Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Annyeong happy Wednesday!

Udah tau belum kalau brand The Ordinary nggak jadi tutup? Wkwk jadi masih bisa lah ya aku bikin reviewnya. Kan nggak jadi tutup. Aku belakangan lagi pakai serum The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%. Hadeh namanya panjang banget. Aku teracuni cobain produknya The Ordinary gara-gara produknya lagi hits banget di media sosial terutama setelah mereka rilis Buffet Serum ya. Aku jujur bingung sama varian The Ordinary saking banyaknya pilihan. Tapi akhirnya memutuskan coba yang Niacinamide 10% + Zinc 1% karena kalau pakai masker yang ada kandungan niacinamide langsung terasa efek brightening-nya. Jadi sepertinya kulit aku cocok sama produk dengan kandungan ini.

Fungsi dan Komposisi
Produk-produknya The Ordinary kan terkenal sama konsepnya yang simpel yah. Nah The Ordinary Niacinamide + Zinc ini juga termasuk salah satunya. Komposisinya cuma ada 11 bahan. Dan di urutan awal itu water, niacinamide, pentylene glycol (yang berfungsi sebagai pelarut dan pengawet) dan zinc pca. Di kemasan juga dijelasin kalau niacinamide nya itu pure niacinamide dengan konsentrasi 10% dan zinc konsentrasi 1%. Lalu dia tanpa pewangi. Komposisi lengkapnya di foto bawah ini yaa:

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Untuk fungsinya juga nggak banyak. Kalau di kemasan cuma ditulis:
“High strength vitamin and mineral blemish formula”
Kayaknya memang varian ini ditujukan untuk kulit berjerawat yak. Kalau searching di google, kandungan zinc itu bisa meredakan jerawat dan niacinamide untuk mencerahkan bekasnya.

Harga dan Ketersediaan
Nah ini.. aku galau banget nyari toko online yang jual The Ordinary asli, dengan harga terjangkau.. wkwk.. Tapi pada akhirnya aku beli di Shopee 3CE_Jakarta karena lihat-lihat reviewnya dia jual barang asli dan harganya juga bersaing. Tapi karena aku baru pertama coba jadi allahualam ini beneran asli apa enggak wkwkwk... Dari kemasan pun nggak ada cara ngebedain asli apa enggak. Oia aku beli seharga Rp119.000

Kemasan
Ini juga aku kurang suka. Kemasan kardus ataupun botol nggak ada yang disegel sama sekali. Jujur aku heran. Kan kita jadi gatau ya apakah botol itu pernah dibuka apa belum. Padahal di kardus ada info PAO (period after opening) 12 bulan. Jadi produk ini hanya bisa digunakan 12 bulan setelah kemasan dibuka. Tapi kita sendiri nggak tau apakah sebelum ada di tangan kita kemasannya udah pernah dibuka atau belum. Jadi dari kemasan menurutku nggak banget. Maap ya The Ordinary. Semoga next time bisa di-improve. Atau apakah hal ini terjadi di produk The Ordinary punyaku aja yang nggak ada segelnya?
Anyway, maapkan tante-tante yang bawel banget soal segel ini. Untuk botolya sendiri dari kaca cukup tebal berwarna abu-abu  dengan tekstur doff. Kemasannya disertai pipet yang bekerja dengan lancar tanpa kendala.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Cara Pemakaian
Menurut kemasan, cara pakainya adalah diaplikasikan ke wajah pagi dan malam sebelum memakai produk lain dengan tekstur yang lebih krimi dan padat.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Wangi
Produk ini fragrance free jadi tidak ada wanginya sama sekali.

Tekstur
Tipikal serum yang nggak kental, tapi nggak super cair juga. Haha susah banget ini jelasinnya. Coba lihat fotonya di bawah aja yaa.. Dia mudah banget kok diratain di wajah. Banyak yang komplain soal “balling up”  dengan produk ini. Tapi aku sendiri nggak pernah ngerasain “balling up” gitu sih.

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Performa
Aku pakai serum ini 5-6 tetes setiap pagi dan malam. Diratakan ke seluruh wajah dan leher. Mungkin ada yang merasa aku pakai 5-6 tetes kebanyakan, tapi kalau nggak pakai segitu menurutku kurang melembapkan. Terlebih serum ini setelah diratakan akan membuat wajah terlihat matte. Jadi makin nggak berasa lembapnya.

Tapi kadang aku sebelum pakai The Ordinary Niacinamide + Zinc ini, aku pakai Avene Thermal Water sebagai toner dengan cara ditepuk-tepuk. Lalu setelah pakai The Ordinary aku timpa lagi pakai Laneige Water Sleeping Mask. Jadi kulitnya lebih lembap.

