Shop for Cheapo

Eco-Friendly & Affordable Tips to Maximize Our Life

Pages

  • Beauty
  • Fashion
  • Sustainable Living
  • Book of The Month
  • Vegetarian Journey
Do not copy without permission. Copyright to Diah Fara Dilla. Diberdayakan oleh Blogger.
Happy Tuesday!

Beberapa waktu lalu ada temanku yang tanya soal rekomendasi kamera. Dari situ aku jadi keingetan dulu pernah mau buat review/perbandingan kamera Sony A5000 yang aku pakai dengan kamera Sony A6000 punya kantor. So here it is! Akhirnya kesampaian buat perbandingannya. Tapi sebelumnya, aku cuma mau klarifikasi bahwa semua hasil di bawah murni percobaan aku, dan aku sendiri bukan ahli kamera atau fotografer, jadi semua opini bener-bener datang dari orang awam, hehe. Kalau penasaran, baca lebih lanjut yaa.


Jujur aja, awalnya aku beli kamera Sony karena ngeliat hasil kamera kantor Sony A6000 yang cukup tajam. Tapi aku pilih seri A5000 karena harganya yang cukup terjangkau dan ngelihat hasil beberapa blogger seperti Alm. Rini Cesillia, kok kelihatannya oke juga. Selain itu layarnya juga bisa diputar untuk selfie, jadi pas sesuai keinginan. Harga waktu itu 6 juta, tapi aku dapat promo cashback 350 ribu dan bonus memory card. Harga segitu hanya dapat 1 lensa zoom. Aku beli di Doss Camera Mall Ambassador.

Sedangkan untuk Sony A6000 punya kantor, seingetku beli di Tokocamzone dengan harga 10 juta dengan isi body dan 1 lensa zoom. Kantor sendiri memutuskan beli kamera A6000 karena spesifikasinya yang cukup mumpuni dengan harga yang nggak terlalu mahal. Sayangnya, dia memang layarnya nggak bisa diputar untuk selfie. Tapi dari awal beli, kamera ini memang nggak ditujukan buat selfie sih, hehe.

Setelah beberapa saat pakai, ternyata kedua kamera ini punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Terutama dalam kondisi pencahayaan yang kurang. Detailnya aku jabarkan dengan contoh foto berikut:

➫ PERCOBAAN 1
Foto dengan cahaya lampu kamar yang cukup terang.
Keduanya memakai Sony SELP 16mm-50mm f3.5-5.6 zoom lens (lensa bawaan).
Kedua foto di bawah tidak diedit sama sekali. Tidak memakai flash. Format: JPEG. White balance: cool white.




Bisa dilihat kalau dari hasil di atas, performa Sony A5000 dengan lensa bawaan zoom di ruangan kamar yang cahayanya cukup terang, dia kurang bagus dalam menghasilkan foto. Hasilnya masih gelap banget dibanding hasil Sony A6000, padahal exposure-nya lebih kecil daripada A6000 dimana harusnya bisa menghasilkan gambar yang lebih terang. Selain itu gambarnya juga jadi kurang sharp.

Terus kalian mungkin heran, kenapa aku ambil foto dengan hasil gelap kayak gitu? Kan bisa digedein ISO atau dikecilin lagi exposure-nya. Aku sengaja ambil dengan setting yang sama antar dua kamera itu biar kelihatan jelas perbandingan kualitasnya. Selain itu, ketika foto tersebut diambil, di layar LCD kamera Sony A5000, gambarnya udah kelihatan terang dan bagus, ternyata pas dimasukin ke laptop atau ditransfer ke gadget lain, hasilnya kelihatan gelap. Itu juga jadi salah satu kekurangan kamera Sony A5000.

Sebaliknya, untuk Sony A6000 sendiri, di layar LCD kamera kelihatan gelap, tapi ketika ditransfer ke laptop atau gadget lain, kelihatan lebih terang.


➫ PERCOBAAN 2
Foto di dalam kamar gelap total dengan penerangan 1 lampu emergency ukuran kecil & 1 lampu belajar kecil.
Situasi ini aku gambarkan seperti saat sedang meliput acara di dalam ruangan kafe yang cukup gelap, biasanya.
Keduanya memakai Sony SELP 16mm-50mm f3.5-5.6 zoom lens (lensa bawaan).
Kedua foto di bawah tidak diedit sama sekali. Tidak memakai flash. Format: JPEG. White balance: underwater auto.


Kalau mau lihat lebih jelas dan ukuran besar, kamu bisa klik kanan gambar dan open on new tab. Bisa dilihat di atas bahwa di dalam cahaya gelap, kamera Sony A5000 dengan lensa zoom bawaan, lumayan bagus hasil fotonya. Tapi masih kurang sharp kalau dibanding hasil dari Sony A6000.

