krim, jadi agak susah untuk dibaurkan.

2. Aplikasi memakai sponge bulat basah (fanbo beauty blender):
Hasilnya lebih dewy dan natural, daya tutupnya oke, cuma nggak senutup kalo pakai brush. Pokonya keliatan lebih nempel gitu.

3. Aplikasi dengan cushion foundation brush (air puff) kering:
Serettt pas aplikasiin. Hasilnya matte dengan sedikiiit satin. Pori-pori keliatan banget kalau aplikasiin pakai tools ini. My least fave method untuk aplikasiin foundation jenis krim begini.

Untuk lebih jelasnya bisa diliat langsung di video ini yak:

A post shared by dilla (@dillafdiah) on Jun 23, 2018 at 5:04am PDT

Kurang lebih beberapa klaim dari LT Pro tentang cream foundation ini memang bener, bisa meratakan warna kulit dan menutup noda, hasilnya satin. Tapi kalau soal natural, enggak sih.. Kelihatan kalau aku lagi pakai foundation.

lt pro smooth corrector cream foundation yellow orange review

Nah, daya tahannya gimana nih? Di video sebelumnya juga udah aku kasih test daya tahan secara langsung. Kalau dijabarin, foundation ini bukan foundation paling awet yang pernah aku coba. Kalau soal daya tahan, aku pasti selalu bandingin sama foundation Estee Lauder Double Wear atau Revlon Colorstay. Nah, tadinya aku udah ngarep banget foundation ini bakal seawet mereka, tapi ternyata nggak selevel.

LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation ini setelah diaplikasikan, bukan tipe foundation yang akan kering dan nggak akan geser kalau diusap pakai tissue (diusap yak, bukan di tap tap). Masih ada transfer yang jumlahnya lumayan signifikan, tapi foundationnya nggak serta merta langsung ilang gitu di wajah. Oia, setiap test foundation ini, aku nggak pernah pakai primer atau bedak yah.. jadi base makeup-nya cuma si LT Pro Smooth Corrector Cream Foundation, 'tok! Paling dilanjutin sama full makeup macam eyeshadow, blush on dan bronzer.

kondisi foundation saat baru diaplikasikan

〰 Setelah 15 jam, kelihatan kalau foundation mulai sedikit menggumpal di beberapa area. Kalau di aku menggumpal di pipi bagian bawah. Gatau juga kenapa menggumpalnya di situ :'). Kalau dari jauh nggak begitu kentara, tapi kalau diperhatiin dari deket keliatan kalau foundationnya menggumpal.

setelah pemakaian 15 jam
creasing di bagian pipi bawah

〰 Foundation ini nggak cocok menahan minyak. Di kulitku yang kombinasi, 2 jam setelah pemakaian, wajahku udah mulai glowing minyakan. Lalu 20 jam kemudian minyaknya udah makin terakumulasi (lihat foto di bawah). Kurang lebih selama 20 jam itu aku bulak balik ruangan AC dan non AC. Ada saat di mana lingkungannya sejuk banget, ada juga saat panas banget sampai keringetan parah. Dan kurang lebih begini setelah 20 jam:

setelah 20 jam..... begini penampakannya

〰 Sampai 20 jam, itu foundation masih nempel dengan cukup baik. Lumayan luntur di hidung  dan dagu saking berminyaknya. Aku nggak blot atau basuh wajah sama sekali sih, jadi mungkin bakal luntur kalo kena air.

Kurang lebih, aku lumayan suka, tapi nggak terkesan banget sama foundation ini. Yah full coverage, hasilnya mayan halus kalau bener cara pakainya. Yang nggak aku suka adalah dia bikin wajahku jadi kilang minyak setelah beberapa jam. Jadi aku nggak akan pakai foundation ini lama-lama, sih. Mungkin mentok 5 jam aja dan nggak akan dipakai untuk aktivitas padat di udara panas.

Aku masih berburu foundation full coverage yang tahan lamanya selevel Estee Lauder Double Wear dan Revlon Colorstay sih.. Dari brand lokal ada nggak yah? Hmm.. Anyway hope this review helpful & see you on another review!


Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Lens Sony 35mm f1.8
↪ iPhone 6
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
↪ iMovie

***

Meet me in social media :)

Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar

Annyeong! Happy Wednesday.