Cuma aku ngetes juga sih gimana kalau The Ordinary Niacinamide + Zinc ini dipakai sendirian. Kebetulan aku kemarin lagi ada jerawat menstruasi yang jadi percobaan apakah produk ini ampuh meredakan jerawat, ini dia fotonya:

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Rangkuman percobaan:
Aku pakai 3 hari 5-6 tetes di seluruh wajah. Hasilnya jerawat kecil aku memang lebih kalem sih. Terus nggak ada bekas hitamnya juga. Jadi aku simpulkan ini lumayan efek untuk jenis jerawat kecil.

Lalu untuk kandungan niacinamide-nya apakah beneran memudarkan bekas jerawat, aku bilang lumayan ampuh. Kemarin aku ada bekas jerawat warna coklat muda gitu di sisi kiri mulut. Dan sekarang udah hampir nggak keliatan bekas jerawatnya.

Tapi efek mencerahkan di seluruh wajah aku kurang notice. Nggak begitu kentara perubahannya. Kayaknya skintone aku masih segini-gini aja.. hehe.

Nah, apakah aku akan repurchase? Hmmm... kayaknya enggak dulu. Pertama aku masih belum yakin online store mana yang terpercaya untuk beli The Ordinary dengan harga bersaing. Lalu sepertinya aku lebih cocok sama kandungan vitamin c daripada niacinamide kalau untuk serum yang mencerahkan. Selain itu aku kurang suka sama hasil akhirnya yang matte. Aku lebih seneng sama yang moist dan glowing.

Yap sebagian besar opini pribadi sih, aku kurang ngerasa cocok aja sama beberapa aspeknya produk  The Ordinary Niacinamide + Zinc ini.

Anyway semoga review ini bisa membantu kamu dalam menentukan pilihan. Sampai jumpa di review lainnya!

Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%

Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Sony lens 35mm F1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
Happy Saturday!
Siapa nih yang udah nonton drama korea Reply 1988? Kalau belum nggak rugi baca review kali ini. Karena aku jamin semua orang akan suka dengan drama yang satu ini. Kemarin aku sempat posting di Twitter dan Instagram Story, selalu dapet respon yang positif. Ada 8 orang yang bilang kalau mereka juga suka banget sama Reply 1988 dan sudah nonton berulang kali.



Tak kenal maka tak sayang, jadi aku kasih sinopsis sedikit tentang drama ini ya:

SINOPSIS
Ceritanya itu tentang kehidupan sehari-hari 5 keluarga dalam satu gang komplek, namanya tempatnya itu "Ssangmundong". Jadi 5 keluarga yang bertetangga itu deket banget satu sama lain. Ibu-ibunya deket, bapak-bapaknya juga sering ngumpul, apalagi anak-anak mudanya selalu main bareng. Nah si Reply 1988 ini ceritain interaksi 5 keluarga itu, dari mulai anak-anaknya masih kelas 2 SMA, sampai lulus kuliah dan kerja. 5 keluarga itu juga punya latar belakang yang beda-beda, ada yang keluarganya sederhana, berkecukupan, ada juga yang duda dan janda, ada juga yang anaknya putus sekolah. Inti ceritanya 5 keluarga ini saling support satu sama lain. Kalau satu tetangganya lagi ada perayaan apa, pasti yang lain ikut ngumpul ngerayain juga, kalau satu tetangganya lagi berduka, yang lain juga ikut bantu. Gitu sih.

Tapi bukan cuma cerita secara garis besar aja. Masing-masing keluarga juga punya cerita sendiri. Kadang diangkat cerita gimana sih sebenernya jadi seorang ibu rumah tangga, yang harus pinter-pinter ngatur uang, yang punya harapan anaknya bisa masuk universitas dll. Di drama ini juga ada cerita romance-nya kok.. Tapi ya itu cerita cinta-cintaan anak SMA gitu.. Yang kadang malah bikin ngakak..



Oh iya karena judulnya aja Reply 1988 yang pasti latar di drama korea ini emang super jadul banget dibuat mirip seperti tahun 1988. Katanya drama ini menghabiskan banyak dana lho karena mereka berusaha banget ngebuat semuanya seperti ada di tahun 1988. Dari gaya rumahnya, pakaiannya, alat transportasinya dll. Pas nonton juga emang terasa banget sih. Banyak orang yang nggak gitu tertarik nonton Reply 1988 karena setting-nya yang jadul ini. Tapi percayalah, walaupun setting-nya ngambil tahun 1988, tapi jalan ceritanya masih relate banget sama kehidupan tahun 2018.