Secara keseluruhan, bisa dilihat, walaupun dengan lensa yang sama, hasil foto bisa beda banget. Jadi body lensa juga cukup berpengaruh. Aku juga pernah baca kalau sensor Sony A6000 memang lebih bagus (yaiyalah harganya juga hampir 2x lipat haha). Dan kalau kamu mau hasil foto yang mendekati Sony A6000 dengan harga yang lebih terjangkau dan layar yang bisa dipakai untuk selfie, ada yang menyarankan untuk pilih Sony A5100.



Secara garis besar, berikut kesimpulan yang aku dapetin seputar kamera Sony:

Sony A5000
↪ Hasil foto menggunakan lensa bawaan kurang bagus dan terlihat seperti kamera poket biasa.
↪ Hasil foto dalam ruangan kurang bagus.
↪ Harus mau investasi untuk beli lensa dengan kualitas yang lebih baik (aku sendiri ganti ke lensa Sony SEL 35mm f1.8 yang pernah aku tulis di sini).
↪ Harganya terjangkau.
↪ Bisa untuk selfie.
↪ Ada flash internal yang bisa dibengkokkan.
↪ Body kamera cukup ringan.
↪ Disarankan memakai program manual karena hasil program auto kurang bagus di dalam ruangan.
↪ Ada wi-fi.
↪ Membutuhkan skill edit yang cukup oke untuk menghasilkan foto bagus.
↪ Hasil foto di layar komputer terlihat lebih gelap dibanding saat melihat di layar lcd kamera.


Sony A6000
↪ Hasil foto tajam.
↪ Hasil foto terlihat lebih professional.
↪ Hasil foto di dalam ruangan cukup baik.
↪ Body kamera agak berat.
↪ Ada flash internal yang fleksibel dan bisa dibengkokkan.
↪ Ada view finder.
↪ Ada hotsoe untuk flash external.
↪ Disarankan memakai program manual karena hasil program auto kurang bagus di dalam ruangan.
↪ Ada wi-fi.
↪ Hasil foto di layar komputer terlihat lebih terang dibanding saat melihat di layar lcd kamera.


Kalau dibaca lagi, kayaknya banyak banget ya kekurangannya. Haha. Memang menurutku agak tricky sih pakai kamera Sony ini. Terutama seri A5000. Bisa jadi juga akunya kurang jago pakai kamera ini haha. Tapi walaupun begitu aku masih suka sih sama kamera ini, karena pengoperasiannya lumayan gampang. Harga koleksi lensa mereka juga nggak terlalu mahal dibanding merek lainnya, jadi kalau mau ganti lensa lain nggak sampai nangis darah dan nabung berjuta-juta tahun lamanya. Haha.

Akhir kata semoga review ini membantu, ya. Soalnya aku lihat sekarang kamera mirorless lagi booming banget dan kamera Sony A5000 & A6000 ini cukup laris manis. Kalau ditanya, apakah aku rekomendasiin kedua kamera ini? Hmm.... kalau kamu orangnya suka ulik kamera, yap kamera ini boleh dicoba. Tapi kalau kamu pengennya yang instan langsung ada efek 'wah', mungkin kamu bisa lirik brand sebelah aja.

Btw, follow akun instagram @UnprettyPhoto juga yaa.. di sana aku sharing cara aku edit foto-foto di Instagram.

See you on my next post!

***

Meet me in social media :)
Instagram


Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Happy Sunday & happy long weekend!

First of all, kalau kalian sadar, template blog ini berubah banyak dan alamat-nya pun ganti jadi www.shopforcheapo.com. Yay! Udah lama sih mau ngerombak blog, tapi baru kesempetan sekarang. Masih kurang sreg sama template blog-nya dan pengen custom cuma masih belum dapet web designer yang cocok sama aku (kalo ada rekomendasi komen di bawah yaa). Terus maaf juga yang kemarin-kemarin sempet komen di blog aku dan belum sempet aku bales. Komen-komen kalian hilang semua karena aku ganti template blog kemarin T_____T. Well, semua komen dari awal blog hilang semua sih, jadi yaudah lah. Maaf yaa semuanya.

Postingan kali ini aku mau chit chat lagi yaa. Karena kok rasanya aku bosen nulis review terus. Jadi rehat sebentar dari bahas-bahas soal review. Minggu lalu juga aku gak sempet nulis apapun di blog ini karena kebetulan 2 hari weekend aku full kerja T_T. Hehe, untungnya masih ada review lotion senZues yang udah lama nongkrong di draft, jadi setidaknya ada yang bisa di-publish dalam rentang 2 minggu kemarin.

Ngomong-ngomong kerja 2 hari selama weekend, pas banget nih sama tema yang mau aku obrolin. Jadi weekend lalu, aku habiskan ke acara kantor bareng The Face Shop Central Park di hari Minggu dan ngeliput BeautyFest Asia 2017 Ciputra Artpreneur di hari Sabtu. Ada yang ke BeautyFest Asia 2017 juga nggak yah? Aku lihat sih waktu itu cukup banyak blogger-blogger dengan wajah familiar berlalu lalang di sana. Cuma kebanyakan aku cuma lihat doang karena aku anaknya pemalu nggak berani nyapa. hehehehehe.