I am super duper excited to write this post. Gimana enggak, semenjak punya si The Original BeautyBlender, aku pengen banget punya makeup sponge lain yang kualitasnya oke dengan harga terjangkau untuk dibandingin sama si The Original BeautyBlender. Tadinya udah galau pengen coba makeup sponge-nya Miniso, X-pert atau My Bud yang banyak di-rave, tapi belum jadi-jadi juga karena belum sreg banget. Lucky me dapet sponge-nya Fanbo Perfect Bounce Beauty Blender yang lagi ngehits itu dari Beautiesquad dan Fanbo! Horeee...

Tapi postingan ini nggak ada unsur sponsor sama sekali yak. Opini untuk The Original BeautyBlender ataupun Fanbo Perfect Bounce sama rata nggak ada yang memihak. Yah pokoknya baca aja yuks sampe abis.

Battle ini somehow ngingetin aku sama postingan lama waktu aku ngebandingin Shu Uemura sama ELF eyelash curler. Karena dua-duanya punya fans yang sama-sama banyak walaupun harganya beda jauh. Begitu juga sama si The Original BeautyBlender dan Fanbo Perfect Bounce ini.

Intro dulu, FYI saat ini aku punya 3 sponge. Unbranded sponge beli di Makeup Tool Shop, si Original Beauty Blender (dapet dari BeautyBlender, so mine with no doubt is real original), dan Fanbo Perfect Bounce. Dari ketiganya punya tingkat kekenyalan yang beda. Tapi, yang paling beda adalah Unbranded Sponge karena teksturnya keras dan nggak kenyal dan bentuknya juga kayak Candi Borobudur kalo kata Tasya Farasya. Beda banget sama The Original BeautyBlender dan Fanbo Perfect Bounce. Makanya sponge itu nggak aku masukkin ke dalam battle ini. Menurutku nggak apple to apple aja.

Oke, biar rapih kita bahas dari masing-masing aspek ya.

---


Klaim dari BeautyBlender
- Bentuk sponge mereka lebih bagus daripada sponge yang pipih gitu karena nggak meninggalkan bekas "potongan" dari permukaan datar (mudah-mudahan ngerti maksudnya hehe). 
- Super lembut.
- Aqua-Activated foam technology membuat sponge ini nggak menyerap banyak produk.
- Latex free
- Scent free
- Handcrafted

Klaim dari Fanbo
- Bentuk sponge yang seperti tetesan air punya kelebihan sendiri di setiap sisinya. Ujung lancip untuk sudut sempit, bagian samping untuk are pipi, bagian bawah untuk meratakan di akhir biar makin flawless dan menambah coverage.
- Latex free.
- Odor free.
- No loose particle.
- Non-allergenic.
- Anti-bacterial.

Oia baik BeautyBlender dan Fanbo punya cara pakai yang sama, lho:
Wet, squeeze, bounce. Jadi keduanya memang dipakai dalam keadaan lembap dengan gerakan tepuk, bukan diusap ke wajah.

---

Harga dan Ketersediaan
Ok, lanjut ke the most shocking part. BeautyBlender dijual dengan harga US$20 atau kalau di Sephora Indonesia itu Rp340.000. Sedangkan Fanbo, dijual dengan harga beragam dari Rp25.000-35.000. Beda banget kan. Harga Fanbo cuma 10% dari harga BeautyBlender.

Untuk ketersediannya sendiri, BeautyBlender bisa dibeli offline dan online dengan mudah via Sephora. Dia juga tersedia di Galleries Lafayette, atau department store besar gitu. Kalau Fanbo juga bisa dibeli offline ataupun online. Kalau online beli di Shopee, Tokopedia dan BliBli. Banyak kok yang jual, dari toko resmi Fanbo. Sedangkan offline-nya, kayaknya baru ada di toko kosmetik tradisional deh. Belum masuk drugstore seperti Guardian, Watson atau DanDan.

WINNER: jelas Fanbo

Kemasan
Fanbo dikemas pakai plastik mika, sedangkan BeautyBlender sepertinya dikemas dengan plastik akrilik gitu deh. Nggak yakin juga sih yang BeautyBlender hehe soalnya punyaku nggak ada kemasan aslinya (maklum gratisan).