Akupun nggak paham sebenernya kenapa judulnya Reply 1988. Kalau tahun 1988 itu karena Olympic 1988.. Tapi bagian "Reply"-nya tuh kenapa gitu. Kalau "Replay" mungkin masih aku mengerti. Yasudahlah, nggak penting juga sih judulnya. Judul hanyalah judul. :p

---

WHAT I LIKE ABOUT THIS DRAMA
- Tipikal drama keluarga, Reply 1988 ini juga bisa bikin hati kita hangat. Drama ini bikin kita nangis, tapi bukan nangis sedih, tapi nangis karena terharu.
- Cerita persahabatannya juga nggak kalah bikin haru... Squad goals banget.
- Banyak cheat sheet soal keluarga, seperti tentang menopause. Aku awalnya nggak tau kalau menopause sebegitu berpengaruhnya pada mental seorang wanita. Coba aku nonton drama ini lebih awal, aku jadi bisa lebih ngertiin mama aku pas masuk ke fase menopause.
- Karena ceritanya tentang 5 keluarga, jadi pemeran utamanya pun nggak cuma 1 atau 2 seperti drama lainnya. Semua punya peran penting dan ceritanya masing-masing. Semua orang yang ada di poster ini adalah pemeran utamanya. Sila hitung sendiri hehe..


- Walaupun pemeran utamanya sebanyak itu, tapi anehnya aku nggak punya favorit. Aku suka semua karakter di drama ini beserta keunikannya masing-masing.
- Chemistry antar pemainnya. Bagus banget. Chemistry-nya bisa disetarain sama keluarga cemara dan si Doel kalau versi Indonesia-nya. Beneran kayak keluarga asli.
- Nostalgia dengan era 1988: walkman, compact disc, telepon rumah, pager, lagu-lagu jadul, mainan orang-orangan dll.
- No social media. No smartphone.
- Nggak ada hedonisme di drama ini. Yang penting kita hidup rukun, menjalankan peran sesuai umur dan sehat, semuanya udah cukup. Bukan berarti karakternya nggak punya mimpi yah.. Mereka punya, tapi nggak lantas jadi stress kalau keinginan mereka belum tercapai. Dijalanin aja.
- Ceritanya lucu dan menghibur! Kelakuannya lucu-lucu. Bikin kita mesem-mesem karena merasa relate dengan jalan ceritanya.





WHAT I DON'T LIKE ABOUT THIS DRAMA
- Jujur nih episodenya banyak banget wkwk... terus setiap episode durasinya 1.5-2 jam. Mata rada capek, tapi semuanya terbayarkan sih dengan jalan ceritanya yang bagus.

---

Oia drama Reply ini kan banyak serinya, ada Reply 1988, Reply 1994 dan Reply 1997. Semuanya punya rating yang tinggi, tapi katanya yang ceritanya tentang keluarga cuma Reply 1988 ini. Dan beberapa juga berpendapat Reply 1988 ini yang paling bagus.

FACTS ABOUT REPLY 1988
- Nama tempat "Ssangmundong" itu cuma buatan untuk drama ini. Setelah kelar shooting, area ini dibongkar.
- Ada yang cinlok di drama ini wkwkwk... Tebak siapaa?
- Karakter Sun Woo dan Bo Ra sebelum main bareng di Reply 1988 ternyata adalah teman dekat di kehidupan nyata.
- Ada beberapa pemain di Reply 1994 yang jadi cameo di drama ini.
- Drama ini menghabiskan banyak banget biaya karena harus bikin setting-an yang menyerupai tahun 1988.
- Karakter Jung Hwan dan Dong Ryong aslinya udah umur 30-an pas main drama ini... Harus akting jadi anak SMA umur 18 tahun wkwkwk...
- Ada yang lebih parah, karakter No Eul, aslinya umur 31 tapi di drama jadi umur 17 tahun wkwkwk...



Walaupun suka banget sama drama ini, tapi kayaknya aku mikir dulu kalau mau nonton ulang.. Apalagi semua episode-nya. Karena itu durasinya lama bangettt... Aku paling kalau kangen liat-liat cuplikannya aja di Youtube atau Instagram.. Hehe..

One of the best drama i've ever watched.

Sampai jumpa di drama review selanjutnya!

***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Happy Tuesday!
Udah maskeran belum? Kalau belum maskeran yuuukk.. Aku belakangan lagi rajin maskeran pakai Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask ini. Kalau kemarin aku reviewnya sheet mask yang fungsinya melembapkan, sekarang lebih ke masker untuk detox.

Brand Lacoco masuk sebagai brand lokal yang tergolong baru dan merupakan salah satu sister brand-nya Avoskin. Didirikannya tahun 2017, konsepnya itu lebih ke produk dengan bahan alami. Produknya juga menggunakan bahan yang telah tersertifikasi organik dan terdaftar cruelty free oleh PETA.

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Setelah kenal sedikit-sedikit tentang brand ini, menurut aku produknya itu kekinian banget, ngikutin tren yang ada. Seperti Charcoal Mask & Aloe Vera ini kan lagi populer banget di Korea, terus mereka juga punya Watermelon Glow Mask yang juga kandungan watermelon ini lagi populer dipakai di skincare luar negeri. Jadi menurut aku brand ini up to date dengan perkembangan skincare di luar negeri dan diterapkan ke produk lokal.