Kalo diliat-liat, kok rasanya kasian banget ya 2 hari weekend full kerja. Yah, begitulah memang pekerjaan seorang content writer yang merangkap sebagai reporter. Sebenernya aku sama teman-teman satu team kayak sering dapat 'praise' dari orang-orang soal: "enak ya sering dateng ke event pas jam kerja, nggak bosen karena harus di kantor terus" atau "enak ya setiap datang event dapat produk mahal". Ehm, sejujurnya seperti pekerjaan lainnya, jadi reporter itu ada enak dan nggak enaknya. Diantara semua kesenangan yang ada, pasti ada pekerjaan lain yang kadang 'terbengkalai'.

Tapi aku tetap bersyukur sih karena jadi writer/reporter, aku suka dapat pengalaman baru, salah satunya aku bisa ketemu dengan orang-orang yang awalnya aku cuma lihat di dunia maya, aku beneran bisa ketemu langsung dengan mereka!

Contohnya seperti di event BeautyFest Asia 2017 kemarin, aku seneng banget karena bisa lihat langsung Jenn Im (clothesencounters), Stephanie Villa (soothing sista) dan Amata Chittasenee (pearypie). Aku udah nonton video-video mereka di Youtube (terutama Jenn) semenjak kuliah tahun 2011-an sampe sekarang, lho. Kebayang kan gimana euphoria-nya? Apalagi mereka dari Amerika dan Thailand yang lumayan jauh dari Indonesia. Aku juga mikir kapan lagi ketemu meraka. Jadi walaupun nggak sempet foto bareng, tapi dapat video dan foto mereka yang aku jepret sendiri juga aku udah seneng wwkwkwk. Dokumentasi udah lengkap deh pokoknya. xD Aku juga nulis artikelnya yang bisa dibaca di sini.





Selain itu awal tahun kemarin juga aku sempat bertemu sama Raditya Dika. Jadi aku ini memang dari SMP udah baca blog & buku-bukunya Radit yang judulnya mulai Kambing Jantan, Cinta Brontosaurus, Tolong Radith Membuat Saya Bego dan buku dia lainnya. Sampai ngoleksi dan pengen banget dateng ke toko buku waktu ada sesi meet & greet gitu hahaha. Setelah sekian lama sampe sekarang udah nggak terlalu nge-fans lagi, sekarang kesampaian juga liat langsung orangnya haha. Dan senangnya ketemu langsung, kita jadi bisa tahu aslinya kayak gimana. hehe. Foto di bawah ini aku yang ambil lhooo, untuk salah satu campaign Radith dengan kantorku :p.

Nih mblo.. kasih ke gebetan#CornettoLoveRibbon Limited Edition di Valentine’s Day ini! Lo bisa dapetin hanya melalui aplikasi @gomartindonesia dan Gratis.. Trus ikutan nih sharing foto #CornettoLoveRibbon lo dengan caption semanis mungkin di Twitter atau Instagram lo dengan hashtag #CornettoLoveRibbon #BeraniPDKT untuk kesempatan memenangkan 2 Tiket Gala Premiere Galih & Ratna dan 1 voucher MAP senilai Rp 200.000. So, go grab yours! More info go check Twitter @CornettoID
A post shared by Raditya Dika (@raditya_dika) on Feb 13, 2017 at 1:08am PST

Awal tahun ini juga aku kesempetan dapet satu tiket untuk nonton koser boyband Korea GOT7! Ehmm... sebenernya aku awalnya kurang paham sih mereka siapa, karena aku memang nggak ngikutin boyband Korea (cuma tahu, beberapa aja). Tapi karena kesempatan nggak boleh dilewatin, aku langsung iyain ketika ditawarin tiket ini. Dan setelah aku searching ternyata mereka boyband di bawah management JYP Entertainment. Semoga next time bisa ikut konser-nya TWICE yaaak hehehe.

Photo by Cynda Adissa

And last but not least, akhir tahun lalu aku dapat rezeki untuk ketemu Prince of Asia-nya Running Man yang punya julukan giraffe dan avatar: the only Lee Kwang Soo! Aku ketemu Kwang Soo untuk ngeliput acara Ulang Tahun pertama Shilla Beauty Loft Singapore, dan Kwang Soo adalah ambassador Shilla Duty Free. Ini awalnya aku sempet nolak sih karena nggak pede karena harus ke Singapur dulu, dan bahasa Inggris aku nggak bagus-bagus banget. Tapi alhamdulillah ternyata masih rezeki aku. Kebetulan juga waktu itu perwakilan media dari Indonesia boleh ngasih beberapa pertanyaan untuk ditanya langsung ke Kwang Soo, dan alhamdulillah salah satu pertanyaan aku kepilih!! Asli aku gemeteran pas nanya langsung. Apalagi pake bahasa Inggris kan waktu itu. Huhu nggak karuan deh. Lee Kwang Soo pas itu malu-malu banget. Mungkin karena kendala bahasa kali yah.