WINNER: Fanbo & BeautyBlender (seri)

Warna
Dari segi warna, BeautyBlender belakangan ini merilis banyak banget varian warna untuk koleksi mereka. Ada warna pink, pink muda, biru sapphire, putih, hijau toska, hitam dan lainnya. Sedangkan Fanbo karena baru dirilis, jadi baru ada satu warna aja pink fuchsia.

WINNER: BeautyBlender

Bentuk & Ukuran
Nah ini nih yang dari tadi udah gatel pengen aku bahas. Pas awal ngeliat, mata awam aku nangkepnya "oh, dua-duanya sama bentuknya tear drop". Tapi setelah baca-baca klaim dari BeautyBlender dan Fanbo, aku baru sadar kalau bentuk mereka tuh sebenernya nggak 100% mirip!
Jadi ukuran si BeautyBlender ini bisa dilihat di foto baik pas kering ataupun basah memang lebih kecil dan ramping. Kalau Fanbo bentuknya lebih gendut dan "remes-able" gitu...


Menurutku BeautyBlender punya alasan sendiri bikin bentuknya lebih ramping, mengingat klaim mereka tentang bentuk permukaan sponge mereka yang 360 derajat menghasilkan tampilan yang lebih flawless dibanding kalau pakai sponge dengan permukaan datar. Bentuknya memang lebih bulat gitu sih bawahnya.

Sedangkan Fanbo memilih model agak chubby juga punya alasan tersendiri bahwa permukaan datar di bagian bawahnya bisa dipakai untuk blending dan ngasih extra coverage.


Dua-duanya punya plus minus buat aku. Kalau pakai Fanbo, blending jadi lebih cepet karena permukaannya besar. Hasilnya juga tetep oke nggak ada harsh line. Tapi, karena chubby, jadi sudut-sudut yang sempit kayak sela-sela cuping hidung dan bawah mata tuh agak sulit dijangkau, walaupun udah pakai bagian lancip si sponge-nya ini. 

Sedangkan BeautyBlender karena bentuknya lebih ramping, lebih enak buat menjangkau seluruh bagian wajah hingga bagian tersempit sekalipun. Terus dia kalo dicubit, bisa jadi pipih gitu enak buat blending di sela-sela hidung. Aku secara personal suka sama bentuknya si BeautyBlender yang ramping ini.

WINNER: BeautyBlender



Tekstur
Aku nggak tau apakah dari foto di atas kalian bisa lihat kalau BeautyBlender punya pori-pori lebih besar dibanding Fanbo. Kalau Fanbo agak nggak rata gitu, ada yang besar ada juga yang rapat. Nggak heran kalau pas dicubit, Fanbo rasanya lebih kenyal dibanding BeautyBlender, karena si Fanbo teksturnya lebih padat. Terus kalau didengerin suaranya pas dipencet, BeautyBlender agak renyah seperti banyak udara yang tersimpan di dalamnya gitu, lho. Kalau Fanbo nggak terlalu.

Dari segi permukaan, bisa banget dirasain kalau Fanbo teksturnya lebih halus dibandingkan BeautyBlender.

Kalau aku secara personal, suka dengan tekstur BeautyBlender yang nggak terlalu kenyal. Karena semakin kenyal, sponge akan semakin keras dan susah dicubit. Walaupun Fanbo ini masuk golongan empuk, tapi kalau dibandingin sama BeautyBlender, masih empukan BeautyBlender hehe. Karena kalau susah dicubit, nanti dia bakal lebih susah menjangkau daerah-daerah sempit.

WINNER: BeautyBlender

Performa
Almost done! Ini salah satu bagian paling krusial di review kali ini. Walaupun dari segi klaim lebih canggih, harganya lebih mahal, tapi kalo performanya biasa aja, lah piye? Nah kebetulan nih kemarin aku bikin video di Instagram yang ngeliatin proses pemakaian kedua sponge ini di wajahku. Terus dibandingin side by side. Foundationnya aku pakai Estee Lauder Double Wear Foundation yang coverage-nya mantep dan rawan cakey. Kurleb begini hasilnya:


A post shared by dilla (@dillafdiah) on Jun 12, 2018 at 10:10pm PDT



Kalau yang aku rasain langsung yah, hasil kedua sponge ini hampir nggak ada bedanya. Dua-duanya flawless banget dan natural. Coverage-nya juga menurutku mirip. Kemarin sih aku belum nemuin bedanya.

