8 Pantangan Saat Menggunakan Retinoic Acid

by - Juni 18, 2017

Happy Sunday! Seperti judulnya, hari ini aku mau membahas kembali produk yang sudah lama aku tinggalkan dan baru aku pakai lagi beberapa waktu ini. That's the mighty Retinoid Acid!

vitacid 0.025%

Kenapa aku mulai pakai Retinoic Acid? Karena belakangan ini wajahku lagi bruntusan yang lumayan banyak terutama di daerah dahi dan pipi. Bruntusannya juga yang ngendep nggak ada matanya dan susah banget untuk dihilangin, jadi aku mutusin untuk kembali pakai Retinoic Acid ini biar jerawat-jerawatnya pada keluar dan sembuh.

vitacid 0.025%

Sebelumnya, aku nggak akan bahas Retinoid Acid itu apa, tapi kamu bisa cari info lain seputar Retinoic Acid ini di blog Ci Phanie, blog Hanitis dan video mba Affie. Di sana udah dijelasin panjang lebar soal kandungan Retinoic Acid.

Untuk Retinoic Acid yang aku pakai itu dari brand Vitacid dengan kadar 0.025%. Ini setau aku kadar terendah dari Retinoic Acid yang bisa kita cari di Indonesia. Harganya nggak mahal, cuma Rp28.000 sekian untuk tahun 2017.

Seperti yang bisa kamu liat di foto pertama di atas, Retinoic Acid ini berbentuk salep dan termasuk ke golongan obat keras, jadi memang harus hati-hati banget pakainya dan ada beberapa pantangan-pantangan saat memakai kandungan ini antara lain:

1. Hindari terkena paparan langsung sinar matahari.
Ini salah satu pantangan yang paling dasar kalau kita lagi pakai Retinoic Acid. Jangan sampai terkena sinar matahari secara langsung dan wajib memakai tabir surya dengan perlindungan SPF & PA yang tinggi. Terkena paparan sinar matahari terutama ketika sedang menjalani pengobatan dengan Retinoic Acid, bisa membuat kulit kita semakin iritasi dan terbakar. Karena itu juga Retinoic Acid hanya boleh digunakan di malam hari.

2. Hindari memakai krim Retinoic Acid dengan tebal.
Karena Retinoic Acid termasuk kedalam golongan obat keras dan dengan konsentrasi cukup tinggi (dibanding Retinol), maka sebaiknya dioleskan secara tipis dan merata saja. Jangan cuma ditotol krimnya tanpa diratakan, dan jangan dipakai ke area dengan luka terbuka. Kira-kira ukuran yang ideal untuk satu wajah adalah sebesar biji jagung. (lihat foto di bawah)

vitacid 0.025%

3. Hindari menggabungkan dengan bahan eksfoliasi lainnya.
I don't really sure about this, ada beberapa sumber yang bilang kalau Retinoic Acid boleh digabung dengan pemakaian AHA & BHA. Tapi, untuk aku sendiri merasa hal ini bisa membuat kulit jadi over-sensitive. Karena keduanya sama-sama melakukan proses regenerasi kulit. Walaupun, dari beberapa sumber menyebutkan kalau Retinoic Acid membantu proses regenerasi dari lapisan kulit dalam, sedangkan AHA & BHA dari lapisan kulit luar. But in my opinion sebaiknya jangan digabung terlebih dalam satu waktu pemakaian. Paling nggak dijeda sekitar 1-2 hari antar kandungan ini agar kulit nggak terlalu 'bekerja keras' dalam proses regenerasi. Psst, sebaiknya juga jangan menggabung pemakaian Retinoic Acid dengan serum Vitamin C atau kandungan Ascorbic Acid, ya.

4. Hindari terlalu sering scrubbing/peeling wajah.
Seperti point nomor 3, hindari juga terlalu sering melakukan eksfoliasi wajah dengan physical exfoliator seperti face scrub, peeling ataupun facial cleansing brush karena bisa membuat wajah jadi over-sensitive.

5. Hindari pemakaian di area sensitif.
Seperti sekitar area mata dan mulut yang biasanya mempunyai kulit yang lebih tipis. Nggak mau kan kulitnya iritasi. Jangan juga digunakan di area dengan luka terbuka yaa.

6. Hindari penggabungan dengan produk lainnya.
Aku baca di beberapa sumber, katanya kalau menggabungkan pemakaian Retinoic Acid dengan pelembap lainnya dapat mengurangi kinerja produk ini. Sebenarnya ini tergantung pemakainya, sih. Ada beberapa yang memilih memakai pelembap lain setelah pemakaian krim Retinoic Acid biar kulitnya tetap lembap dan nggak terlalu kering dan sensitif. Tapi kalau aku pribadi mending pakai krim Retinoic Acid aja dulu semaleman, baru paginya pakai pelembap yang moisturizing dan suncreen.

7. Hindari pemakaian di ibu hamil dan menyusui.
Katanya, walaupun pemakaiannya secara topikal atau hanya di bagian luar (tidak diminum), tapi Retinoic Acid dapat masuk ke jaringan tubuh, sehingga ditakutkan dapat menyebabkan efek samping tertentu pada janin/bayi melalui air susu (ASI). Jadi sebaiknya konsultasikan dengan dokter kandungan dulu yah.

8. Hindari pemakaian di wajah lembap.
Untuk yang satu ini..... aku yakin banget pernah baca di salah satu sumber kalau sebaiknya jangan memakai Retinoic Acid di wajah yang basah atau lembap. Tapi aku nggak bisa nemuin dokumennya untuk mastiin kenapa. T_____T Kalau aku nggak salah, biar kulitnya nggak iritasi. But, I am not really sure, tapi amannya aku selalu pakai Retinoic Acid ini di wajah yang sudah dikeringkan setelah mencuci wajah.

---

Sekali lagi, aku sarankan untuk berhati-hati sekali saat pakai kandungan Retinoic Acid, terutama kalau kamu pakai tanpa resep dokter. Karena bagaimanapun, ini termasuk obat keras. Kalau kamu takut atau gimana, sebaiknya pergi ke klinik aja dan minta diresepin Retinoic Acid ini (pastinya sesuai kondisi kulit kamu juga), atau pakai kandungan Retinol yang lebih lembut dan tersedia di produk yang dijual bebas seperti Hada Labo Alpha Gokujyun. Jika kamu merasa oke memakai ini tanpa resep dokter, sebaiknya pilih yang dosisnya paling rendah (misalnya 0.025%) dan jika jerawatnya udah sembuh, mulai kurangi pemakaian dan lama-lama sudahi pemakaiannya. Sekali lagi, obat ini bukan skincare harian dengan kandungan lembut yang bisa dipakai terus-menerus.

That's pretty much the tips I have. Kalau kamu ada yang mau ditambahin bisa komen di bawah ini, ya. Hope this article helpful.


***

Meet me in social media :)

You May Also Like

13 komentar

  1. Iyah aku pakai Retinoic Acid sama dokter ku disarankan apply saat wajah benar-benar kering dan kalau yang kulitnya sesitif enggak bisa digabung dengan produk2 yang menganduk AHA & BHA termasuk sabun cuci muka >_<

    sweetmaymories.wordpress.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. yey berani bener kan ya kalo gaboleh dipake saat wajah lembap. makasiii komennya bantu bangeet :D

      Hapus
  2. Wah boleh nih di coba, aku juga lagi bruntusan banget Ka di dahi, kayaknya jidat aku tuh gampang banget di serang sama bruntusan. Boleh nih di coba hehe ^^

    xoxo, Kartikaryani
    [www.kartikaryani.blogspot.com]

    BalasHapus
    Balasan
    1. lagi musim bruntusan di dahi apa ya? wkwk semoga berhasil yah kar..

      Hapus
  3. Kak mo nanya klo make vitacid malam hari... Boleh gak tetep kena cahaya lampu? Soalnya aq terbiasa tidur demgan lampu nyala... 😂

    BalasHapus
  4. Kak mo nanya klo make vitacid malam hari... Boleh gak tetep kena cahaya lampu? Soalnya aq terbiasa tidur demgan lampu nyala... 😂

    BalasHapus
  5. kak kenapa pakainya gak boleh kalo cuma ditotolin ke jerawatnya aja?

    BalasHapus
  6. kak kenapa pakainya gak boleh kalo cuma ditotolin ke jerawatnya aja?

    BalasHapus
  7. Klo pake sabun koji san apa gk pp kak trs kalo sun protection yg ada alkoholnya apa gk pp kak

    BalasHapus
  8. Mau tanyak kak. Boleh tidak saat pemakaian vitacid dimalam hari. Pagi nya pakai make up tebal.

    BalasHapus
  9. Gini aku mau tanya nih.. Sya udh pake tpi yang 05% ..itu baik gak untuk bruntusan.. Trus dipake tiap hari gmna tuh?

    BalasHapus
  10. Kalo aku pake yang vitacid 0,025% yang gel dah work banget dalam seminggu udah ngeletek ngeletek, kalo di tempat yang dikasih vitacidnya merah aku gakasi vitacid lagi tapi kasi vaseline repairing diemin semalem besoknya udah ga merah lagi:). Just tips

    BalasHapus
  11. Kak ,misi mau tanya semoga dijawab ya.kan semalem aku pake vitacid yg 0,05 ditotolin aja ke jerawar dan bekasnya.terus kalo besoknya aku mau facial wajah,masker light dan sedot komedo boleh gak si??

    BalasHapus

Thank you ya sudah mampir dan meninggalkan komentar 😍