Btw kamu bisa baca artikel tentang Shilla Beauty Loft yang aku tulis di sini.



Kalau dibaca-baca lagi, postingan ini semoga nggak keliatan kayak lagi pamer haha. Tapi aku cuma bersyukur aja, dibalik pekerjaan yang menurutku agak sedikit melelahkan, tapi aku bisa dapat banyak pengalaman. Semoga next time aku bisa bertemu lebih banyak inspirational person dari berbagai negara.

***

Meet me in social media :)
Instagram




Share
Tweet
Pin
Share
11 komentar
Happy Thursday!

Another review~ Belakangan aku lagi banyak coba-coba body lotion, nih. Salah satu yang aku coba itu senZues Cell Activate Body Lotion. Aku baru pakai lotion ini 5 hari sih, jadi review ini kurang lebih kayak first impression gitu. Baca lebih lanjut yaa.



  DESCRIPTION  
senZues Cell Activate Body Lotion
Size: 60ml
Price: IDR158.000
senZues's Website
senZues's Instagram

Aku udah pernah denger body lotion senZues ini waktu mereka ada kerja sama bareng Clozette Indonesia. Yang aku inget banget, lotion ini diformulasikan di Perancis. Waaw fancy banget ya haha. senZues sendiri merupakan brand dari Malaysia. Brand ini mengusung perawatan yang natural dengan mengambil bahan-bahan dari dataran yang sangat tinggi, ataupun dasar laut yang dipastikan nggak ada polusi disekitarnya. Jadi komposisinya memang murni banget. Produk-produknya sendiri udah dites di laboratorium yang terakreditasi secara internasional & di produknya juga ada sticker "Clinically Proven".


Variant yang aku coba kali ini adalah Cell Activate yang punya manfaat anti aging. Sesuai deskripsinya:
↪ Rejuvenation of skin collagen function for a firmer skin.
↪ Hydra-structuring effect for immediate and long-term moisturizing effect.
↪ Forms a “second skin” effect that nourishes and maintains skin hydration.
↪ Plumps and smoothes out wrinkles and fine lines.
↪ Protection against free radicals.



Untuk teksturnya sendiri, seperti deskripsi, dia cukup pekat dan sangat sangat (sekali lagi: sangat) melembapkan. Agak mirip body butter, tapi bukan yang thick dan kering gitu lho, dia padat tapi juga mudah diratain karena nggak kering. Pertama kali aku coba senZues Cell Activate ini di malam hari, dan lembapnya masih tahan sampe pagi, lho. Memang waktu itu aku pakenya cukup banyak karena aku nggak tahu bakal selembap ini hehe. Jadi sekarang aku kalau pakai cukup sedikit aja udah cukup. Kira-kira segini cukup untuk satu kaki atau dua tangan:


Hemat banget kaaan? Nah, karena teksturnya cukup padat dan lembap, aku biasanya lebih suka pakai ini pas malam hari biar kulit tetep moist pas tidur.  Kalau siang berhubung aku panas-panasan karena naik ojek, lotion ini agak meleleh di kulitku (note: aku penumpang, lho bukan tukang ojeknya). Jadi senZues Cell Activate ini aku pakai sebagai night body lotion.

Bisa sih sebenernya dipakai pas siang hari karena dia bisa menangkal radikal bebas, tapi aku saranin pakainya tipis-tipis aja dan kalau diruangan ber-AC yang dingin banget karena dia kalau kena air agak licin. That's why aku lebih seneng pakai pas malam hari supaya penyerapannya maksimal. Wanginya juga lembut bikin relaks pas tidur.

Karena sangat melebapkan dengan kandungan yang bisa kamu lihat diatas, senZues Cell Activate ini bisa mengurangi kerutan dan garis-garis halus di kulit kita. Selain itu kulit juga jadinya terasa kenyal. Lotion ini juga nggak memakai paraben di dalamnya serta udah dapat sertifikasi halal.

Oh iya, untuk kemasannya sendiri, senZues lotion yang aku pakai ukurannya kecil 60ml dan punya lubang yang besar jadi nggak susah ngeluarin isi produknya. Plusss botolnya itu disegel rapat dengan plastik jadi terjamin produk yang kita beli belum pernah dibuka-buka apalagi dicoba-coba sama orang lain. Di botolnya juga ada keterangan masa kadaluarsa dan PAO (period after opening).

Untuk pembeliannya sendiri, senZues ini tersedia secara online di:
WA ⤳ 0811 911 127
Line ⤳ @senzues_id
IG ⤳ @senzues_id




Hope this review helpful! Share juga yaa kalau kamu pernah coba body lotion dari senZues.

***

Meet me in social media :)
Instagram




Share
Tweet
Pin
Share
2 komentar
Happy Saturday!

Hari ini aku ada review singkat tentang kuteks Inglot yang lumayan terkenal itu. Kuteks Inglot ini terkenal karena dibilang halal dan bisa dibawa shalat! Hmm bener nggak ya? Kebetulan kemarin aku baru dateng ke acara Inglot yang aku tulis di sini, dan lumayan dapet banyak informasi tentang kuteks ini.

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-1


  DESCRIPTION  
Inglot O2M Breathable Nail Enamel
Color: 641
Size: 11ml
Price: -
INGLOT Indonesia's Instagram

Jadi sesuai deskripsi yang aku ambil dari website Inglot:

"Excellent nail enamel that allows water and oxygen to pass through thanks to its special ingredient – a highly advanced polymer. The product helps keep the nails in the best condition while wearing nail enamel. Use with O2M Breathable Base to improve application of the nail enamel. To prolong life of the nail enamel, cover with a layer of O2M Breathable Top Coat. Both products also ensure air and water permeability. Does NOT contain toluene, formaldehyde, dibutyl phthalate (DBP) or camphor."

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-2

Kuteks ini sebenernya nggak secara langsung dicap halal oleh pihak Inglot. Kuteks ini memang punya formula khusus yang bisa dilalui air dan oksigen agar kuku kita tetap sehat walau sedang memakai kuteks. Mengenai bisa dibawa shalat atau enggak, itu kembali ke opini masing-masing. Untuk aku pribadi aku masih belum nyaman shalat dengan kuteks hehe.

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-3
with natural lights

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-4
with artificial lights

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-5

Oke, back to product, warna yang aku punya itu warna 641 yaitu warna ungu metalik. Warnanya agak cukup mengintimidasi sih buat aku pribadi pas pertama kali dipakai. Karena warnanya ngingetin tokoh-tokoh villain di film animasi gitu haha. Tapi pas udah dipake lama-lama aku ngerasanya biasa aja dan warnanya lumayan masuk ke warna kulitku yang agak coklat. Untuk kuteks O2M Breathable Nail Enamel ini koleksi warnanya lumayan banyak dan lengkap, lho. Finishingnya juga ada yang glossy dan ada yang soft matte. Aku sempet lihat ada yang pakai tipe soft matte dan hasilnya bagusss. Varian O2M ini juga ada base coat dan top coat-nya juga.

Untuk teksturnya sendiri dia encer banget menurutku dibanding kuteks Silkygirl yang aku punya. Hampir mirip kuteks Pony Effects teksturnya. Pas dioles juga dia agak tipis warnanya. Kalo aku coba oles agak tebal biar warnanya pekat, justru dia akan 'mengalir' karena teksturnya yang lumayan encer. Jadi aku akan pakai lapisan pertama dengan warna tipis, kemudian setelah setengah kering, aku tambahkan lapisan kedua agar warnanya lebih pekat. Kalau kamu mau warna yang lebih pekat, bisa dilapis sampai 3x.

Tadinya aku berhenti sampai lapisan kedua karena takut kuteks ini punya tekstur sama seperti kuteks Pony Effects yang kalau kita pakainya ketebelan sampai berlapis-lapis, dia nggak akan kering dan kalau kita nyentuh sesuatu, akan njeplak di kuteks itu (if you know what i mean) dan kuteksnya jadi nggak glossy lagi.

Tapi ternyata kuteks ini memang cair dan harus dipakai berlapis-lapis, tapi dia kalau udah kering sempurna, nggak akan mudah di jeplak. Jadi tetep smooth. Sayangnya dia agak lama keringnya harus sabar pas pake kuteks ini.

Untuk daya tahannya, kuteks ini cukup awet kalau kamu nggak banyak melakukan aktivitas cuci-mencuci atau kena air. Di aku sendiri seminggu baru boncel-boncel dikit, inipun nggak pakai base coat atau top coat, jadi asli cuma kuteks ini aja. Sampai mba di salon bilang kuteks aku awet banget udah seminggu tapi baru boncel sedikit. Hehe ketauan deh anaknya males bantu-bantu di dapur *grin*. (lihat foto di bawah)

inglot-02m-breathable-nail-enamel-review-6


So far aku lumayan suka sih dengan Inglot O2M Breathable Nail Enamel ini. Tapi tetep belum berani bawa shalat karena masih belum nyaman shalat pakai kuteks. Selain itu aku mau meluruskan juga soal deskripsi bahwa ini kutek halal. Melainkan kuteks ini bisa menjaga kesehatan kuku pemakainya.

Hope this review helpful!

***

Meet me in social media :)
Instagram





Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Happy Sunday!
Heh~ nggak berasa udah hari Minggu lagi ya. But I am glad because that's mean I can write a new post! :) So, you can tell from the headline... Di post kali ini aku akan review satu warna lagi lensa kontak dari FreshLook Colorblends! Hehehehe.. Semoga nggak bosen yah........


  DESCRIPTION  
FreshLook
Colorblends
Color: Sterling Grey
Diameter: 14.5mm
Price: IDR210.000 (at Lensza.co.id)
FreshLook's Website



Kalau kemarin-kemarin bahas warna-warna natural dan setengah natural dari lensa kontak FreshLook Colorblends, sekarang aku mau review warna yang cukup bold yaitu Sterling Grey.

Btw kamu bisa lihat review warna-warna lain yang pernah aku review di sini:
↪ Green
↪ Gemstone Green

with natural light


Back to Sterling Grey, dari segi warna, Sterling Grey ini menurutku cukup bold dan unik. Dalam koleksi warna FreshLook Colorblends, warna Sterling Grey masuk ke golongan warna paling terang. Dan kalau kamu perhatiin foto di bawah, Sterling Grey ini warnanya nggak murni abu-abu terang, tapi ada sedikit campuran warna biru. Makanya aku bilang kalau warna ini unik. Dia juga nggak banyak main gradasi warna, cuma hitam, abu tua dan abu muda (yang mana warna abunya agak kebiruan).

with natural light


with artificial light



up close on natural light & artificial light


Sama warna lainnya, lensa kontak ini mengandung air sebanyak 55% dengan bahan utama Hema. Yap, aku sempet salah bilang di post ini kalau FreshLook Colorblends terbuat dari hydrogel, tapi ternyata dia masih memakai bahan dengan golongan Hema. Teksturnya yang lembut menandakan bahwa kadar air dalam lensa kontak ini tinggi.

So far untuk kenyamanan dan pendapat aku soal lensa kontak ini masih sama seperti review warna Green, tapi aku jabarkan lagi per poin yaah:
1. Tekstur lensa ini lebih lembut dibanding lensa kontak lainnya
2. Agak sulit dipakai untuk pemula, but practice makes perfect. Aku yang awalnya kesulitan pakai walau udah pakai alat bantu, sekarang udah bisa pakai dengan jari, lho. So happy!
3. Rawan sobek
4. Rawan melengkung
5. Nggak terasa kering di mata walaupun dipakai dalam jangka waktu lama (12 jam)
6. Penglihatan agak sedikit berkabut
7. Kurang cocok dipakai untuk membaca detail/melihat layar komputer
8. Direkomendasikan pakai cairan OPTI-FREE Replenish biar lebih nyaman dan moist ketika dipakai

Kalau kamu mau penjelasan panjang lebar, bisa cek post ini.

Btw aku dapet beberapa tips lagi nih soal lensa kontak dari Clozette Gathering bareng freshlook kemarin:
1. Jangan memakai cairan pembersih (solution) sebagai cairan tetes mata, karena mengandung sabun dan pengawet. Pakai tetes mata khusus lensa kontak.
2. Kadar air di lensa kontak (yang 50%, 55% atau 45% itu) hanya berfungsi melembapkan dan meminimalisir pergesekan pada saat lensa kontak mulai digunakan
3. Biar tetap moist, pakai cairan pembersih yang bagus (aku setuju banget!)
4. Saat membersihkan lensa kontak, usap lembut dengan jari (kuku harus pendek) untuk mengilangkan lemak & kotoran yang menempel di lensa
5. Pastikan tangan dalam keadaan kering saat ingin memasukkan lensa ke bola mata agar lebih mudah (lensa tidak menempel di tangan)
6. Kondisi mata sangat berpengaruh terhadap rasa nyaman saat memakai lensa kontak (misal habis bergadang)
7. Pakai lensa kontak sebelum pakai makeup.
8. Maksimal pemakaian lensa kontak adalah 14 jam.
9. Lensa kontak dengan tekstur lembut menandakan kandungan air yang tinggi.

That's it! Semoga review ini membantu yaa. See you on another post!


***

Meet me in social media :)
Instagram






Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Happy Thursday!
Hari ini aku nggak akan post review karena nggak memungkinkan bikin review di tengah minggu gini (but I already preparing a new one!), jadi sekarang aku mau bikin another "What I Watch" post tapi seri ketika aku lagi sedih dan butuh sedikit motivasi.

Sama seperti kebanyakan, aku juga sukanya nonton video yang lucu-lucu kalau lagi galau. Atau nggak kadang suka cari-cari film komedi yang ringan tapi ada sedikit insight di dalamnya.

Ini dia list favorit dan rekomendasi dariku:

1. Running Man
Haha mainstream banget ya. Tapi kalau aku nggak tau lagi mau nonton apa dan butuh ketawa, pasti aku nonton Running Man, sih. Walaupun nggak selucu dulu dimana aku bisa sampe guling-gulingan kalau nonton ini, tapi episode-episode tertenyu masih lucu kok. Btw jadi pengen nonton ulang episode-episode dulu deh.


2. Yes Man
Aku baru nemu & nonton film ini beberapa minggu yang lalu, sih. Ceritanya cukup konyol dan ada insight yang cukup bagus di dalamnya. Jadi singkatnya si pemeran utama di film ini awalnya suka mager dan males coba-coba hal baru karena udah keburu pesimis, sampe akhirnya dia ikut seminar yang mengharuskan dia bilang "yes" sama semua tawaran dan permintaan orang lain. Akibat "kutukan" dari seminar itu hidup dia berubah dan akhirnya......... tonton sendiri aja ya :p.


3. Weighlifting Fairy Kim Bok Joo
Nam Joo Hyuk yang terlalu ganteng untuk dilewatkan mungkin bisa jadi alasan utama kenapa mesti nonton drama ini. Tapi aku pernah bilang di postingan ini kalau dari segi cerita drama ini bikin mood aku bagus karena ceritanya bikin hati adeeem banget. Nggak ada drama di drama ini (?). Semua karakter punya masalah masing-masing dan cheer up satu sama lain untuk nyelesain masalah tersebut. Pokoknya heartwarming dan sehari-hari banget. Aku sampe nonton ulang drama ini 2x lho saking sukanya. Hehe.


That's it! Share juga dong rekomendasi video/film yang suka kamu tonton pas lagi sedih/galau.

***

Meet me in social media :)
Instagram






Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Older Posts

About me

Halo aku Dilla, tinggalnya di Jakarta

Blog ini isinya cukup gado-gado, seputar gaya hidup. Tetapi saat ini aku fokus pada gaya hidup minimalis, ramah lingkungan dan slow living. Aku berusaha "berkenalan lebih dekat" dengan setiap barang yang aku punya. Tapi aku bukan pakarnya, aku juga pemula.

Semoga apa yang aku tulis bisa memberikan manfaat, ya. Walaupun terkadang ada selipan sponsor di blog ini, namun aku berharap menulis tidak sekedar mengais, tetapi bermakna untuk sesama.

diah.fdilla@gmail.com

Popular Posts

  • Review, Tips & Trik Kindle E-Book Reader (Indonesia), Worth It or Not?
    Akhirnya aku pindah dari buku cetak ke buku digital! Aku sebenarnya mulai tertarik untuk pindah karena melihat e-book reader Crema Soundup ...
  • Pengalaman Belanja di MUJI Online Shop Indonesia
    Siapa dari kalian yang suka juga melihat barang-barang MUJI yang selalu terlihat estetik? Kalau aku sendiri apabila lagi mampir ke Grand Ind...
  • Mengadaptasi Budaya Korea: Mencuci Sampah
    Aku sangat kagum dengan sistem pengelolaan sampah di Korea Selatan. Dari beberapa video yang aku tonton di Youtube, setiap rumah tangga puny...
  • Review Buku Self Acceptance by 88 Love Life Diana Rikasari & Dinda Puspitasari
    Awalnya aku ingin membuka artikel ini dengan menceritakan opiniku tentang self acceptance . Namun aku batalkan karena terlalu kompleks....
  • Review Scarlett Whitening Body Lotion Freshy (Wanginya Mirip Jo Malone!)
    Semenjak coba body lotion dari Scarlett Whitening, sekarang tujuan pakai body lotion bukan hanya supaya kulit menjadi lebih lembap, tetapi...
  • Hidup Minimalis Membuatku Lebih Efisien
    Tulisan ini enggak akan panjang. Tiba-tiba aku terpikir tentang gaya hidup minimalis membuat aku bergerak lebih cepat di kehidupan sehari-ha...
  • Review 3 Pulpen Best Seller asal Jepang (MUJI, Sarasa, Kokoro)
    Saat menghadiri acara Facebook di tahun lalu, aku mendapat beberapa perangkat alat tulis untuk mencatat materi acara tersebut. Salah satunya...
  • Foto Before After 28 Hari Pakai SK-II FTE, Apa Perubahan yang Aku Rasain?
    Cukup panjang perjalanan untuk membuat artikel ini. Namun, karena faktor penasaran akhirnya aku coba juga. Bagi para penyuka skincare pasti ...
  • Tokopedia Haul: Sendok Kayu ala Korea
    Akhirnya aku punya sendok estetik seperti di vlog Korea! Yay ! Hehehe . Semoga artikel ini bisa membantu untuk kalian yang sedang mencari-c...
  • Review Burger King Plant Based Whopper, Yay or Nay? - Vegie Festive
    Aku mau membuat segment baru untuk blog ini, yaitu Vegie Festive! Aku berencana untuk review satu menu vegetarian setiap bulannya. Yes, samp...

Translate

Cari Blog Ini

Arsip Blog

  • ►  2022 (9)
    • ►  Juni 2022 (4)
    • ►  Mei 2022 (2)
    • ►  Januari 2022 (3)
  • ►  2021 (26)
    • ►  Desember 2021 (3)
    • ►  November 2021 (3)
    • ►  Oktober 2021 (1)
    • ►  Agustus 2021 (2)
    • ►  Juli 2021 (1)
    • ►  Juni 2021 (4)
    • ►  Mei 2021 (4)
    • ►  April 2021 (1)
    • ►  Maret 2021 (1)
    • ►  Februari 2021 (2)
    • ►  Januari 2021 (4)
  • ►  2020 (54)
    • ►  Desember 2020 (5)
    • ►  November 2020 (3)
    • ►  Oktober 2020 (5)
    • ►  September 2020 (5)
    • ►  Agustus 2020 (5)
    • ►  Juli 2020 (4)
    • ►  Juni 2020 (7)
    • ►  April 2020 (2)
    • ►  Maret 2020 (7)
    • ►  Februari 2020 (7)
    • ►  Januari 2020 (4)
  • ►  2019 (43)
    • ►  Desember 2019 (7)
    • ►  November 2019 (6)
    • ►  Oktober 2019 (6)
    • ►  September 2019 (7)
    • ►  Agustus 2019 (6)
    • ►  Juli 2019 (6)
    • ►  Juni 2019 (3)
    • ►  April 2019 (2)
  • ►  2018 (54)
    • ►  Desember 2018 (2)
    • ►  November 2018 (3)
    • ►  Oktober 2018 (5)
    • ►  September 2018 (6)
    • ►  Agustus 2018 (5)
    • ►  Juli 2018 (3)
    • ►  Juni 2018 (3)
    • ►  Mei 2018 (3)
    • ►  April 2018 (3)
    • ►  Maret 2018 (5)
    • ►  Februari 2018 (6)
    • ►  Januari 2018 (10)
  • ▼  2017 (80)
    • ►  Desember 2017 (10)
    • ►  November 2017 (10)
    • ►  Oktober 2017 (7)
    • ►  September 2017 (9)
    • ►  Agustus 2017 (5)
    • ►  Juli 2017 (8)
    • ►  Juni 2017 (8)
    • ►  Mei 2017 (3)
    • ►  April 2017 (4)
    • ▼  Maret 2017 (6)
      • Tes Performa Sony A5000 vs A6000 Dalam Cahaya Minim
      • Chit Chat: Begini Rasanya Ketemu Jenn Im, Pearypie...
      • senZues Cell Activate Body Lotion Review
      • Review & Fakta Kuteks Halal Inglot O2M Breathable ...
      • FreshLook Colorblends Sterling Gray Review
      • Chit Chat: What I Watch When I am Sad
    • ►  Februari 2017 (5)
    • ►  Januari 2017 (5)
  • ►  2016 (37)
    • ►  Desember 2016 (7)
    • ►  November 2016 (1)
    • ►  Oktober 2016 (2)
    • ►  September 2016 (4)
    • ►  Agustus 2016 (5)
    • ►  Juli 2016 (6)
    • ►  Juni 2016 (1)
    • ►  Mei 2016 (2)
    • ►  April 2016 (2)
    • ►  Februari 2016 (3)
    • ►  Januari 2016 (4)
  • ►  2015 (34)
    • ►  Desember 2015 (2)
    • ►  November 2015 (1)
    • ►  Agustus 2015 (2)
    • ►  Juli 2015 (1)
    • ►  Juni 2015 (2)
    • ►  Mei 2015 (4)
    • ►  April 2015 (1)
    • ►  Maret 2015 (6)
    • ►  Februari 2015 (5)
    • ►  Januari 2015 (10)
  • ►  2014 (50)
    • ►  Desember 2014 (6)
    • ►  November 2014 (8)
    • ►  Oktober 2014 (8)
    • ►  September 2014 (7)
    • ►  Agustus 2014 (4)
    • ►  Juli 2014 (2)
    • ►  Juni 2014 (3)
    • ►  Mei 2014 (4)
    • ►  April 2014 (3)
    • ►  Maret 2014 (1)
    • ►  Februari 2014 (2)
    • ►  Januari 2014 (2)
  • ►  2013 (50)
    • ►  Desember 2013 (4)
    • ►  November 2013 (13)
    • ►  Oktober 2013 (3)
    • ►  September 2013 (5)
    • ►  Agustus 2013 (6)
    • ►  Juli 2013 (1)
    • ►  Mei 2013 (5)
    • ►  April 2013 (4)
    • ►  Maret 2013 (3)
    • ►  Januari 2013 (6)
  • ►  2012 (11)
    • ►  Desember 2012 (7)
    • ►  November 2012 (4)

Readers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Hijab Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Female Bloggers

Indonesian Beauty Blogger

Indonesian Beauty Blogger

BEAUTIESQUAD

Warung Blogger

Warung Blogger

Created with by BeautyTemplates