Cuma ya itu bisa kelihatan kalau di bagian sela hidung belum ke-blend sempurna sama si Fanbo, karena ukurannya yang agak gendut.

Winner: BeautyBlender

Proses Pencucian
Last but not least, proses pencucian. Let me tell you, washing BeautyBlender is a real pain. Buset susye banget... Kayaknya sabun sampai habis seperlima botol deh cuma buat nyuci si BeautyBlender ini. Udah gitu masih tetep ada sisa nodanya lagi hiksss. Padahal abis pakai cepet-cepet langsung aku cuci. Kalau Fanbo masih mending, masih wajar lah. Kalau si BeautyBlender bener-bener deh abisin waktu dan air banget. Mungkin tergantung jenis foundation-nya juga kali ya, karena si Estee Lauder Double Wear ini memang tipenya kalau sudah kering susah dibersihin gitu. So you better prepare. Atau mungkin cobain pake sabun khusus dari merek BeautyBlender juga kali ya.

Kalau jamur, alhamdulillah baik Fanbo dan BeautyBlender belum ada yang berjamur sama sekali. Abis dicuci aku taruh aja di atas tumpukan tissue, terus diamkan sampai kering.

WINNER: Fanbo laaaaaah

---


FINAL THOUGHTS
Hmm.. Oke aku nggak memungkiri bahwa dari segi tekstur dan bentuk, BeautyBlender memang lebih juara dibanding Fanbo. Aku suka banget sama bentuknya yang ramping dan mudah dicubit jadi bisa menjangkau seluruh area wajah (apalagi kalo wajahnya kecil kayak aku kan? wkwkw ngarep). Hasilnya juga memang flawless. Tapi aku nggak suka sama harganya dan nyucinya yang susah.

Lain hal dengan Fanbo, coba aja bentuknya dibuat lebih ramping, pasti makin kece. Walaupun teksturnya lebih kenyal, tapi Fanbo juga tergolong cucmey buat blending base makeup. Hasilnya juga flawless, harganya murah dan gampang dicuci.

Walaupun dari segi poin masih kalah dari The Original BeautyBlender, Fanbo Perfect Bounce ini tetep rekomended untuk dicoba! Aku juga personally, mikir 50x sebelum repurchase The Original BeautyBlender mengingat harganya yang mihil dan sponge ini masa pakainya cuma 3 bulan aja. Mungkin suatu hari, saat lagi khilaf, atau ada acara spesial, aku akan repurchase The Original Beauty Blender ini. Mungkin...

Jadi sementara waktu, biarlah aku nikmati Fanbo Perfect Bounce. Apalagi dukung produk lokal, kan :D.

Semoga review ini bermanfaat & see you on my next post!!

Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Lens Sony 35mm f1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6

***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
4 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Review Buku Self Acceptance by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
    Awalnya aku ingin membuka artikel ini dengan menceritakan opiniku tentang self acceptance . Namun aku batalkan karena terlalu kompleks....
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Review 3 Pulpen Best Seller asal Jepang (MUJI, Sarasa, Kokoro)
    Saat menghadiri acara Facebook di tahun lalu, aku mendapat beberapa perangkat alat tulis untuk mencatat materi acara tersebut. Salah satunya...
  • Foto Before After 28 Hari Pakai SK-II FTE, Apa Perubahan yang Aku Rasain?
    Cukup panjang perjalanan untuk membuat artikel ini. Namun, karena faktor penasaran akhirnya aku coba juga. Bagi para penyuka skincare pasti ...
  • Tokopedia Haul: Sendok Kayu ala Korea
    Akhirnya aku punya sendok estetik seperti di vlog Korea! Yay ! Hehehe . Semoga artikel ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari-c...
  • Review Burger King Plant Based Whopper, Yay or Nay? - Vegie Festive
    Aku mau membuat segment baru untuk blog ini, yaitu Vegie Festive! Aku berencana untuk review satu menu vegetarian setiap bulannya. Yes, samp...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ▼  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ▼  Juni 2018 (3)
      • Tips Bikin Video Budget Rendah
      • Review 20 Jam LT Pro Smooth Corrector Cream Founda...
      • Fanbo Perfect Bounce vs Original Beauty Blender
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates