Kamu suka pakai jenis hijab yang kayak gimana sih? Aku sendiri lebih suka model hijab yang instan, sampai temen-temen deket kayaknya udah tau banget kalo hijab instan udah seperti trademark aku. Suka pakai hijab instan bukan berarti aku nggak suka pakai gaya hijab yang persegi gitu. Pernah dulu sempat diprotes & disuruh coba gaya hijab yang lucu-lucu kayak seleb hijabers sama temenku. Aku pernah sih rajin banget pakai dalaman jilbab ciput dan pakai shawl yang persegi panjang gitu (sampai bikin tutorial videonya juga di sini hehe), karena memang hasilnya bagus dan bisa dibuat bermacam-macam model. Lama-kelamaan balik lagi balik lagi ke hijab instan karena selain memang anaknya males, hijab instan ini jujur aja menghemat waktu banget terutama kalau udah telat ngantor :'). Jadi paling aku pakai hijab yang persegi panjang untuk event yang khususssss banget atau, kalau lagi rajin hehe.
jaman-jaman lagi suka pakai ciput ninja dan hijab persegi panjang dengan beragam motif :))
Hijab instan sebenernya juga ada plus dan minusnya. Plusnya udah pasti dia gampang dipakai, tanpa jarum pentul atau peniti, dan wudhu friendly banget. Selain itu untuk yang gampang migrain kayak aku, hijab instan juga membantu kalau kepala terasa panas dan sumpek, aku bisa gampang lepas hijab dan gerai rambut sebentar di kamar mandi agar rambutku sedikit bernapas.
Minusnya si hijab instan ini sendiri adalah jelas harganya sedikit lebih mahal dibanding hijab persegi (apalagi hijab paris yang satunya 10.000 rupiah), masih jarang yang jual, 1 hijab maksimal bisa dibuat 4 gaya dan kalau mau gaya yang berbeda, harus punya hijab instan dengan model berbeda.
Yah, walapun ada plus dan minusnya, aku tetap suka banget pakai hijab instan ini. Senangnya lagi sekarang model hijab instan makin banyak dan beragam. Gaya hoodie, gaya simple ala pashmina persegi panjang, ataupun gaya jadul yang cuma dililit ke leher juga ada. Bahan yang dipakai juga semakin beragam, bahan licin seperti sifon, ataupun yang agak tebal seperti jersey ada.
Gaya hijab instan favorit aku juga berubah-ubah. Biasanya kalau pas dipakai terasa nggak praktis, aku jarang pakai lagi. Tapi kalau sekali pakai enak dan nyaman, bisa setiap hari aku pakai terus.. hehehehe xD
Waktu kuliah aku suka banget pakai hijab dengan model yang terpisah antara dalaman dan luaran. Namanya hijab syria yang dalamannya berbentuk bandana kain lebar dan luarannya berbentuk seperti hoodie Seperti ini hasilnya setelah dipakai:
model hijab syria. hihi sering dibilang mirip orang malaysia kalau pake hijab ini.
Seiring berjalannya waktu dan tren, aku mulai nggak pakai hijab instan model syria lagi karena terasa terlalu ketat di kepala dan kurang trendi.. wkwkwk. Sekarang favoritku pun berubah ke 2 model hijab instan berikut:
model hijab instan favorit saat ini. kiri: model satu, kanan: model dua.
Keduanya terasa nyaman banget dipakai. Model dua lebih ke gaya kasual dan hampir mirip dengan model hijab instan hoodie. Model satu lebih multifungsi karena bisa dipakai saat kasual ataupun formal. Model satu juga bisa dimodifikasi menjadi dua gaya seperti foto berikut:
bisa jadi dua model :D
Selain mudah dipakai, kedua hijab instan favorit aku ini juga bahannya nggak terawang karena cukup tebal, lentur dan nggak licin banget tapi tetap ringan seperti bahan sifon. Anak-anak rambut di dahi aku cukup tutupi dengan bandana dari bahan kain, jadi nggak perlu lagi pakai dalaman besar yang menutup seluruh rambut. Rambutku jadi lebih bebas bernapas.
Aku kayak lagi promosi ya? Hehe sebenernya cuma sharing aja, karena masih banyak wanita yang mikir pakai hijab itu ribet kalau mau model yang oke, padahal ada hijab instan yang gampang banget dipake. Oh iya, karena yang jual hijab instan ini masih kurang familiar, kadang harganya ada yang mahal bangeet padahal modelnya sama aja dengan yang dijual toko sebelah. Untuk hijab instan sendiri biasanya aku beli dengan kisaran harga 50.000-65.000 rupiah. Aku biasa beli di toko ini:
A photo posted by Le Chaperon (hijab) (@le.chaperon) on
Selebihnya aku beli di teman kakak atau dikasih sama kakak aku. Di toko itu memang pilihannya masih sedikit, tapi harganya oke banget dan jahitannya juga rapi. Aku pernah beli di toko lain, udah harganya lebih mahal, malah dapat barang cacat (ada stempel nama kainnya). Kzl. Atau toko lainnya yang belum pernah aku beli di sana, harganya bisa dua kali lipat sampai diatas 100.000 rupiah >.<. Jadi toko di atas udah paling direkomen sebenernya.