Yaudah segitu aja perkenalan brand-nya yaa.. Yuk langsung bahas detil Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask-nya.

---

Fungsi dan Komposisi
Kalau dari informasi di kardus, masker ini fungsi utamanya:
- Membersihkan kulit dan pori
- Menyerap minyak berlebih tanpa membuat kulit terasa kering
- Mengangkat sel kulit mati
- Membuat kulit cerah, halus dan lembut

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Komposisinya arang bambu, kaktus, lumpur pulau jeju dan butiran scrub aprikot. Oh iya ada beberapa bahan yang nggak dijelaskan di bagian deskripsi, tapi ada di list komposisi yaitu teh hijau dan buah tanaman kaktus.
Jadi untuk komposisi lengkapnya bisa dilihat di foto bawah berikut yaa.

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Harga dan Ketersediaan
Harga: Rp150.000 di Shopee
Sebenernya harganya bervariasi nih di Shopee. Aku belum tau ini bisa beli official di mana. Dan setau aku belum ada offline store-nya juga. Jadi produk ini sebenernya masih rada sulit untuk dicari.

Kemasan
Umm... kalau dari desainnya sih minimalis. Aku sih suka-suka aja. Biasa aja sih lebih tepatnya :p. Yang aku suka itu, di kardusnya disegel di kedua sisi. Jadi lebih aman pas beli produknya. Keliatan kalau segelnya udah pernah dibuka atau belum. Tapi kurang segel alumunium foil sih di botolnya. Selain biar lebih aman, sekaligus biar produknya nggak cepet kering juga sebelum dipakai.

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Tapi botolnya menurut aku udah oke, nggak susah buat ngeluarin produknya. Keterangan produknya juga lengkap ada expired date, daftar komposisi, cara pakai, fungsi produk dan lainnya.

Cara Pemakaian
Aplikasikan di kulit wajah dan leher kering, hindari daerah mata. Tunggu 10-15 menit hingga masker mengering dan berubah warna menjadi lebih terang. Bilas hingga bersih.

Wangi
Produk ini ada fragrance di daftar komposisinya. Jadi kalau kamu suka skincare yang fragrance free, wajib diperhatikan untuk hal ini. Wanginya itu lembut tapi agak aneh sih pas diaplikasikan ke wajah. Walaupun wanginya nggak terlalu mengganggu, tapi aku lebih prefer kalau nggak ada wanginya..

Tekstur
Mudaaaah banget untuk aplikasikan dengan jari tangan. Teksturnya itu nggak padat, tapi nggak encer juga. Pokoknya pas. Oh! Seperti pasta gigi! Iya bener... kayak pasta gigi gitu teksturnya. Seperti tertera di komposisi, dia ada butiran apricot scrub-nya. Nggak banyak, dan menurutku sih halus. Rada nggak berasa si butiran scrub-nya ini. Tapi take notice wajah aku biasa kena scrub yang super kasar seperti Skinfood Black Sugar Mask, jadi tipe-tipe scrub halus apricot scrub ini menurutku nggak berasa. Tapi mungkin untuk kamu yang biasa pakai scrub halus opininya bisa beda.

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Performa
Enaaaakkkk dingiiiin... Aku kaget pas pertama pakai masker ini. Dingin banget. Biasanya charcoal mask atau detox mask identik sama sensasi panas. Tapi masker ini enggak! Justru ada efek dinginnya karena bahan Menthyl Lactate di dalamnya. Aku nggak tau apakah kandungan ini bahaya untuk kulit sensitif atau enggak. Tapi yang pasti di aku nggak bikin iritasi justru menambah kenikmatan memakai masker ini apalagi kalau dipakai siang-siang pas udara lagi panas-panasnya aduh enak bangeeet. Terus sensasi dinginnya juga tetap ada walaupun maskernya udah dibilas.

Hahaha, tapi performa masker ini nggak sebatas di rasa ademnya aja kok. Jadi aku kan udah beberapa kali pakai masker ini. Sebelum pakai masker, aku selalu scrub wajahku dengan Skinfood Strawberry Sugar Mask.

Eksperimen 1. Aku pakai masker ini selama 15 menit, lalu aku bilas. Hasilnya wajahku keset banget tapi halusss... Aku suka banget. Setelahnya aku pakai Laneige Sleeping Mask supaya kelembapan wajahku terjaga. Dan aku sukaaaa banget sama cara ini.

Eksperimen 2. Aku pakai masker ini sekitar 30 menit hehe kelupaan bilas karena sambil kerja. Hasilnya aku kurang suka, karena nggak sehalus kalau pakai cuma 15 menit.

Jadi aku simpulkan pakailah masker sesuai anjuran pemakaian.. hehe. :p

Oh iya aku belum bandingin klaim produk sama hasilnya pas aku pakai ya.. Jadi:
- Membersihkan kulit dan pori = YES
- Menyerap minyak berlebih tanpa membuat kulit terasa kering = YES, cuma sedikit keset aja
- Mengangkat sel kulit mati = NGGAK MERASAKAN EFEK INI
- Membuat kulit cerah, halus dan lembut = YESSSS.. ada efek cerahnya.. dan bikin kulit haluss

Oh iya aku juga pernah pakai DIY charcoal & clay mask bubuk gitu hasil workshop. Efeknya mirip-mirip sama masker ini. Kelihatan efek instant.. beda ketika aku pakai Innisfree Clay Mask itu nggak ada efeknya sama sekali.. hehe.. Mungkin aku emang cocok sama masker berbahan utama charcoal kali ya.. nggak cuma clay.

That's it untuk review-nyaa.. Semoga membantu dan see you on my next post!

Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask

Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Sony lens 35mm F1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
10 komentar
Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

Happy Saturday!

Beberapa mungkin udah denger/lihat yah kalau di Miniso Indonesia sekarang udah ada koleksi beauty care-nya. Pas aku lihat di store Miniso di Jakarta, lumayan macem-macem jenisnya dari lipstick, bb cream, sampai skincare pun ada. Kayaknya emang di semua store Miniso ada kosmetiknya.. Kecuali di Miniso Kokas yaa... Soalnya di Kota Kasablanka emang gaada Miniso :p.

Dari segi harga lumayan affordable, dan katanya pun kualitasnya lumayan. Walaupun ada juga temen-temen yang nggak mau cobain karena masih ragu sama komposisi di dalamnya, dan juga takut kalo cocok sama produknya tiba-tiba barangnya nggak diproduksi lagi sama Miniso.. wkwk (soalnya produk Miniso biasanya seasonal nggak terus-terusan ada).

Tapi karena aku penggemar berat Miniso, aku cobain juga beberapa makeup dan skincare mereka :p, dan kali ini aku review makeup-nya dulu yaa. Aku cobain 2 produk dari koleksi Mini Poni.

Koleksi Mini Poni ini punya produk yang cukup lengkap, ada foundation sampai highlight & contour stick. Yang aku coba adalah loose powder dan lip cream mereka. Konsepnya sendiri katanya untuk perempuan muda yang percaya diri dan senang berpetualang~ Waaww...

Yuk langsung masuk ke review-nya!


---

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

Miniso Mini Poni Invisible Fix Loose Powder - 02 Nude
Price: Rp79.900 / 4gr

↪ Packaging Wise...
They sealed perfectly! Aku seneng banget sama segel di produknya. Waktu belum dibuka, kardusnya bener-bener dibungkus rapet pakai plastik. Terus puff-nya juga dibungkus secara terpisah pakai plastik lagi. Kedengerannya kayak nyampah banget ya, tapi seriusan aku merasa lebih aman kalau beli produk yang disegel rapet kayak gini. Udah pasti produk yang kita beli memang beneran masih baru.

Terus kalau kemasan produknya sendiri ukurannya juga kecil dan lebih ramping kalau dibandingin sama loose powder merek lain, salah satunya Make Over. Tau kan loose powder Make Over kemasannya lumayan geday. Nah kalau Miniso Mini Poni Invisible Fix Loose Powder lebih kecil. Pas traveling kemarin pun aku bawa karena kemasannya kecil.

Selain itu yang bikin dia travel friendly juga di dalam kemasan ada semacam "stopper" biar produknya nggak tumpah-tumpah walaupun posisinya nggak karuan di dalam tas. Tapi kekurangannya adalah karena ada stopper, kita nggak bisa taruh puff di dalam kemasan. Jadi puff-nya harus dibawa secara terpisah yang mana hal ini rada kurang higienis.

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ Varian Warna...
Loose powder ini ada 3 pilihan warna:
- 01 Ivory
- 02 Nude
- 03 Warm Nude

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ Claim...
- Formula ringan dan halus
- Mudah diratakan ke seluruh wajah
- Memberikan coverage dan natural gloss ke kulit
- Butiran yang halus dapat meratakan warna kulit
- Gunakan bersamaan dengan foundation untuk hasil maksimal
- Akan memberikan tampilan makeup yang halus

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ My Experience
Jujur nih aku excited banget nyobain produk ini karena konsepnya semacam setting powder gitu kan dan kalau lihat komposisinya isinya banyak banget smoothing ingredients kayak silica & mica. Tapiiiii, begitu coba produknya, jeng jeng kaget banget karena ada glitternya dan geday geday! Poin ini udah bikin aku kayak "okay.... aku mungkin nggak akan repurchase produk ini.

Kalau dari segi tekstur, kalau aku usap-usap di jari dia memang terasa halus banget dan licin. Ringan juga rasanya nggak bikin wajah kelihatan dempul. Kalau klaim memberikan coverage dan meratakan warna kulit, aku nggak terlalu ngelihat perubahan yang signifikan sih..

Dia cukup membuat pori-pori terlihat lebih halus, tapi nggak yang magic banget. Dan aku paham maksudnya dapat memberikan natural gloss ke kulit mungkin maksudnya efek dari glitter-nya ya? Menurutku glitternya terlalu gede untuk bikin wajah terlihat glossy/dewy. Dan ternyata glitternya lama-lama hilang setelah beberapa jam dipakai.

Produk ini bukan termasuk favoritku karena aku nggak suka sama glitter-nya >.< Oia produk ini nggak mengandung pewangi.


---

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

Miniso Super Silky Lip lacquer - 05 Nude Rose
Price: Rp79.900 / 3gr

↪ Packaging Wise...
Lagi-lagi, aku apresiasi karena segelnya rapet banget. Ada kardus dan plastik pembungkusnya. Lalu kemasannya juga kalau dipegang kokoh dan bagus. Ada aksen emboss juga yang bikin kemasannya tambah unik. Di bagian atas dan bawah kemasan ada nama shade-nya. Lalu aplikatornya panjang.

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ Varian Warna...
Ada 6 pilihan warna yang range-nya peach, nude dan mauve.

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ Claim...
1. Weightless feel on lips. Nourishing formula gives you a new and brilliant lip color.
2. Plunges the lips into a refreshing bath of softness and comfort.
3. Full coverage. Easily melts on your lips and lasts all day long.

Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip Lacquer

↪ My Experience
Aku juga excited banget nih sama produk yang satu ini. Pas dipakai, teksturnya agak cair. Full coverage, iya.. dia bisa menutup warna bibir dengan sempurna. Dan memang terasa melt pas dipakai karena cair itu. Rasanya juga ringan di bibir dan nggak bikin bibir terasa kering.

Tapi karena teksturnya yang cair, lip cream ini jadi rada susah dipakai, terutama di garis bibir. Harus hati-hati biar nggak berantakan. Lalu lip cream ini nggak akan kering, jadi masuknya ke liquid lipstick dan nggak transferproof. Kena apa sedikit langsung jeplak. Hasil akhirnya velvet matte. Bukan matte yang kering.

Warnanya nggak usah ditanya syantik banget! Warna favorit aku banget buat sehari-hari, rosy red (tapi nggak nude) dan bisa bikin wajahku kelihatan lebih cerah.

Repurchase? Enggak sih, soalnya aku lebih suka lip cream yang transferproof.

Ini hasilnya ketika aku pakai loose powder dan lip lacquer miniso.


---


Hahaha dari kedua produk di atas kayaknya nggak ada yang cocok yah sama aku. Dari segi harga, menurutku produk-produk makeup Miniso nggak murah banget juga sih, jadi mungkin next time aku lebih prefer beli produk mereka yang lain dan untuk makeup aku setia sama produk lokal aja.

Tapi aku masih punya 2 jenis produk beauty care dari Miniso yang mau di-review lagi nih, yaitu sheet mask & sunscreen-nya! Ditunggu review-nya yaa.

Semoga review-nya bermanfaat dan sampai jumpa di postingan selanjutnya!

Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Sony lens 35mm F1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6
***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
1 komentar
wardah instaperfect review

Happy Sunday! Finally bisa cobain Wardah Instaperfect yang hits banget! Begitu produk ini keluar udah heboh banget.

Sebenernya apa sih bedanya Wardah Instaperfect sama koleksi Wardah yang sebelumnya? 

Kemarin aku sempet ikut acara grand launching mereka, dan Brand Manager Wardah bilang kalau seri Instaperfect ini merupakan koleksi premium dari brand Wardah. Harganya juga di atas produk Wardah biasa karena mereka ingin kualitasnya tetap paling terdepan. Konsepnya sendiri ditujukan untuk wanita urban yang punya aktivitas padat karena produknya dikemas dengan kemasan yang dilengkapi aplikator, contohnya si bb cushion ini, terus formulanya tahan lama jadi nggak perlu touch up lagi. Kemasannya juga dibuat elegan banget nggak sih.

Segitu seriusnya dengan konsep premium mereka, untuk koleksi Wardah Instaperfect juga punya Instagram khusus, di @InstaperfectByWardah.

Kalau waktu awal-awal launching, produknya baru 3 macem, sekarang udah ada 11 macem, lho. Lengkap mulai dari face primer, sampai eyeshadow. Tapi kali ini aku akan review 2 dulu aja yang aku pakai sehari-hari yaa yaitu Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion dan Mattesetter Lip Matte Paint.

Yaudah nggak usah panjang-panjang kita bahas review-nya satu-satu yaa.


---

wardah instaperfect review


Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion - 12 Ivory
Price: Rp179.000 / 15gr

↪ Packaging Wise...
Sooo pretty! Warnanya gold (hampir rose gold) gitu dan minimalis banget. Terus bagian depannya bisa buat ngaca juga, bisa banget buat ngaca pas touch up lipstick. Tapi sayang, gampang baret-baret.
Sebelum dibuka, dia dilengkapi sama kardus, yang segelnya cuma di bagian atas aja, kalau di bagian bawah nggak bersegel :'). Kadang akutuh suka heran sama yang begini tuh. Buat apa disegel kalo nggak kedua sisinya sih~

Lalu untuk bagian cushion-nya aman karena ada segel lagi. Kacanya besar, seperti produk cushion yang lain. Yah, bagian dalamnya seperti cushion pada umumnya sih..

wardah instaperfect review

wardah instaperfect review

wardah instaperfect review
↪ Varian Warna...
Dia ada 4 pilihan warna.
11 Fair
12 Ivory
13 Beige
14 Creme

Kalau yang aku lihat dari gambar di website, shade nomor 11 dan 13 lebih ke arah neutral/pink tone, sedangkan nomor 12 & 14 lebih ke yellow tone.

↪ Claim...
- Smart High Coverage Technology yang mampu menutupi kekurangan wajah secara instan dengan hasil matte natural yang tahan lama. 
- Mampu menutupi flek hitam dengan sempurna
- Wajah semakin terlindungi dengan kandungan SPF 29 PA+++ dan terasa nyaman berkat Mineralight Fix yang melembabkan.

wardah instaperfect review

↪ My Experience
Jadiii, aku udah pakai Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion ini sekitar 3 kali. Awalnya kupikir bakal keputihan, karena aku pakai shade nomor 12 Ivory. Ternyata, pas dicoba sama banget sama warna kulitku! FYI kulitku warnanya nggak seterang itu, bisa dibilang medium lah. Jadi kalau kamu kulitnya medium juga bisa cobain nomor 11 kalau mau ada efek mencerahkan, dan 12 kalau mau yang super natural seperti kulit kedua. Tapi harus hati-hati juga, karena kayaknya aku ngerasa wajahku setelah beberapa jam pakai cushion ini, kelihatan flat banget.. Nggak kusam sih, cuma nggak cerah gitu. Mungkin karena warnanya yang terlalu mirip atau bisa jadi dia emang oxidize (menggelap) setelah beberapa saat dipakai. Jadi saranku warnanya pilih 1 tingkat lebih cerah aja.

wardah instaperfect review

Klaim Smart High Coverage Technology-nya standar sih.. Nggak high-high banget. Di aku cushion ini daya tutupnya itu medium. Kalau pakainya tipis-tipis hasilnya sheer, kalau agak banyakan jadi medium. Udah cukup kalau cuma buat ngeratain warna kulit mah. Hasilnya tetep natural kok walaupun dipakai banyak-banyak (nggak medok gitu).

wardah instaperfect review

wardah instaperfect review

Aku mau bahas aplikatornya juga yah, si rubycell sponge-nya ini terasa lentur banget, seperti karet. I don't know... Rasanya agak aneh sih pas dipakai.

wardah instaperfect review

Terus hasil akhirnya itu matte. Bukan powdery matte seperti habis pakai bedak, dia matte aja dengan sedikiiiiiiiiiit satin finish.

Lembapnya sih biasa aja yah.. Dia nggak kering kayak lagi pakai foundation Estee Lauder Double Wear, tapi nggak moist banget juga. Dia juga nggak membuat wajahku kelihatan berminyak di tengah hari.

Yang terakhir, daya tahannya. Berhubung aku pakai ini pas ke kantor dari pagi sampai sore, pastinya kena air wudhu dong sampai 2x. Aku tiap pakai bb cushion ini juga selalu ditimpa lagi pakai loose powder untuk ngunci supaya nggak cepet luntur. Tapi kayaknya bb cushion ini daya tahannya nggak terlalu lama. Biasanya aku pakai jam 9 sampai jam 6 sore, pas hapus makeup entah kenapa nggak begitu banyak sisa foundation yang nempel di kapas. Dari sini sih aku simpulin kalau bb cushion ini nggak tahan lama.

Dia juga tipenya bukan base makeup anti geser/smudgeproof macam Revlon Colorstay atau Estee Lauder Double Wear Foundation, jadi wajar kalau gampang hilang.

Nilai akhirnya hmmm... gimana ya.. Aku suka sih sama kemasannya yang cantik, dan praktis banget buat dipakai. Terus dari segi warna juga masuk banget sama kulitku dan hasilnya natural nggak cakey serta nggak bikin wajahku jadi kilang minyak seperti bb cream dari brand sebelah. Tapi aku ngerasa daya tahannya kurang aja.

Jadi sekarang aku simpulin kalau Wardah Instaperfect Mineralight Matte BB Cushion ini lumayan enak buat harian dengan aktivitas ringan dan dalam waktu singkat. Sepertinya untuk makeup yang lama, panas-panasan dan dalam waktu lama belum bisa. Atau harus dibantu sama primer & setting spray yang kece.

Repurchase? Maybe no.

---

wardah instaperfect review

Wardah Instaperfect Mattesetter Lip Matte Paint - 05 Hype
Price: Rp80.000 / 5.5gr

↪ Packaging Wise...
Standar aja sih menurutku... Mengingatkan sama produk lip matte dari LT Pro dan Make Over dengan warna yang beda aja. Dia juga dilengkapi dengan kemasan kardus.

wardah instaperfect review

↪ Varian Warna...
Koleksi ini punya 5 warna yang warnanya muted gitu. Kalau yang punyaku nomor 05 Hype lebih ke mauve purple.

wardah instaperfect review

↪ Claim...
- Hasil akhir matte yang melembapkan dengan tekstur halus
- Ringan namun tahan lama

↪ My Experience
Warnanya luv banget! Kalau kalian suka lip color warna ungu atau mauve pasti suka juga deh sama warna 05 Hype ini. Kalau yang aku deskripsikan dia warna dasarnya ungu, dengan sedikit campuran merah. Tipe-tipe warna mauve dark purple gitu sih, dan cantik banget! Untungnya warna ini nggak ada yang sama dengan warna lipstick ungu aku sebelumnya hehe.

Oia, siap-siap diliatin ya kalau pakai warna 05 Hype ini karena warnanya cukup bold.

wardah instaperfect review

wardah instaperfect review

Untuk klaim hasil akhir matte, dia nggak matte kering, lebih ke satin gitu sih. Nggak smudgeproof, masih transfer sedikit. Agak sedikit membuat khawatir pas dipakai berhubung warna 05 Hype ini lumayan gelap dan kalau transfer ke mana-mana bakal keliatan banget.

Rasanya lumayan ringan di bibir, tapi tahan lama sih enggak begitu, soalnya masih transfer.

Walaupun aku penggemar lip cream yang tahan lama, aku masih memaafkan Wardah Instaperfect Mattesetter Lip Matte Paint ini karena warnanya cantik bangett..

---

Hasil akhir, hmm menurutku.. dari segi kualitas, Wardah Instaperfect ini belum premium-premium banget, gatau kurang sesuai sama selera apa aku pribadi atau gimana yah. Aku sendiri lebih suka sama produknya Make Over sih sampai sekarang. Maksudku, dari segi harga mereka juga mirip-mirip kan..

Akhir kata, semoga review ini bermanfaat yah! See you next time!


Equipment info:
Camera:
↪ Sony A5000 with Lens Sony 35mm f1.8
Software:
↪ Adobe Photoshop CS6

***

Meet me in social media :)
Instagram
Share
Tweet
Pin
Share
7 komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Review Buku Self Acceptance by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
    Awalnya aku ingin membuka artikel ini dengan menceritakan opiniku tentang self acceptance . Namun aku batalkan karena terlalu kompleks....
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Review 3 Pulpen Best Seller asal Jepang (MUJI, Sarasa, Kokoro)
    Saat menghadiri acara Facebook di tahun lalu, aku mendapat beberapa perangkat alat tulis untuk mencatat materi acara tersebut. Salah satunya...
  • Tokopedia Haul: Sendok Kayu ala Korea
    Akhirnya aku punya sendok estetik seperti di vlog Korea! Yay ! Hehehe . Semoga artikel ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari-c...
  • Foto Before After 28 Hari Pakai SK-II FTE, Apa Perubahan yang Aku Rasain?
    Cukup panjang perjalanan untuk membuat artikel ini. Namun, karena faktor penasaran akhirnya aku coba juga. Bagi para penyuka skincare pasti ...
  • Review Burger King Plant Based Whopper, Yay or Nay? - Vegie Festive
    Aku mau membuat segment baru untuk blog ini, yaitu Vegie Festive! Aku berencana untuk review satu menu vegetarian setiap bulannya. Yes, samp...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ▼  2018 (54)
    • ▼  Desember 2018 (2)
      • Review The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1%
      • Korean Drama Review: Reply 1988
    • ►  November 2018 (3)
      • Review Lacoco Amazonian Charcoal Glow Mask - Adem ...
      • Review Miniso Mini Poni Makeup Loose Powder & Lip ...
      • Wardah Instaperfect Review (BB Cushion & Lip Paint)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ►  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ►  Maret 2017 (6)
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates